KalbarOnline.com – Sejumlah kader Partai Berkarya yang menamakan diri Presidium Penyelamat Partai Berkarya meminta musyawarah nasional segera digelar menyusul nasib partai, yang tidak menentu seusai gagal menembus parlemen dalam Pemilu 2019.
Ketua DPP Partai Berkarya Badarudin Andi Picunang yang tergabung dalam kelompok itu mengatakan kegagalan di 2019 merupakan buah dari ketidakberesan manajemen internal partai. Sehingga mereka menyerukan evaluasi dan pergantian pimpinan dalam Partai Berkarya.
“Partai berkarya di Pemilu 2019 kemarin tidak bisa mencapai target sesuai parliamentary treshold 4 persen karena tata kelola partai tidak sesuai dengan apa yang diputuskan bersama pada Rapimnas Ke-3 di Solo Maret 2018. Hingga hari ini tata kelola partai tidak berjalan sebagaimana mestinya,” kata Badar di Jakarta, Jumat (12/3/2020).
Badar mengungkap saat ini manajemen Berkarya tak sesuai AD/ART. Tak ada evaluasi hasil Pemilu 2019. Bahkan para pimpinan Berkarya tak pernah menggelar rapat pleno rutin guna mengatur tata kelola partai.
Sebagian kader Berkarya, kata Badar, ingin mengevaluasi kepemimpinan Tommy Soeharto dan Trah Cendana. Oleh karenanya, mereka ingin melakukan evaluasi itu di dalam munas.
“Apakah itu kembali ke Trah Cendana atau tidak, atau cukup Trah Cendana di belakang layar, atau cukup di dewan pembina, itu akan kita bicarakan ke depan, di munas nanti,” tuturnya.
Selain mengevaluasi kepemimpinan, Badar bilang pihaknya ingin mengevaluasi strategi “menjual” sosok Soeharto. Sebab strategi itu yang digunakan Berkarya kala bertarung di Pemilu 2019.
“Akan jadi evaluasi apakah tetap memakai itu atau tidak. Toh kalau masih memakai Soehartois, apakah harus dengan anak-anak biologis beliau? Atau hanya anak-anak ideologis beliau?” ucap dia.
Badar mengklaim pihaknya telah mengumpulkan persetujuan dari 2/3 pimpinan Partai Berkarya di daerah. Jumlah itu cukup untuk mempercepat munas atau mengadakan munas luar bisa guna mengganti kepengurusan.
Dia bilang rencananya munas akan dilakukan pada 20 April 2020. Badar menjabat sebagai Ketua Pengarah Munas, sedangkan Guntar Boerhamsah sebagai Ketua Pelaksana Munas.[ab]
Comment