Ungkapkan Keinginan Damai dengan AS, Sikap Tiongkok Dipuji

KalbarOnline.com – Kesediaan Tiongkok untuk membuka pintu dialog dengan Amerika Serikat mendapat dukungan. Meski AS belakangan ini bersikap terlalu frontal, Tiongkok berusaha mendinginkan dan mendamaikan suasana. Sikap Tiongkok tersebut dipuji oleh mantan Menteri Luar Negeri Ekuador, Francisco Carrion.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Saya memuji posisi Tiongkok yang terbuka untuk dialog dan menemukan jalan keluar dari perbedaan antara kedua negara,” sebut Carrion seperti dilansir Xinhua.

  • Baca juga: Bersedia Hentikan Permusuhan dengan AS, Tiongkok Ajukan 4 Syarat

Carrion menyebut Tiongkok adalah negara yang cukup terampil, sabar, dan paham bagaimana menangani berbagai hal secara tenang. Carrion mengatakan dia setuju dengan pejabat tinggi Tiongkok, Yang Jiechi, yang baru-baru ini menggarisbawahi pentingnya menjaga hubungan bilateral kedua negara untuk saling menghormati dan kerja sama produktif. “Tiongkok sangat hati-hati dan tenang,” tambah Carrion.

Sebelumnya, Yang Jiechi, anggota dari Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) dan Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri dari Komite Sentral CPC, dalam sebuah artikel pada 7 Agustus meminta kedua belah pihak untuk mengembangkan hubungan bilateral berdasarkan koordinasi, kerja sama, dan stabilitas. Itu menjadi salah satu cara mempersatukan Tiongkok dan AS dalam hubungan di jalur yang benar.

Baca Juga :  Soal Penyediaan Vaksin, Pemerintahan Trump Dituding Lakukan Penipuan

“Mereka harus mengupayakan dialog, terutama antara dua kekuatan besar dunia, dengan menghormati kepentingan fundamental mereka,” kata Carrion.

Hanya saja, Carrion mengakui bahwa iklim politik saat ini di Amerika Serikat sedang tak menentu jelang Pilpres pada November 2020. Menurutnya, Presiden AS Donald Trump bisa menggunakan situasi terkait hubungan dengan Tiongkok dalam kampanyenya.

“Trump mungkin menggunakan ketegangan dengan Tiongkok, sebagai saingan Amerika Serikat, untuk mendapatkan poin dalam pemilihan presiden nanti,” kata Carrion.

Mantan diplomat yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Ekuador untuk Amerika Serikat tersebut mencatat bahwa sangat umum bagi para kandidat untuk mewujudkan citra nasionalisme sebagai cara untuk mempengaruhi pemilih dan mencari musuh di tengah situasi ketegangan tersebut.

  • Baca juga: Tiongkok Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Hubungan dengan AS
Baca Juga :  Bukan untuk Berwisata, Ini Syarat WNI Bisa Datang ke Singapura

Sebagai bagian dari strategi itu, Gedung Putih telah mengadopsi sikap yang lebih antagonis terhadap Tiongkok. Salah satunya mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok, termasuk Hongkong. “Campur tangan AS pada akhirnya tidak perlu dan tidak berguna karena situasi di Hongkong tergantung pada Tiongkok untuk menyelesaikannya, bukan Amerika Serikat,” sebut Carrion.

Menurut Carrion, beberapa politisi AS berusaha merusak citra Tiongkok. “Saya yakin ada sektor di Amerika Serikat yang sangat memperhatikan pertumbuhan dan daya saing Tiongkok di berbagai bidang,” ungkapnya.

Tiongkok disebut Carrion memiliki kehadiran yang sangat penting di pasar AS dan punya daya tawar investasi, seperti halnya AS di Tiongkok. Situasi tersebut membuktikan ada hubungan perdagangan yang kuat antara keduanya. “Penting untuk menstabilkan hubungan demi kesejahteraan kedua negara dan seluruh dunia,” tegasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment