Apakah pasangan Kamu mendengkur atau ngorok ketika tidur? Jika ya, Kamu harus hati-hati karena kebiasaannya itu bisa berefek negatif terhadap kesehatan Kamu. Hal tersebut diungkapkan oleh penelitian terbaru yang mengatakan bahwa dengkuran pasangan bisa memengaruhi kesehatan, tidak sekadar membuat Kamu terjaga alias tidak bisa tidur di malam hari.
Studi tersebut mengatakan bahwa mendengkur adalah sumber potensial pencemaran kebisingan di kamar tidur yang dapat menurunkan kualitas tidur pasangan. Penelitian tersebut menyatakan bahwa, paparan kebisingan merupakan faktor risiko untuk efek kesehatan yang merugikan.
Baca juga: Mendengkur Memperburuk Diabates
Ngorok Bisa Memicu Penyakit Jantung
Menurut peneliti, mereka yang tidur dengan pasangan yang ngorok, dapat memiliki paparan tingkat suara yang tidak sehat. Sehubungan dengan polusi udara, penelitian ini menjelaskan, “Polusi udara yang melebihi 53 desibel atau db(A) telah dikaitkan dengan kejadian kardiovaskular yang merugikan seperti serangan jantung dan stroke pada mereka yang terpapar.”
Sebanyak 14 persen dari peserta yang terlibat dalam penelitian mengungkapkan jika mereka memiliki intensitas mendengkur lebih dari 53 db(A), di mana 66 persen penelitian menghasilkan lebih dari 54 db(A).
“Bukti saat ini menunjukkan bahwa akumulasi paparan nokturnal pada dengkuran dapat berkontribusi pada pengembangan dan juga perkembangan penyakit kardiovaskular, baik pada pendengkur dan pasangan tidur mereka,” ucap peneliti.
Para ilmuwan yang melakukan penelitian mendesak agar pasangan yang tidak mendengkur mengenakan penutup telinga untuk melindungi kesehatan mereka. “Bagaimanapun, mendengkur adalah sumber polusi suara yang besar yang seringkali tidak dikenali. Dalam beberapa tahun terakhir, polusi suara menjadi ancaman kesehatan masyarakat di berbagai dunia,” jelas peneliti.
Baca juga: Mendengkur dan Sleep Apnea
Obesitas Menyebabkan Mendengkur
Badan Lingkungan Eropa memperkirakan jika polusi suara menyebabkan 12.000 kematian prematur dan 48.000 kasus penyakit jantung di seluruh Eropa setiap tahun. Temuan ini mengkonfirmasi risiko kesehatan dari suatu kondisi yang memengaruhi hingga 5 juta orang di Inggris.
Diperkirakan, kejadian mendengkur meningkat karena ada banyak orang yang mengalami kegemukan atau obesitas. Lemak ekstra di sekitar area leher dikaitkan dengan kondisi yang disebut sleep apnea, di mana dengkuran yang keras mengganggu pernapasan.
Studi yang dilakukan oleh Mudiago Sowho, Francis Sgambati, Michelle Guzman, Hartmut Schneider, dan Alan Schwartz untuk Sleep Research Society ini menjelaskan bahwa stres kardiovaskular terkait dengan hal-hal seperti peningkatan tekanan darah yang berkelanjutan selama tidur.
“Dengan mengenakan penyumbat telinga, bisa membantu karena dapat mengurangi polusi suara. Saya akan merekomendasikan agar Kamu menggunakan penyumbat telinga jika pasangan kalian mendengkur,” kata salah satu peneliti, Mudiago Sowo.
Mereka yang terlibat sebagai responden, direkrut dari daerah di sekitar lokasi penelitan, termasuk Universitas Johns Hopkins di Baltimore dan Rumah Sakit Komunitas Dokter di Lanham. “Semua peserta penelitian menjalani pemeriksaan medis umum dan polisomnografi yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan tidur dengan merekam gelombang otak, kadar oksigen darah, detak jantung, pernapasan, serta gerakan mata dan kaki saat tidur,” ucap peneliti.
Baca juga: Jangan Tunda, Lakukan 8 Tips Mencegah Penyakit Jantung Mulai Sekarang!
Tekanan Darah Tinggi Meningkatkan Risiko Kesehatan
Menurut NHS, tekanan darah tinggi memberi tekanan ekstra pada pembuluh darah, jantung, dan organ-organ lain seperti otak, ginjal, dan bahkan mata. Selain itu, tekanan darah tinggi yang persisten dapat meningkatkan sejumlah risiko kesehatan, di antaranya serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.
Beberapa waktu lalu, British Heart Foundation merilis statistik tahun 2020. Menurut data tersebut, tekanan darah tinggi menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung di Inggris. “Di Inggris, diperkirakan ada enam hingga delapan juta orang hidup dengan tekanan darah tinggi yang tidak terdiagnosis,” menurut laporan British Heart Foundation.
Data statistik tersebut juga mengatakan bahwa, sekitar 50 persen serangan jantung dan stroke berhubungan dengan tekanan darah tinggi.
Baca juga: Jenis-Jenis Penyakit Jantung Akibat Hipertensi
Referensi:
Edinburg News. If your partner snores loudly they could be damaging your health
Comment