Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 13 Maret 2020 |
Ini kabar baik bagi para tuna netra, maupun penderita gangguan penglihatan akut. Satu perusahaan startup teknologi, yang berkolaborasi dengan Google Glass, berhasil menciptakan kacamata yang bisa membantu para tuna netra “melihat” dunia dengan lebih cerah. Itu berkat teknologi AI (artificial intelligent) yang ditanamkan pada kacamata tersebut.
Tentu saja maksudnya bukan melihat seperi orang yang matanya normal. Tapi, dengan kacamata AI itu, orang buta bisa mengenali banyak benda tanpa harus menyentuhnya, bahkan bisa “membaca” merek sebuah barang yang dipajang di rak belanja, berikut harga yang tertera. Bisa melihat teman yang datang, karena kacamata AI ini mampu mengenali wajah teman (pengguna) serta namanya.
Envision, startup asal Belanda yang mengembangkan kacamata AI ini, dalam situsnya menjelaskan, kacamata AI ini mampu mengenali teks dalam 60 bahasa, yang tertera di bermacam permukaan. Mulai dari label makanan hingga tulisan tangan. Bisa mengenali kondisi sekitar dan mendeskripsikannya kepada pengguna. Semisal, mendeskripsikan suasana stasiun kereta atau halte bis. Sekaligus memberi tahu tulisan di papan-papan petunjuk dan peringatan. Bahkan orang buta dapat “membaca” buku resep, lalu mencari toko bahan makanan, memilih bahan makanan yang diperlukan dan memasaknya sendiri.
Kacamata AI ini bekerja dengan menangkap informasi visual oleh kamera kecil yang dipasang di kacamata, memprosesnya dan mendeskripsikan informasi itu kepada pengguna lewat speaker kecil yang terpasang di gagang kacamata. Envision menggunakan software Optical Character Recognition (OCR), yang diklaim lebih cepat dan akurat dalam mengenali obyek.
Namun tidak dijelaskan, bagaimana menggunakan kacamata ini. Apakah kacamata otomatis bekerja dan mendeskripsikan apa yang tertangkap sensor. Atau pengguna harus menekan tombol dulu untuk mengaktifkan sensor visual. Namun sepertinya, bukan cara pertama. Kebayang kan, kalau si kacamata terus-terusan nyerocos. Alih-alih terbantu, yang ada penggunanya pusing oleh kacamata yang ngoceh tiada berhenti.
Ohya, katanya kacamata AI ini sudah bisa dipesan melalui situs resmi Envision. Ada dua tipe, yang satu harganya 1.499 Euro (sekitar Rp24.7 juta), satunya lagi dibandrol 1.699 Euro (sekitar Rp28 juta). Ini harga pre-order untuk pengiriman di Agustus nanti. Selepas Agustus, harga bakal naik jadi 1.899 Euro (sekitar Rp31.3 juta). Udah kayak harga apartemen ya? Hari Senin harga naik.
The post AI Glass: Kacamata Untuk Si Buta appeared first on KalbarOnline.com.
Ini kabar baik bagi para tuna netra, maupun penderita gangguan penglihatan akut. Satu perusahaan startup teknologi, yang berkolaborasi dengan Google Glass, berhasil menciptakan kacamata yang bisa membantu para tuna netra “melihat” dunia dengan lebih cerah. Itu berkat teknologi AI (artificial intelligent) yang ditanamkan pada kacamata tersebut.
Tentu saja maksudnya bukan melihat seperi orang yang matanya normal. Tapi, dengan kacamata AI itu, orang buta bisa mengenali banyak benda tanpa harus menyentuhnya, bahkan bisa “membaca” merek sebuah barang yang dipajang di rak belanja, berikut harga yang tertera. Bisa melihat teman yang datang, karena kacamata AI ini mampu mengenali wajah teman (pengguna) serta namanya.
Envision, startup asal Belanda yang mengembangkan kacamata AI ini, dalam situsnya menjelaskan, kacamata AI ini mampu mengenali teks dalam 60 bahasa, yang tertera di bermacam permukaan. Mulai dari label makanan hingga tulisan tangan. Bisa mengenali kondisi sekitar dan mendeskripsikannya kepada pengguna. Semisal, mendeskripsikan suasana stasiun kereta atau halte bis. Sekaligus memberi tahu tulisan di papan-papan petunjuk dan peringatan. Bahkan orang buta dapat “membaca” buku resep, lalu mencari toko bahan makanan, memilih bahan makanan yang diperlukan dan memasaknya sendiri.
Kacamata AI ini bekerja dengan menangkap informasi visual oleh kamera kecil yang dipasang di kacamata, memprosesnya dan mendeskripsikan informasi itu kepada pengguna lewat speaker kecil yang terpasang di gagang kacamata. Envision menggunakan software Optical Character Recognition (OCR), yang diklaim lebih cepat dan akurat dalam mengenali obyek.
Namun tidak dijelaskan, bagaimana menggunakan kacamata ini. Apakah kacamata otomatis bekerja dan mendeskripsikan apa yang tertangkap sensor. Atau pengguna harus menekan tombol dulu untuk mengaktifkan sensor visual. Namun sepertinya, bukan cara pertama. Kebayang kan, kalau si kacamata terus-terusan nyerocos. Alih-alih terbantu, yang ada penggunanya pusing oleh kacamata yang ngoceh tiada berhenti.
Ohya, katanya kacamata AI ini sudah bisa dipesan melalui situs resmi Envision. Ada dua tipe, yang satu harganya 1.499 Euro (sekitar Rp24.7 juta), satunya lagi dibandrol 1.699 Euro (sekitar Rp28 juta). Ini harga pre-order untuk pengiriman di Agustus nanti. Selepas Agustus, harga bakal naik jadi 1.899 Euro (sekitar Rp31.3 juta). Udah kayak harga apartemen ya? Hari Senin harga naik.
The post AI Glass: Kacamata Untuk Si Buta appeared first on KalbarOnline.com.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini