Menhan Tiongkok: India Bertanggung Jawab Soal Ketegangan di Perbatasan

KalbarOnline.com – Ketegangan antara Tiongkok dan India di perbatasan memasuki babak baru. Kedua belah pihak telah melakukan pembicaraan untuk mencoba meredakan. Salah satu hasilnya, Menteri Pertahanan Tiongkok, Wei Fenghe mengatakan bahwa India memikul tanggung jawab penuh terkait ketegangan di perbatasan saat ini. Hal itu seperti dipublikasikan Global Times dan dilansir Reuters.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Global Times yang didukung Tiongkok mengutip pernyataan Wei yang melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan India Rajnath Singh di Moskow pada Jumat (4/9).

  • Baca juga: Tiongkok dan India Kembali Tegang, Seorang Tentara Tewas di Perbatasan

Sementara itu, Kementerian Pertahanan India mengumumkan di Twitter bahwa pembicaraan tersebut berlangsung selama 2 jam 20 menit. Namun, pihak India tak memberikan rincian lebih jauh.

Baca Juga :  Mayoritas OTG, Separo Populasi Asrama Pekerja di Singapura Kena Covid

Di pihak lain, dalam menyikapi ketegangan itu, Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat siap membantu menyelesaikan sengketa antara India dan Tiongkok terkait perbatasan pegunungan yang melintasi wilayah barat Himalaya. Trump mengatakan bahwa keadaannya sangat tak menyenangkan karena pertikaian kedua negara jauh lebih sengit dan tak diketahui publik.

Tiongkok dan India disebut Trump mengerahkan kekuatan tambahan sepanjang garis batas setelah bentrokan pada Juni lalu yang menewaskan 20 tentara India.

Sementara itu, pembicaraan di Moskow pada Jumat (4/9) antara Tiongkok dan India merupakan pertemuan politik tingkat tertinggi sejak ketegangan meletup di sepanjang perbatasan. Sumber pemerintah AS mengatakan kepada Reuters bahwa baik Tiongkok maupun India tak mau pertikaian itu menjadikan peperangan.

Baca Juga :  Asal Usul Covid-19, Ilmuwan Pernah Digigit Kelelawar yang Terinfeksi

“Kami siap membantu Tiongkok dan India. Jika kami dapat melakukan sesuatu, kami akan senang terlibat dan membantu,” sebut Trump.

Hanya saja, Tiongkok mengatakan bahwa tak dibutuhkan pihak ketiga untuk jadi penengah. Sedangkan India juga tampak dingin dengan gagasan mediasi pihak ketiga.

Comment