Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 18 Agustus 2020 |
Berkeringat adalah kondisi normal yang terjadi pada setiap orang, termasuk bayi. Selain merupakan hasil dari proses ekskresi tubuh guna mengeluarkan zat-zat sisa hasil metabolisme, keringat juga menjadi cara alami tubuh untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan sekitarnya.
Umumnya, seseorang akan berkeringat ketika ia melakukan aktivitas yang cukup menguras tenaga, mengonsumsi makanan pedas, demam, atau saat merasakan emosi tertentu. Namun, apa penyebab bayi berkeringat?
Keringat berlebih yang dialami oleh bayi baru lahir sebenarnya menjadi kondisi yang sangat normal. Alasan kondisi ini terjadi adalah tubuh bayi masih belum matang dan masih belajar mengatur suhu untuk menyesuaikan dengan lingkungannya. Pada saat yang sama, bayi sering kali mengenakan pakaian yang berlapis-lapis serta tebal, sehingga membuatnya lebih mudah merasa kepanasan.
Terkadang bayi berkeringat hampir di sekujur tubuhnya. Namun pada waktu-waktu tertentu, bayi akan berkeringat di area-area tertentu, seperti tangan, kaki, atau kepala. Secara lebih jelas, berikut beberapa penyebab bayi berkeringat:
1. Menangis
Menangis bisa menjadi aktivitas yang berat dan membutuhkan banyak energi. Jika bayi menangis dengan intensitas yang cukup keras dan dalam waktu yang lama, wajahnya bisa memerah dan berkeringat. Jika ini penyebabnya, keringat akan muncul sementara dan hilang ketika bayi lebih tenang.
2. Pakaian terlalu tebal
Bayi sering kali dipakaikan pakaian atau selimut beberapa lapis. Tujuannya untuk menghindarkan bayi dari kedinginan. Akan tetapi, jika bayi mengalami kelebihan berat badan, ia bisa merasa kegerahan, tidak nyaman, dan berkeringat. Ini dikarenakan kulitnya tidak dapat bernapas dengan baik.
3. Tidur nyenyak
Bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktu siang dan malamnya untuk tidur, dengan durasi yang terbilang singkat, biasanya hanya sekitar 3 hingga 4 jam sekali tidur.
Meski singkat, bayi memiliki siklus tidur yang berbeda dengan orang dewasa, di mana ia dapat tidur dengan sangat nyenyak. Saat tidur nyenyak ini, beberapa bayi akan mengeluarkan keringat berlebih dan terbangun dalam kondisi tubuh yang basah. Tidak perlu khawatir dengan kondisi ini karena hal tersebut sangatlah wajar.
4. Pilek, demam, atau infeksi
Jika biasanya si Kecil tidak mengeluarkan keringat berlebih tetapi tiba-tiba Mums mendapatinya begitu berkeringat, maka ada kemungkinan ia mengalami infeksi. Demam adalah tanda infeksi, maka segeralah mengukur suhu tubuh bayi. Konsultasikan dengan dokter sebelum memilih obat demam yang aman bagi bayi.
5. Apnea tidur
Apnea tidur adalah suatu kondisi ketika seseorang berhenti bernapas selama 20 detik atau lebih ketika tidur. Meski sebenarnya sangat jarang terjadi, tetap ada kemungkinan bayi akan mengalaminya, terlebih pada bayi prematur. Jika Mums merasa si Kecil mengalami kondisi ini, segera periksakan ke dokter. Beberapa tanda apnea tidur di antaranya mendengkur, terengah-engah, dan mulut terbuka.
6. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah kondisi yang menyebabkan keringat berlebih, meski suhu lingkungan sebenarnya tidak tinggi. Hiperhidrosis biasanya hanya terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu, seperti tangan, ketiak, atau kaki.
Ada pula jenis hiperhidrosis yang disebut dengan hiperhidrosis umum, yang biasanya memengaruhi area tubuh yang lebih luas. Kondisi ini jarang terjadi dan umumnya akan membaik seiring pertumbuhan bayi. Hiperhidrosis dapat terjadi saat sedang terjaga ataupun saat tidur.
7. Penyakit jantung bawaan
Bayi yang menderita penyakit jantung bawaan biasanya akan lebih sering berkeringat. Hal ini karena tubuh mengimbangi masalah yang terjadi dan bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh area. Para ahli memperkirakan hampir 1% bayi dilahirkan dengan penyakit jantung bawaan.
Bayi yang menderita penyakit jantung bawaan akan mengalami kesulitan makan dan mulai berkeringat saat berusaha makan. Gejala lainnya meliputi munculnya warna kebiruan pada kulit dan pernapasan yang lebih cepat serta pendek.
Nah, itulah 7 penyebab bayi berkeringat yang perlu Mums ketahui. Meski kondisi ini sebenarnya sangat normal terjadi, jika kondisi si Kecil diikuti dengan beberapa gejala lain, seperti demam atau napas tidak beraturan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (AS)
Referensi
Healtline Parenthood. "Why Is My Baby Sweating?".
Berkeringat adalah kondisi normal yang terjadi pada setiap orang, termasuk bayi. Selain merupakan hasil dari proses ekskresi tubuh guna mengeluarkan zat-zat sisa hasil metabolisme, keringat juga menjadi cara alami tubuh untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan sekitarnya.
Umumnya, seseorang akan berkeringat ketika ia melakukan aktivitas yang cukup menguras tenaga, mengonsumsi makanan pedas, demam, atau saat merasakan emosi tertentu. Namun, apa penyebab bayi berkeringat?
Keringat berlebih yang dialami oleh bayi baru lahir sebenarnya menjadi kondisi yang sangat normal. Alasan kondisi ini terjadi adalah tubuh bayi masih belum matang dan masih belajar mengatur suhu untuk menyesuaikan dengan lingkungannya. Pada saat yang sama, bayi sering kali mengenakan pakaian yang berlapis-lapis serta tebal, sehingga membuatnya lebih mudah merasa kepanasan.
Terkadang bayi berkeringat hampir di sekujur tubuhnya. Namun pada waktu-waktu tertentu, bayi akan berkeringat di area-area tertentu, seperti tangan, kaki, atau kepala. Secara lebih jelas, berikut beberapa penyebab bayi berkeringat:
1. Menangis
Menangis bisa menjadi aktivitas yang berat dan membutuhkan banyak energi. Jika bayi menangis dengan intensitas yang cukup keras dan dalam waktu yang lama, wajahnya bisa memerah dan berkeringat. Jika ini penyebabnya, keringat akan muncul sementara dan hilang ketika bayi lebih tenang.
2. Pakaian terlalu tebal
Bayi sering kali dipakaikan pakaian atau selimut beberapa lapis. Tujuannya untuk menghindarkan bayi dari kedinginan. Akan tetapi, jika bayi mengalami kelebihan berat badan, ia bisa merasa kegerahan, tidak nyaman, dan berkeringat. Ini dikarenakan kulitnya tidak dapat bernapas dengan baik.
3. Tidur nyenyak
Bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktu siang dan malamnya untuk tidur, dengan durasi yang terbilang singkat, biasanya hanya sekitar 3 hingga 4 jam sekali tidur.
Meski singkat, bayi memiliki siklus tidur yang berbeda dengan orang dewasa, di mana ia dapat tidur dengan sangat nyenyak. Saat tidur nyenyak ini, beberapa bayi akan mengeluarkan keringat berlebih dan terbangun dalam kondisi tubuh yang basah. Tidak perlu khawatir dengan kondisi ini karena hal tersebut sangatlah wajar.
4. Pilek, demam, atau infeksi
Jika biasanya si Kecil tidak mengeluarkan keringat berlebih tetapi tiba-tiba Mums mendapatinya begitu berkeringat, maka ada kemungkinan ia mengalami infeksi. Demam adalah tanda infeksi, maka segeralah mengukur suhu tubuh bayi. Konsultasikan dengan dokter sebelum memilih obat demam yang aman bagi bayi.
5. Apnea tidur
Apnea tidur adalah suatu kondisi ketika seseorang berhenti bernapas selama 20 detik atau lebih ketika tidur. Meski sebenarnya sangat jarang terjadi, tetap ada kemungkinan bayi akan mengalaminya, terlebih pada bayi prematur. Jika Mums merasa si Kecil mengalami kondisi ini, segera periksakan ke dokter. Beberapa tanda apnea tidur di antaranya mendengkur, terengah-engah, dan mulut terbuka.
6. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis adalah kondisi yang menyebabkan keringat berlebih, meski suhu lingkungan sebenarnya tidak tinggi. Hiperhidrosis biasanya hanya terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu, seperti tangan, ketiak, atau kaki.
Ada pula jenis hiperhidrosis yang disebut dengan hiperhidrosis umum, yang biasanya memengaruhi area tubuh yang lebih luas. Kondisi ini jarang terjadi dan umumnya akan membaik seiring pertumbuhan bayi. Hiperhidrosis dapat terjadi saat sedang terjaga ataupun saat tidur.
7. Penyakit jantung bawaan
Bayi yang menderita penyakit jantung bawaan biasanya akan lebih sering berkeringat. Hal ini karena tubuh mengimbangi masalah yang terjadi dan bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh area. Para ahli memperkirakan hampir 1% bayi dilahirkan dengan penyakit jantung bawaan.
Bayi yang menderita penyakit jantung bawaan akan mengalami kesulitan makan dan mulai berkeringat saat berusaha makan. Gejala lainnya meliputi munculnya warna kebiruan pada kulit dan pernapasan yang lebih cepat serta pendek.
Nah, itulah 7 penyebab bayi berkeringat yang perlu Mums ketahui. Meski kondisi ini sebenarnya sangat normal terjadi, jika kondisi si Kecil diikuti dengan beberapa gejala lain, seperti demam atau napas tidak beraturan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (AS)
Referensi
Healtline Parenthood. "Why Is My Baby Sweating?".
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini