Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 17 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, NYON—Piala Eropa
2020 yang direncanakan digelar Juni mendatang diklaim hampir pasti akan
ditunda. Namun, biaya yang akan dibayar untuk penundaan itu cukup besar. UEFA
bahkan dilaporkan meminta 275 Juta poundsterling atau sekitar Rp5 triliun dari
klub dan pihak liga.
Itu seperti dilansir David Ornstein untuk The
Athletic. Menurutnya, badan sepak bola Eropa akan meminta £ 275 juta itu dari
klub dan pihak liga untuk menunda Euro 2020 setahun. UEFA memperkirakan biaya
penundaan tersebut selama 12 bulan dan para pemangku kepentingan akan diberi
tahu jumlah itu pada pertemuan darurat yang diadakan hari ini.
Dengan klub-klub di seluruh Eropa akan lumpuh
secara finansial oleh kurangnya pendapatan dari pertandingan akibat virus
corona, permintaan itu dianggap sangat menggelikan. Sayangnya, itulah yang
terjadi di sepakbola modern.
Ornstein melaporkan bahwa hak
prerogatif sebagian besar klub Eropa adalah menyelesaikan semua musim domestik
dengan biaya berapa pun. Menurut Daily Mail, UEFA juga bertekad untuk
menyelesaikan Liga Champions dan Liga Europa musim ini.
Permintaan UEFA ini mendapat sorotan tajam.
Dikutip dari Give Me Sport, UEFA dituding tidak memiliki simpati yang tersisa
jika melakukan hal tersebut. Alasannya, mereka harusnya bekerja sama dengan
klub dan liga dan membantu mereka melalui pandemi virus corona karena mereka
semua diklaim akan membutuhkan bantuan.
Sepak bola domestik di Eropa saat
ini terhenti dan tidak mungkin liga mana pun akan bisa selesai tepat waktu. Dengan
demikian, kompetisi internasional utama Eropa harus ditunda. Sejauh ini, ada
beberapa ide tentang bagaimana Euro 2020 akan digelar.
Salah satunya memindahkan
turnamen ke bulan Desember. Itu dengan catatan wabah virus corona sudah
berakhir. Pilihan lain adalah memindahkan seluruh kompetisi ke musim panas
2021, tetapi tampaknya UEFA tidak senang dengan opsi ini dan meminta Rp5
triliun jika memang itu harus mereka lakukan. (amr)
KalbarOnline.com, NYON—Piala Eropa
2020 yang direncanakan digelar Juni mendatang diklaim hampir pasti akan
ditunda. Namun, biaya yang akan dibayar untuk penundaan itu cukup besar. UEFA
bahkan dilaporkan meminta 275 Juta poundsterling atau sekitar Rp5 triliun dari
klub dan pihak liga.
Itu seperti dilansir David Ornstein untuk The
Athletic. Menurutnya, badan sepak bola Eropa akan meminta £ 275 juta itu dari
klub dan pihak liga untuk menunda Euro 2020 setahun. UEFA memperkirakan biaya
penundaan tersebut selama 12 bulan dan para pemangku kepentingan akan diberi
tahu jumlah itu pada pertemuan darurat yang diadakan hari ini.
Dengan klub-klub di seluruh Eropa akan lumpuh
secara finansial oleh kurangnya pendapatan dari pertandingan akibat virus
corona, permintaan itu dianggap sangat menggelikan. Sayangnya, itulah yang
terjadi di sepakbola modern.
Ornstein melaporkan bahwa hak
prerogatif sebagian besar klub Eropa adalah menyelesaikan semua musim domestik
dengan biaya berapa pun. Menurut Daily Mail, UEFA juga bertekad untuk
menyelesaikan Liga Champions dan Liga Europa musim ini.
Permintaan UEFA ini mendapat sorotan tajam.
Dikutip dari Give Me Sport, UEFA dituding tidak memiliki simpati yang tersisa
jika melakukan hal tersebut. Alasannya, mereka harusnya bekerja sama dengan
klub dan liga dan membantu mereka melalui pandemi virus corona karena mereka
semua diklaim akan membutuhkan bantuan.
Sepak bola domestik di Eropa saat
ini terhenti dan tidak mungkin liga mana pun akan bisa selesai tepat waktu. Dengan
demikian, kompetisi internasional utama Eropa harus ditunda. Sejauh ini, ada
beberapa ide tentang bagaimana Euro 2020 akan digelar.
Salah satunya memindahkan
turnamen ke bulan Desember. Itu dengan catatan wabah virus corona sudah
berakhir. Pilihan lain adalah memindahkan seluruh kompetisi ke musim panas
2021, tetapi tampaknya UEFA tidak senang dengan opsi ini dan meminta Rp5
triliun jika memang itu harus mereka lakukan. (amr)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini