Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 01 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berhasil membawa negaranya maju dalam sektor perekonomian. Keberhasilan itu tak mudah saat dunia berada di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah negara justru sudah mengumumkan resesi dan ada pula yang berada dalam ancaman serupa.
Ekonomi Korea Utara tumbuh untuk pertama kalinya karena kondisi cuaca yang lebih baik. Sehingga mendorong musim tanam dan menghasilkan panen yang melimpah.
“Tetapi sanksi yang diberlakukan untuk menghentikan ambisi nuklirnya membuat manufaktur Korut tetap lemah,” menurut bank sentral Korea Selatan seperti dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (1/8).
Produk domestik bruto (PDB) Korea Utara tahun lalu naik 0,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika ekonomi menderita kontraksi terbesar dalam 21 tahun sebagai akibat dari kekeringan dan sanksi. Korea Utara sendiri tidak pernah mempublikasikan data ekonominya sendiri.
Korea Utara telah berada dalam belenggu sanksi PBB sejak 2006 terkait program rudal balistik dan nuklirnya. Dewan Keamanan (DK) PBB telah memperketat langkah-langkah dalam beberapa tahun terakhir.
Bank Of Korea mencatat sektor konstruksi juga berubah positif tahun lalu seperti halnya sektor kehutanan dan perikanan. Sementara kontraksi dalam pertambangan dan manufaktur menyempit.
Korea Utara dilarang mengekspor batubara, besi, dan timah sebagai akibat dari sanksi yang diberlakukan pada tahun 2017. Perdagangan tekstil yang pernah menjadi ekspor utama, masih dilarang.
Jam dan Rambut Palsu jadi Andalan
Meski begitu, total ekspor Korea Utara 14,4 persen menjadi USD 280 juta pada 2019. Sebab ada peningkatan terbesar dalam ekspor jam, bersama dengan alas kaki, topi dan wig.
Kim Jong Un telah berulang kali berjanji untuk meningkatkan standar hidup masyarakatnya. Sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011, Kim sering mengunjungi lokasi konstruksi dan pabrik.
Meski Kim menyatakan komitmennya untuk meliberalisasi ekonomi, dia terus mengikuti jalur ideologis Kim Il Sung, kakeknya yang juga pendiri Korut. Korut selama ini dikenal sangat miskin, dengan sekitar 40 persen populasi membutuhkan bantuan makanan menurut perkiraan PBB.
KalbarOnline.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berhasil membawa negaranya maju dalam sektor perekonomian. Keberhasilan itu tak mudah saat dunia berada di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah negara justru sudah mengumumkan resesi dan ada pula yang berada dalam ancaman serupa.
Ekonomi Korea Utara tumbuh untuk pertama kalinya karena kondisi cuaca yang lebih baik. Sehingga mendorong musim tanam dan menghasilkan panen yang melimpah.
“Tetapi sanksi yang diberlakukan untuk menghentikan ambisi nuklirnya membuat manufaktur Korut tetap lemah,” menurut bank sentral Korea Selatan seperti dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (1/8).
Produk domestik bruto (PDB) Korea Utara tahun lalu naik 0,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika ekonomi menderita kontraksi terbesar dalam 21 tahun sebagai akibat dari kekeringan dan sanksi. Korea Utara sendiri tidak pernah mempublikasikan data ekonominya sendiri.
Korea Utara telah berada dalam belenggu sanksi PBB sejak 2006 terkait program rudal balistik dan nuklirnya. Dewan Keamanan (DK) PBB telah memperketat langkah-langkah dalam beberapa tahun terakhir.
Bank Of Korea mencatat sektor konstruksi juga berubah positif tahun lalu seperti halnya sektor kehutanan dan perikanan. Sementara kontraksi dalam pertambangan dan manufaktur menyempit.
Korea Utara dilarang mengekspor batubara, besi, dan timah sebagai akibat dari sanksi yang diberlakukan pada tahun 2017. Perdagangan tekstil yang pernah menjadi ekspor utama, masih dilarang.
Jam dan Rambut Palsu jadi Andalan
Meski begitu, total ekspor Korea Utara 14,4 persen menjadi USD 280 juta pada 2019. Sebab ada peningkatan terbesar dalam ekspor jam, bersama dengan alas kaki, topi dan wig.
Kim Jong Un telah berulang kali berjanji untuk meningkatkan standar hidup masyarakatnya. Sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011, Kim sering mengunjungi lokasi konstruksi dan pabrik.
Meski Kim menyatakan komitmennya untuk meliberalisasi ekonomi, dia terus mengikuti jalur ideologis Kim Il Sung, kakeknya yang juga pendiri Korut. Korut selama ini dikenal sangat miskin, dengan sekitar 40 persen populasi membutuhkan bantuan makanan menurut perkiraan PBB.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini