Masa Depan Valentino Rossi Tak Lama Lagi Akan Dipastikan

KalbarOnline.com – Negosiasi Valentino Rossi dan Petronas Yamaha SRT mulai mengerucut. Principal Yamaha Lin Jarvis mengungkapkan, pihaknya bakal mengumumkan deal saat MotoGP singgah ke Sirkuit Misano 13 September mendatang.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Tepatnya di GP San Marino. Kedua pihak sedang mendiskusikan detail kesepakatan untuk musim 2021. Dengan begitu, keinginan Rossi untuk bertahan di kelas premier masih terbuka lebar.

Kini fans tinggal menunggu waktu keterangan resmi dari Rossi dan tim satelit Yamaha tersebut. ’’Tidak ada masalah terkait negosiasi dengan Valentino (Rossi). Tetapi, detail kontrak masih dibicarakan,’’ papar Jarvis sebagaimana dilansir Tuttomotoriweb.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa rider berjuluk The Doctor itu punya keinginan besar untuk bersaing di MotoGP musim depan. Apalagi setelah Fabio Quartararo dipastikan promosi ke tim pabrikan Yamaha.

Baca Juga :  Tanpa Valentino Rossi, Tetap Optimistis dengan Komposisi Lebih Segar

Praktis, Petronas menjadi opsi paling realistis bagi Rossi. Apalagi, Yamaha berkomitmen untuk menyuplai motor yang sama dengan rider tim pabrikan.

Secara teknis, kontrak Rossi akan dibayar Yamaha. Hanya, dia ditempatkan di tim satelit. ’’Tentu saja kami membutuhkan kesepakatan dari ketiga pihak yang terlibat (Yamaha, Petronas, dan Rossi),’’ terang Jarvis.

Melihat performa M1 di Petronas musim ini bisa menjadi angin segar buat Rossi. Lewat Quartararo, Petronas kini menjadi tim yang disegani di grid MotoGP.

Bagaimana tidak, Rookie of the Year 2019 itu sudah menyapu dua pole position sekaligus dua kemenangan beruntun di Sirkuit Jerez.

Bagi Rossi, tampil bersama tim satelit bukanlah pengalaman baru. Pada era kelas 500 cc, rider 41 tahun itu pernah membalap bersama tim satelit Honda, Nastro Azzuro. Tepatnya pada musim 2000–2001. Bahkan, dia meraih juara dunia di musim keduanya pada 2001.

Baca Juga :  Ada Dua Rencana Besar yang Mengiringi Masa Depan Valentino Rossi

Rossi menjadi satu-satunya rider yang berhasil menjadi juara dunia dengan status rider tim satelit.

Di sisi lain, kebangkitan Rossi di GP Andalusia (26/7) membuyarkan keraguan manajemen Petronas. Saat itu Rossi merebut podium ketiga. ’’Itu membuat semuanya lebih mudah,’’ kata Team Principal Petronas Yamaha Razlan Razali seperti dilansir Motorsport.

Razali menegaskan bahwa timnya tidak ingin dikenal hanya karena sosok Rossi. ’’Kami ingin membantunya tetap kompetitif meski di usianya (yang tidak muda lagi) saat ini,’’ lanjutnya.

Comment