KalbarOnline.com — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sulbar angkat bicara soal pertemuan Damris dengan petahana bupati dan wakil bupati Mamuju Habsi Wahid-Irwan SP Pababari. Golkar ingin agar kadernya tidak dipandang sebelah mata oleh kubu bakal calon penantang, Sutina Suhardi.
Ketua Bappilu Golkar Sulbar, Hamzah Sunuba, mengaku DPD I memberi dukungan penuh kepada Damris untuk bisa ikut bertarung di Pilkada Mamuju 2020. Pasalnya, mengacu hasil surevei, Damris paling tinggi di antara bursa calon pendamping Sutina yang lain.
“Kita lebih senang kalau ada kader surveinya bagus. Artinya jangan kita jadi penonton. Pak Damris bagus surveinya, sangat tinggi. Jadi sangat disayangkan (jika Sutina tidak menggandeng Damris). Kita juga partai besar, kader kita surveinya bagus,” katanya, Selasa, 17 Maret 2020.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulbar ini menegaskan agar partainya jangan dikerdilkan dengan lebih memilih figur lain yang surveinya lebih rendah. Kata dia, politik masih sangat dinamis selama belum ada pasangan calon.
Sehingga, pertemuan Damris dengan Habsi-Irwan di Hotel d’Maleo, Minggu malam, 15 Maret adalah hal lumrah. Apalagi Golkar belum menyatakan sikap.
“Tidak ada masalah dengan pertemuan itu. Selama belum ada sikap final DPP, sulaturahmi untuk mencari peluang-peluang, saya melihatnya seperti itu,” katanya.
Dia pun mengungkapkan peluang Golkar untuk berkoalisi dengan petahana masih terbuka. Karena usungan Golkar nanti akan mengacu hasil survei. “Syarat memberi rekomendasi mau tidak mau harus survei. Walaupun ada kader mau, tetapi surveinya tidak memungkinkan untuk terpilih saya pikir lebih baik kita ke petahana,” tuturnya.
Ketua Bappilu Nasdem Sulbar, Hatta Kainang mengungkapkan Habsi-Irwan tetap berusaha mencari partai koalisi sebanyak-banyaknya. Meskipun Nasdem-Hanura sudah lebih dari cukup untuk minimal enam kursi di parlemen sebagai syarat mengusung. “Tenang ada banyak partai nanti mengusung Habsi-Irwan, kuning, biru, hijau akan bersama kami nanti,” katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Sutina, Maenunis Amin menilai manuver Golkar dan petahana itu hal yang wajar. Dirinya menegaskan bahwa Sutinah dan koalisinya masih tetap on the track. “Sutinah dan koalisinya masih on the track komunikasinya lancar kok dari dua arah termasuk dengan Golkar,” katanya.
Maenunis menyebut manuver itu sudah diprediksi sejak awal. Dia menilai langkah Habsi-Irwan itu sekadar untuk mengimbangi pergerakan Sutinah yang semakin kencang. “Habsi-Irwan sudah yakin bahwa untuk melawan Sutinah belum cukup kalau hanya dengan Nasdem dan Hanura. Intinya itu disitu!” beber Maenunis.
Kendati Golkar buka ruang untuk petahan, namun kata dia, hasil akhir yang dilihat. Dia optimistis DPP Golkar tetap akan ke Sutina. Karena sejak awal, Sutina menargetkan koalisi besar melawan petahana.
“Itu dibuktikannya dengan mendaftar di sembilan partai bahkan mengajak koalisi partai non parlemen. Sutinah tidak ingin setelah Pilkada, partai koalisi itu dibuang dan ditinggal seperti yang sudah terjadi pada pemerintahan sekarang,” kata Konsultan Politik dari Logos Politika ini. (rul)
Comment