KalbarOnline.com – Pemerintah terus mengampanyekan imbauan bagi masyarakat untuk tidak pulang ke kampung halaman. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyebaran virus corona jenis baru atau covid-19 ke kampung halaman.
Namun himbauan pemerintah termasuk juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak diindahkan masyarakat. Disaar masa tanggap darurat wabah virus Corona yang diperpanjang, masyarakat berbondong-bondong untuk mudik lebih awal. Bahkan gelombang pemudik mulai terasa di Terminal Tirtonadi Solo.
Kepala teminal Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto mengakui sudah ada peningkatan penumpang dari ibukota. Namun yang turun di Terminal Tirtonadi belum begitu signifikan.
“Rata rata para pemudik menuju Wonogiri,” ungkap Joko Sutriyanto kepada dikutip dari RRI, Ahad (29/3/2020).
Menurut Joko, pemudik dari Jakarta yang menuju Wonogiri meningkat sepekan terakhir. Disinggung tentang mudik gratis, ia mengatakan bahwa sejauh tidak lagi diadakan, para pemudik justru rata-rata melakukan mudik secara mandiri.
“Mudik gratis yang difasilitasi pemerintah kan saat ini ditiadakan. Tetapi saat ini ada mudik mandiri khususnya bagi masyarakat yang berdagang di Jabodetabek pada pulang ke daerahnya, tetapi menggunakan transportasi PO yang asal daerah,” jelasnya.
Di sisi lain terminal Tirtonadi Solo juga melakukan pencegahan penyebaran virus corona. Joko menjelaskan sesuai protap dilakukan setiap penumpang yang masuk dengan cara disemprot disinfektan.
“Di pintu masuk disediakan cuci tangan dan dibagikan hand sanitizer dan masker,” ujarnya.
Sementara itu sejak ditentukan KLB Jumat 13 Maret lalu hingga saat ini terjadi penurunan Penumpang di Terminal Tirtonadi Solo. Data dari terminal menyebutkan penurunan penumpang hingga 60 persen.
Semula rata-rata bus setiap 1.200 per hari, sekarang hanya 400-500 bus. Itupun rata-rata penumpang tidak lebih dari 10 orang setiap armada.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tangah Ganjar Pranowo meminta agar seluruh warga Jawa Tengah yang ada di perantauan yang ingin pulang kampung agar mengurungkan niatnya di saat terjadi wabah virus corona Covid-19 seperti sekarang.
“Saya menghimbau dan mengingatkan, jika panjenengan sayang sama keluarga di kampung, ingin keluarga tetap sehat dan selamat, urungkan niat untuk pulang kampung. Tidak usah pulang kampung!,” katanya.
Jika warga Jateng perantauan tetap nekat pulang, maka pemerintah provinsi Jawa Tengah akan memasukkan pemudik dalam kategori ODP virus corona Covid-19. [rif]
Comment