KalbarOnline.com – Politisi Partai Demokrat, Andi Arief, menyarankan agar pemerintah melibatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam menanggulangi virus corona (Covid-19) di Indonesia. Menurutnya, penanggulangan corona sudah termasuk ranah pertahanan negara nonmiliter.
“Saya baru merasa nyaman jika penanganan pertahanan melawan corona ini di bawah Menhan dan Kepala BNPB (Doni Monardo) secara nasional,” ucapnya, Jumat (20/3/2020).
Andi yakin Covid-19 merupakan masalah pertahanan yang serius. Berimplikasi terhadap berbagai aspek, baik itu sosial, ekonomi hingga politik. Terlebih, pasien positif terjangkit virus corona atau Covid-19 juga terus bertambah di berbagai daerah.
Diketahui, hingga Kamis (19/3/2020), ada 308 orang positif mengidap Covid-19. Sebanyak 25 orang meninggal dunia dan 15 di antaranya dinyatakan sembuh. “Semoga ini terlaksana dan korban bisa diminimalisir,” kata Andi.
Andi juga mengkhawatirkan kesehatan pejabat negara di tengah pandemi corona. Tak terkecuali Presiden Joko Widodo. Dia berkaca dari langkah pemerintah yang melakukan rapat dengan video conference atau tidak tatap langsung beberapa hari yang lalu.
“Kalau presiden sudah tidak mampu bertatap muka langsung dengan menterinya bahkan dengan rakyat berarti sudah tidak mampu dan harus dapat perlindungan. Presiden harus dalam perlindungan,” tuturnya.
Diketahui, pemerintah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam lingkup nasional. Dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, bukan oleh Prabowo Subianto.
Prabowo sendiri baru saja menerbitkan surat resmi yang ditujukan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Dia meminta Hadi menyiapkan pesawat guna mengambil alat-alat kesehatan dari Shanghai, China.
Mabes TNI langsung merespons dengan menyiapkan pesawat Hercules C-130. Direncanakan berangkat ke China pada 21 Maret. “Sekarang pesawat C-130 dan crew sudah siap,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal (Mayjen) Sisriadi, Jumat (20/3/2020).[ab]
Comment