Nasional    

Parah, UEFA Minta Rp5 Triliun untuk Tunda Piala Eropa ke 2021

Oleh : Redaksi KalbarOnline
Selasa, 17 Maret 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar


KalbarOnline.com, NYON—Piala Eropa

2020 yang direncanakan digelar Juni mendatang diklaim hampir pasti akan

ditunda. Namun, biaya yang akan dibayar untuk penundaan itu cukup besar. UEFA

bahkan dilaporkan meminta 275 Juta poundsterling atau sekitar Rp5 triliun dari

klub dan pihak liga.


Itu seperti dilansir David Ornstein untuk The

Athletic. Menurutnya, badan sepak bola Eropa akan meminta £ 275 juta itu dari

klub dan pihak liga untuk menunda Euro 2020 setahun. UEFA memperkirakan biaya

penundaan tersebut selama 12 bulan dan para pemangku kepentingan akan diberi

tahu jumlah itu pada pertemuan darurat yang diadakan hari ini.


Dengan klub-klub di seluruh Eropa akan lumpuh

secara finansial oleh kurangnya pendapatan dari pertandingan akibat virus

corona, permintaan itu dianggap sangat menggelikan. Sayangnya, itulah yang

terjadi di sepakbola modern.

Ornstein melaporkan bahwa hak

prerogatif sebagian besar klub Eropa adalah menyelesaikan semua musim domestik

dengan biaya berapa pun. Menurut Daily Mail, UEFA juga bertekad untuk

menyelesaikan Liga Champions dan Liga Europa musim ini.


Permintaan UEFA ini mendapat sorotan tajam.

Dikutip dari Give Me Sport, UEFA dituding tidak memiliki simpati yang tersisa

jika melakukan hal tersebut. Alasannya, mereka harusnya bekerja sama dengan

klub dan liga dan membantu mereka melalui pandemi virus corona karena mereka

semua diklaim akan membutuhkan bantuan.

Sepak bola domestik di Eropa saat

ini terhenti dan tidak mungkin liga mana pun akan bisa selesai tepat waktu. Dengan

demikian, kompetisi internasional utama Eropa harus ditunda. Sejauh ini, ada

beberapa ide tentang bagaimana Euro 2020 akan digelar.

Salah satunya memindahkan

turnamen ke bulan Desember. Itu dengan catatan wabah virus corona sudah

berakhir. Pilihan lain adalah memindahkan seluruh kompetisi ke musim panas

2021, tetapi tampaknya UEFA tidak senang dengan opsi ini dan meminta Rp5

triliun jika memang itu harus mereka lakukan. (amr)

Artikel Selanjutnya
Lawan Virus Corona, Sabun Lebih Ampuh daripada Hand Sanitizer
Selasa, 17 Maret 2020
Artikel Sebelumnya
Avanza Tabrak Truk Pengangkut Jagung, Innalillah… Satu Tewas
Selasa, 17 Maret 2020

Berita terkait