KalbarOnline.com – Pada momen HUT Kemerdekaan ke-75 RI, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menyoroti bonus demografi yang didapat Indonesia pada 2025-2030. Dengan itu, para kelompok milenial diminta bisa menjadi mesin penggerak perekonomian bangsa di masa depan.
Trenggono meminta kepada milenial agar terus belajar dan berkompetisi. Jangan sampai kalah dengan milenial di luar negeri. Para pemuda Indonesia harus terus berinovasi sehingga bisa membawa harum nama bangsa.
“Kita yang sudah senior selalu akan memberi ruang dan fasilitas untuk generasi berikutnya berkompetisi,” kata Trenggono kepada wartawan, Senin (17/8).
Dia menyampaikan, bangsa Indonesia harus siap menghadapi persaingan dunia. Sebagai negara dengan Sumber Daya Alam (SDA) kuat, didukung lautan luas dan alam yang bagus, Indonesia harus bisa dipandang oleh dunia internasional.
“Generasi berikutnya ini harus kita pacu, kita picu supaya mereka punya jiwa atau rasa nasionalisme yang tumbuh. Mereka lahir dan besar dimanapun akan kembali ke tanah air, negara ini,” imbuhnya.
- Baca juga: Kemenhan Sebut Aliran Dana ke Rekening Pribadi Bukan Temuan Baru
Trenggono menyebut, Kemenhan melalui Program Bela Negara akan terus menyadarkan masyarakat, terutama para milenial untuk bangga sebagai orang Indonesia. Dengan begitu, warga bisa bangsa lahir dan memiliki adat istiadat sebagai bangsa Indonesia.
“Ini filosofi dari Program Bela Negara itu. Kita jangan kalah dengan Korea Selatan yang mampu mengguncang dunia melalui budaya K-Pop, jika dilihat dari sudut pertahanan, itu cara mereka melalui industri kreatifnya mempengaruhi dunia,” jelasnya.
Trenggono menuturkan, kecintaan terhadap negara oleh milenial juga bisa ditunjukkan dengan bergabung dalam Komponen Cadangan (Komcad) sesuai amanat dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara. Dia memastikan Komcad ini berbeda dengan wajib militer.
Program Komcad hanga membangun kesadaran masyarakat untuk membela negara ketika terjadi perang. Kemenhan akan memfasilitasi untuk memberikan pelatihan selama beberapa bulan.
“Usai latihan dikembalikan ke masyarakat. Jika negara dalam keadaan perang, mereka siap bertempur,” tegasnya.
Saat ini Kemhan tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar para mahasiswa bisa ikut Program Bela Negara. Nantinya para mahasiswa ini dalam satu semester bisa mengikuti pendidikan militer. Kemudian nilainya akan dimasukan ke dalam SKS yang diambil.
“Ini salah satu yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan. Semua ini agar kita memiliki milenial yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tetapi cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-harinya,” pungkas Trenggono.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment