Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 22 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali membuat kebijakan baru untuk terkait proses belajar dari rumah selama 14 hari selama wabah virus corona.
Kini Ganjar juga mempersilakan para guru bekerja di rumah (work from home). Namun, guru dilarang memberikan tugas berat kepada siswa.
Ganjar mengatakan, kini para guru cukup menyampaikan materi atau memberi tugas yang ada sangkut pautnya dengan COVID-19.
Kebijakan ini harus diambil sebab banyak komplain dari siswa akibat tugas dari guru yang makin menggunung.
“Mungkin mereka bosan dan proses belajar daringnya itu tidak interaktif, cenderung satu arah berbentuk beban-beban tugas yang panjang,” kata Ganjar pada Minggu (22/3).
Menyikapi hal tersebut Ganjar pun langsung mengambil beberapa langkah. Pertama, selain pelajar, mulai Senin (23/3) seluruh guru juga melaksanakan pembelajaran dari rumah alias Work From Home (WFH).
Bukan hanya untuk tingkatan SMA dan sederajat, tapi juga berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan. Dia pun telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan berkomunikasi dengan Pemkab dan Pemkot.
“Guru-guru Anda juga boleh bekerja di rumah, sekolahan dijaga oleh kepala sekolah, TU atau guru piket secara bergantian. Sehingga mereka bisa bekerja di rumah lebih banyak,” kata Ganjar.
Selain memberlakukan work from home, kepada guru, Ganjar menginstruksikan agar jangan lagi memberikan tugas-tugas yang berat kepada siswa. Selain dinilai tidak efektif, hal tersebut justru membuat para siswa dirundung stres.
“Murid-murid jangan dibebani dengan tugas-tugas yang rata-rata, mereka yang komplain ke saya, bukan justru belajar metode daring tapi guru memberi tugas-tugas yang banyak dengan deadline yang mepet,” katanya.
Materi yang diberikan, lanjut Ganjar akan lebih efektif jika berkaitan dengan corona. Mulai dari apa itu corona, bagaimana mencegah, perilaku apa yang harus diubah sampai bagaimana bicara dengan temannya agar semua mengerti social distancing.
“Maka 14 hari yang sudah berjalan satu minggu bisa dimanfaatkan guru untuk menyampaikan materi tentang Corona,” tandasnya.
Selain itu, kata Ganjar, materi atau tugas juga bisa berisi muatan yang bersifat menumbuhkan kreativitas siswa. Seperti, buah apa yang bisa menjaga ketahanan tubuh, vitamin apa yang harus diminum sehingga tubuh bisa tahan sehingga virus bisa dilawan, yang kandungannya mungkin bisa ditanyakan kepada siswa.
Tak hanya itu, Ganjar juga meminta guru bisa lebih kreatif lagi dengan meminta siswa-siswi bisa menceritakan pekerjaan di hari itu.
“Harapan saya cerita yang gampang ini lebih edukatif dan memberikan pengalaman. Saya harap Senin besok bisa jalan. Karena ada kewenangan bupati dan wali kota, dua hari lalu melalui kepala Dinas Pendidikan dikomunikasikan dengan kabupaten kota, agar (Senin besok) mereka juga bekerja di rumah seperti pegawai Pemprov Jateng yang sudah 70 persen bekerja di rumah,” kata Ganjar. (jpnn/fajar)
KalbarOnline.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali membuat kebijakan baru untuk terkait proses belajar dari rumah selama 14 hari selama wabah virus corona.
Kini Ganjar juga mempersilakan para guru bekerja di rumah (work from home). Namun, guru dilarang memberikan tugas berat kepada siswa.
Ganjar mengatakan, kini para guru cukup menyampaikan materi atau memberi tugas yang ada sangkut pautnya dengan COVID-19.
Kebijakan ini harus diambil sebab banyak komplain dari siswa akibat tugas dari guru yang makin menggunung.
“Mungkin mereka bosan dan proses belajar daringnya itu tidak interaktif, cenderung satu arah berbentuk beban-beban tugas yang panjang,” kata Ganjar pada Minggu (22/3).
Menyikapi hal tersebut Ganjar pun langsung mengambil beberapa langkah. Pertama, selain pelajar, mulai Senin (23/3) seluruh guru juga melaksanakan pembelajaran dari rumah alias Work From Home (WFH).
Bukan hanya untuk tingkatan SMA dan sederajat, tapi juga berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan. Dia pun telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan berkomunikasi dengan Pemkab dan Pemkot.
“Guru-guru Anda juga boleh bekerja di rumah, sekolahan dijaga oleh kepala sekolah, TU atau guru piket secara bergantian. Sehingga mereka bisa bekerja di rumah lebih banyak,” kata Ganjar.
Selain memberlakukan work from home, kepada guru, Ganjar menginstruksikan agar jangan lagi memberikan tugas-tugas yang berat kepada siswa. Selain dinilai tidak efektif, hal tersebut justru membuat para siswa dirundung stres.
“Murid-murid jangan dibebani dengan tugas-tugas yang rata-rata, mereka yang komplain ke saya, bukan justru belajar metode daring tapi guru memberi tugas-tugas yang banyak dengan deadline yang mepet,” katanya.
Materi yang diberikan, lanjut Ganjar akan lebih efektif jika berkaitan dengan corona. Mulai dari apa itu corona, bagaimana mencegah, perilaku apa yang harus diubah sampai bagaimana bicara dengan temannya agar semua mengerti social distancing.
“Maka 14 hari yang sudah berjalan satu minggu bisa dimanfaatkan guru untuk menyampaikan materi tentang Corona,” tandasnya.
Selain itu, kata Ganjar, materi atau tugas juga bisa berisi muatan yang bersifat menumbuhkan kreativitas siswa. Seperti, buah apa yang bisa menjaga ketahanan tubuh, vitamin apa yang harus diminum sehingga tubuh bisa tahan sehingga virus bisa dilawan, yang kandungannya mungkin bisa ditanyakan kepada siswa.
Tak hanya itu, Ganjar juga meminta guru bisa lebih kreatif lagi dengan meminta siswa-siswi bisa menceritakan pekerjaan di hari itu.
“Harapan saya cerita yang gampang ini lebih edukatif dan memberikan pengalaman. Saya harap Senin besok bisa jalan. Karena ada kewenangan bupati dan wali kota, dua hari lalu melalui kepala Dinas Pendidikan dikomunikasikan dengan kabupaten kota, agar (Senin besok) mereka juga bekerja di rumah seperti pegawai Pemprov Jateng yang sudah 70 persen bekerja di rumah,” kata Ganjar. (jpnn/fajar)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini