KalbarOnline.com, LIVERPOOL—Liverpool
tersingkir secara menyakitkan di babak 16 besar Liga Champions usai kalah 2-3
dari Atletico Madrid. Hasil ini memastikan The Reds kalah agregat 2-4 dari Los
Rojiblancos.
Kapten Liverpool, Jordan
Henderson mengatakan kepada BT Sport bahwa mereka sedikit kehilangan fokus di
perpanjangan waktu. Itu dimanfaatkan Atletico untuk mencetak gol dan
membalikkan keadaan. Secara khusus, Henderson menyindir cara mereka kebobolan
yang diawali blunder kiper, Adrian.
“Kami telah mengalami
situasi seperti ini selama beberapa tahun terakhir dan kami tahu betapa
pentingnya untuk tetap fokus sampai akhir, kehilangan konsentrasi bisa
benar-benar membuat Anda rugi. Untuk kebobolan gol-gol itu
tidak seperti kita. Kita kecewa tetapi kita akan menanggungnya,”
ujarnya di UEFA.com.
“Saya pikir secara keseluruhan kinerja kami bagus, intensitas kami bagus ketika kami berbicara tentang sebelum pertandingan. Kami memasukkan semuanya ke dalam pertandingan itu sehingga kami sangat kecewa terutama dengan gol kebobolan kami. Kami sebagian besar senang dengan kinerja kami malam ini tetapi gol itu mengecewakan,” tandasnya.
Bermain di Anfield
Stadium, Liverpool yang mengandalkan trisula Mohamed Salah, Sadio Mane, dan
Roberto Firmino mengurung pertahanan tamunya sejak kickoff. Akan tetapi peluang
terbaik pertama didapatkan Atletico lewat Diego Costa yang lolos dari jebakan
offside.
Setelah peluang
Costa bisa digagalkan, Liverpool sepenuhnya menguasai pertandingan. Namun,
peluang melalui Sadio Mane, Georginio Wijnaldum, Virgil van Dijk, dan Alex
Oxlade-Chamberlain bisa dimentahkan kiper Jan Oblak.
Namun, terus
dibombardir, gawang Atletico akhirnya jebol juga di menit ke-43. Diawali
serangan di sisi kanan, Chamberlain mengirim umpan tarik ke depan gawang. Wijnaldum
yang tak terkawal menanduk bola ke sisi kanan kiper yang tidak bisa
diantisipasi Oblak. Skor 1-0 ini bertahan hingga turun minum.
Kembali dari
ruang ganti, Liverpool kembali langsung menggempur pertahanan tamunya. Mereka
mendapat peluang emas di menit ke-63 ketika Andy Robertson mampu menanduk umpan
Chamberlain. Sayang, bola hanya mengenai tiang gawang.
Percobaan
selanjutnya dilakukan secara bergantian oleh Mohamed Salah, Firmino, Wijnaldum,
dan Robertson. Akan tetapi, hingga menit 80, Oblak masih bisa menjaga gawangnya
dengan baik.
Memasuki 10
menit akhir, Manajer Liverpool, Juergen Klopp memasukkan James Milner
menggantikan Chamberlain. Tapi tidak gol yang bisa mereka cetak untuk
membalikkan keadaan. Karena Atletico juga tak mampu mencetak gol, laga harus
berlanjut ke babak tambahan waktu setelah agregat sama 1-1.
Di extra time, Liverpool hanya butuh empat menit untuk mencetak gol. Pada
menit ke-94, umpan Trent Alexander-Arnold dari
sisin kanan ditanduk Roberto Firmino. Bola sempat mengenai tiang, namun bisa
kembali disambar Firmino.
Berada di atas angin, Liverpool terus menekan untuk mengamankan keunggulan
mereka. Akan tetapi, kiper Liverpool, Adrian melakukan blunder di menit ke-97. Dalam
situasi yang sama sekali tidak berbahaya, bola yang ia tendang di depan gawang
malah jatuh ke kaki Joao Felix.
Felix kemudian memberikan bola kepada Marcos Llorente yang langsung
melepaskan tembakan ke sisi kiri Adrian. Sang kiper pun hanya bisa menyaksikan
bola bersarang ke dalam gawangnya.
Pada menit
ke-105, lewat sebuah serangan balik, Atletico mampu menyamakan skor menjadi
2-2. Lagi-lagi, Marcos Llorente yang jadi mimpi buruk Liverpool. Menerima bola
dari Alvaro Morata, eks pemain Real Madrid itu melepaskan tembakan melengkung
ke sisi kiri kiper yang tak mampu dijangkau Adrian.
Skor 2-2 yang berarti Liverpool butuh dua gol membuat serangan sporadis
terpaksa dilakukan tuan rumah. Akan tetapi, Oblak berkali-kali bisa
menggagalkan peluang The Reds. Divock Origi dan Takumi
Minamino dimasukkan sebagai senjata terakhir oleh Liverpool.
Tapi, bukannya mencetak gol, mereka malah jebol lagi di menit ke-120+2. Morata mencetak gol ketiga timnya untuk membalikkan skor menjadi 2-3 dan mereka pun lolos dengan agregat 4-2. (amr)
Comment