Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 14 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAROS — Beredarnya kabar pasien yang diduga Suspect Covid-19 atau terinfeksi virus corona cukup menghebohkan dunia maya. Informasi itu beredar luas di WhatsApp dan dikirim secara berantai.
Hal itu pun mendapat respons dari Kepala Dinas Kesehatan Maros, dr Siti Maryam Haba, Sabtu (14/3/2020).
Saat dikonfirmasi, ia membenarkan adanya pasien yang dirawat dengan keluhan demam dan batuk.
Meski demikian, kata dia, pasien tersebut belum dikategorikan suspect Covid-19, namun masih dalam tahapan pemantauan.
“Belum ada suspect, yang bersangkutan dirawat dengan keluhan batuk biasa. Bahkan belum diisolasi, sementara kalau suspect kan harus diisolasi,” katanya.
Dia mengatakan, pasien ini awalnya bekerja di Batam dan kembali ke Maros.
“Katanya kerja di Batam, setelah dari sana dia demam dan batuk. Karena itu dia ke Salewangang, datang dengan keluhan demam. Waktu diperiksa dan difoto tidak menunjukkan dia covid-19,” ungkapnya.
Intinya, kata dia, pasien itu tidak menunjukkan covid-19 sehingga tadinya hendak dirujuk untuk selanjutnya dilakukan isolasi tapi tidak jadi setelah hasilnya menunjukkan bukan covid.
“Awalnya kan ada kekhawatiran bahwa gejala yang ditunjukkan itu covid sehingga hendak dirujuk dengan suspect covid, tapi hasil foto tidak menunjukkan adanya suspect covid, sehingga yang bersangkutan hanya dirawat dengan keluhan batuk biasa,” paparnya.
Dia mengatakan bahwa pasien ini sudah dua hari dirawat di RSUD Salewangang Maros.
Dijelaskan dr Maryam, ketika ada pasien suspect covid-19, tentunya pihak rumah sakit melakukan isolasi terhadap pasien. (rin)
KalbarOnline.com, MAROS — Beredarnya kabar pasien yang diduga Suspect Covid-19 atau terinfeksi virus corona cukup menghebohkan dunia maya. Informasi itu beredar luas di WhatsApp dan dikirim secara berantai.
Hal itu pun mendapat respons dari Kepala Dinas Kesehatan Maros, dr Siti Maryam Haba, Sabtu (14/3/2020).
Saat dikonfirmasi, ia membenarkan adanya pasien yang dirawat dengan keluhan demam dan batuk.
Meski demikian, kata dia, pasien tersebut belum dikategorikan suspect Covid-19, namun masih dalam tahapan pemantauan.
“Belum ada suspect, yang bersangkutan dirawat dengan keluhan batuk biasa. Bahkan belum diisolasi, sementara kalau suspect kan harus diisolasi,” katanya.
Dia mengatakan, pasien ini awalnya bekerja di Batam dan kembali ke Maros.
“Katanya kerja di Batam, setelah dari sana dia demam dan batuk. Karena itu dia ke Salewangang, datang dengan keluhan demam. Waktu diperiksa dan difoto tidak menunjukkan dia covid-19,” ungkapnya.
Intinya, kata dia, pasien itu tidak menunjukkan covid-19 sehingga tadinya hendak dirujuk untuk selanjutnya dilakukan isolasi tapi tidak jadi setelah hasilnya menunjukkan bukan covid.
“Awalnya kan ada kekhawatiran bahwa gejala yang ditunjukkan itu covid sehingga hendak dirujuk dengan suspect covid, tapi hasil foto tidak menunjukkan adanya suspect covid, sehingga yang bersangkutan hanya dirawat dengan keluhan batuk biasa,” paparnya.
Dia mengatakan bahwa pasien ini sudah dua hari dirawat di RSUD Salewangang Maros.
Dijelaskan dr Maryam, ketika ada pasien suspect covid-19, tentunya pihak rumah sakit melakukan isolasi terhadap pasien. (rin)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini