Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 20 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Pemprov DKI Jakarta meminta seluruh jajarannya hingga tingkat RT/RW untuk mencegah penularan virus Corona (Covid-19). Saat ini, Jumlah pasien positif korona di Jakarta bertambah 48 orang pada Kamis (19/3/2020). Total ada 208 pasien korona, 17 pasien meninggal, dan 13 pasien sembuh.
Melansir laman corona.jakarta.go.id, 208 pasien positif korona ini tersebar di 124 kelurahan. Masih ada 84 positif korona yang belum diketahui domisilinya, sedangkan 375 pasien menunggu hasil pengujian spesimen.
Dari 208 pasien positif korona, 108 pasien dirawat, dan 70 orang self isolation. Ada juga 480 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jakarta. Sebanyak 290 orang masih dirawat, serta 190 orang sudah pulang dan sehat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perkembangan penularan Covid-19 di Jakarta menunjukan tren yang amat tinggi. Sampai dengan Rabu (18/3/2020) kemarin, jumlah kasus positif di Jakarta itu 160. Artinya dalam hitungan 18 hari, dari mulai dua kasus positif menjadi 160 adalah pertumbuhan yang signifikan untuk sebuah tempat seperti di Jakarta.
Untuk itu, kata Anies, pihaknya mengumpulkan seluruh Walikota, 267 lurah dan 44 Camat Dalam rangka rapat kerja melakukan langkah langkah agresif mencegah penularan.
“Langkah yang kita lakukan adalah kita semua tahu yang dicegah adalah penularanannya maka pembatasan interaksi dilakukan,” kata Anies usai rapat di kanror Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kamis (19/3/2020)
Anies menjelaskan, para lurah nantinya akan bekerjasama dengan para RT/RW mengumpulkan semua masyarakat dan memberikan kesadaran atas risiko penularan. Semua kegiatan perkumpulan di kampung harus ditunda sampai penularan Covid-19 terkendali.
Menurut Mantan Menteri Pendidikan itu, pencegahan harus dilakukan dari lapisan masyarakat paling dasar. Untuk itulah, setelah rapat, para lurab langsung bekerja melakukan pencegahan dari level grass root.
“Jadi inti utama pertemuan tadi adalah menyamakan di semua wilayah dilakukan pembatasan interaksi antar orang satu satunya cara atau cara yang paling efektif untuk bisa mengurangi potensi penularan. Jadi setelah paparan tadi para lurah kembali ke tempat dan mereka langsung bekerja kita berharap ini bisa segera tuntas,” pungkasnya.
Ditambahkan, Pemprov DKI Jakarta akui telah menyiapkan skema menutup kota sementara (Lockdown) untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19). Namun, saat ini DKI baru sampai tahap melakukan pengurangan interaksi.
Dikatakan, Pemprov DKI Jakarta harus mengantisipasi semua kemungkinan. Tahapan saat ini, pihaknya tengah melakukan pengurangan interaksi sebagai cara untuk mencegah penularan.
“Itu yang kita kerjakan sekarang. Jadi dengan cara seperti itu kita bisa mencegah terjadinya penularan,” kata Anies.
Anies menjelaskan, pencegahan denga pembatasan interaksi itu tidak bisanterjadi kalau hanya pemerintah yang menganjurkan tapi masyarakat tetap melakukan interaksi.
Untuk itu, Anies mengimbau kepada seluruh masyarakat membatasi interaksi lantaran virus yang dihadapi saat ini tidak terlihat, tapi penularannya sangat pesat dan tidak pilih pilih siapa saja, terutama yang berinteraksi dengan yang positif punya potensi tertular juga.
“Kalau setahu saya kita tidak melakukan itu (pengetatan keluar-masuk Jakarta),” ungkapnya.[ab]
KalbarOnline.com – Pemprov DKI Jakarta meminta seluruh jajarannya hingga tingkat RT/RW untuk mencegah penularan virus Corona (Covid-19). Saat ini, Jumlah pasien positif korona di Jakarta bertambah 48 orang pada Kamis (19/3/2020). Total ada 208 pasien korona, 17 pasien meninggal, dan 13 pasien sembuh.
Melansir laman corona.jakarta.go.id, 208 pasien positif korona ini tersebar di 124 kelurahan. Masih ada 84 positif korona yang belum diketahui domisilinya, sedangkan 375 pasien menunggu hasil pengujian spesimen.
Dari 208 pasien positif korona, 108 pasien dirawat, dan 70 orang self isolation. Ada juga 480 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jakarta. Sebanyak 290 orang masih dirawat, serta 190 orang sudah pulang dan sehat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perkembangan penularan Covid-19 di Jakarta menunjukan tren yang amat tinggi. Sampai dengan Rabu (18/3/2020) kemarin, jumlah kasus positif di Jakarta itu 160. Artinya dalam hitungan 18 hari, dari mulai dua kasus positif menjadi 160 adalah pertumbuhan yang signifikan untuk sebuah tempat seperti di Jakarta.
Untuk itu, kata Anies, pihaknya mengumpulkan seluruh Walikota, 267 lurah dan 44 Camat Dalam rangka rapat kerja melakukan langkah langkah agresif mencegah penularan.
“Langkah yang kita lakukan adalah kita semua tahu yang dicegah adalah penularanannya maka pembatasan interaksi dilakukan,” kata Anies usai rapat di kanror Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kamis (19/3/2020)
Anies menjelaskan, para lurah nantinya akan bekerjasama dengan para RT/RW mengumpulkan semua masyarakat dan memberikan kesadaran atas risiko penularan. Semua kegiatan perkumpulan di kampung harus ditunda sampai penularan Covid-19 terkendali.
Menurut Mantan Menteri Pendidikan itu, pencegahan harus dilakukan dari lapisan masyarakat paling dasar. Untuk itulah, setelah rapat, para lurab langsung bekerja melakukan pencegahan dari level grass root.
“Jadi inti utama pertemuan tadi adalah menyamakan di semua wilayah dilakukan pembatasan interaksi antar orang satu satunya cara atau cara yang paling efektif untuk bisa mengurangi potensi penularan. Jadi setelah paparan tadi para lurah kembali ke tempat dan mereka langsung bekerja kita berharap ini bisa segera tuntas,” pungkasnya.
Ditambahkan, Pemprov DKI Jakarta akui telah menyiapkan skema menutup kota sementara (Lockdown) untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19). Namun, saat ini DKI baru sampai tahap melakukan pengurangan interaksi.
Dikatakan, Pemprov DKI Jakarta harus mengantisipasi semua kemungkinan. Tahapan saat ini, pihaknya tengah melakukan pengurangan interaksi sebagai cara untuk mencegah penularan.
“Itu yang kita kerjakan sekarang. Jadi dengan cara seperti itu kita bisa mencegah terjadinya penularan,” kata Anies.
Anies menjelaskan, pencegahan denga pembatasan interaksi itu tidak bisanterjadi kalau hanya pemerintah yang menganjurkan tapi masyarakat tetap melakukan interaksi.
Untuk itu, Anies mengimbau kepada seluruh masyarakat membatasi interaksi lantaran virus yang dihadapi saat ini tidak terlihat, tapi penularannya sangat pesat dan tidak pilih pilih siapa saja, terutama yang berinteraksi dengan yang positif punya potensi tertular juga.
“Kalau setahu saya kita tidak melakukan itu (pengetatan keluar-masuk Jakarta),” ungkapnya.[ab]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini