Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 05 September 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai dengan penduduk mencapai 267 juta jiwa, potensi market penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) di Indonesia sangat besar. Di kawasan Jabodetabek saja, menurut data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, hingga awal tahun 2020, tercatat sudah ada 669 unit KBL di DKI Jakarta. Terdiri dari 631 unit kendaraan roda dua dan 38 unit roda empat.
“Hingga bulan September 2020, jumlahnya tentu sudah bertambah, karena banyak unit KBL yang sudah masuk. Saat ini pengguna KBL memang terbatas, karena harganya yang tinggi, melebihi kendaraan berbahan bakar minyak. Seiring trend dunia yang mulai mengurangi emisi gas buang, produsen kendaraan otomotif berbahan bakar minyak pasti akan turut memproduksi KBL. Jika jumlahnya semakin banyak, pasar peminat juga banyak, pada akhirnya harga jual KBL akan menyesuaikan,” ujar Bamsoet saat meresmikan showroom Prestige Image Motorcars, salah satu penyedia KBL di Indonesia, Sabtu (5/9).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, di DKI Jakarta, misalnya, jika di rata-rata kualitas udaranya mencapai angka 118.3 mikrogram/meter kubik, jauh dari ambang batas normal yang ditetapkan WHO sebesar 25 mikrogram/meter kubik. Dari berbagai kajian, hampir 45 persen polusi tersebut disebabkan kendaraan berbahan bakar minyak.
“Selain tak mencemari lingkungan, keuntungan lain menggunakan KBL bisa menghemat pengeluaran. Karena biaya perawatan yang rendah, sekitar 35 persen dibawah kendaraan berbahan bakar minyak, lantaran tak adanya komponen tertentu seperti oli, filter oli, busi, dan katup engine. Biaya pengisian bahan bakar melalui charging listrik juga sangat rendah, dibanding kendaraan berbahan bakar minyak,” urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, negara-negara Uni Eropa pada 17 April 2019 telah sepakat mengurangi emisi kendaraan bermotor sampai 35 persen hingga tahun 2030. Sehingga mulai 2030 dan seterusnya, rata-rata emisi kendaraan hanya 59 gram CO2 per Km, atau setara 2,2 liter bahan bakar diesel per 100 Km.
“Salah satunya dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Karena mobil berbahan bakar minyak, rasanya sangat sulit bisa memenuhi standar minimal emisi tersebut. Ini sebuah langkah maju dari Uni Eropa untuk mewujudkan bumi yang lebih hijau. Indonesia juga harus bersiap diri turut serta mengurangi emisi kendaraan dengan beralih ke kendaraan listrik,” pungkas Bamsoet.
Senada dengan Bamsoet Presiden Direktur Prestige Image Motorcars Rudy Salim optimis pengguna KBL di Indonesia akan terus meningkat, khususnya di Ibukota Jakarta. Terlebih, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, telah menerbitkan pemberian insentif pajak bagi pembeli kendaraan listrik yang diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2020.
“Kebijakan Gubernur DKI yang membebaskan pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atau BBNKB sangat membantu untuk merangsang masyarakat beralih kendaraan listrik. Pembebasan BBN ini bisa membuat harga jual mobil listrik baru, turun 8 sampai 10 persen,” kata Rudy.
Tak hanya itu, lanjut Rudy, pembebasan aturan ganjil genap juga menjadi daya tarik bagi warga ibukota membeli kendaraan listrik. Kelebihan lain, kendaraan listrik sangat ramah lingkungan karena tidak memiliki emisi gas buang.
“Perawatan kendaraan listrik juga sangat mudah. Hampir tidak ada komponen yang harus diganti. Paling penting hanya berhubungan dengan karet, yakni empat buah ban, wiper dan rem. Sisanya nyaris tidak perlu ada pergantian komponen. Karenanya, saya yakin pengguna kendaraan listrik akan terus bertambah,” tutup Rudy.
KalbarOnline.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai dengan penduduk mencapai 267 juta jiwa, potensi market penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) di Indonesia sangat besar. Di kawasan Jabodetabek saja, menurut data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, hingga awal tahun 2020, tercatat sudah ada 669 unit KBL di DKI Jakarta. Terdiri dari 631 unit kendaraan roda dua dan 38 unit roda empat.
“Hingga bulan September 2020, jumlahnya tentu sudah bertambah, karena banyak unit KBL yang sudah masuk. Saat ini pengguna KBL memang terbatas, karena harganya yang tinggi, melebihi kendaraan berbahan bakar minyak. Seiring trend dunia yang mulai mengurangi emisi gas buang, produsen kendaraan otomotif berbahan bakar minyak pasti akan turut memproduksi KBL. Jika jumlahnya semakin banyak, pasar peminat juga banyak, pada akhirnya harga jual KBL akan menyesuaikan,” ujar Bamsoet saat meresmikan showroom Prestige Image Motorcars, salah satu penyedia KBL di Indonesia, Sabtu (5/9).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, di DKI Jakarta, misalnya, jika di rata-rata kualitas udaranya mencapai angka 118.3 mikrogram/meter kubik, jauh dari ambang batas normal yang ditetapkan WHO sebesar 25 mikrogram/meter kubik. Dari berbagai kajian, hampir 45 persen polusi tersebut disebabkan kendaraan berbahan bakar minyak.
“Selain tak mencemari lingkungan, keuntungan lain menggunakan KBL bisa menghemat pengeluaran. Karena biaya perawatan yang rendah, sekitar 35 persen dibawah kendaraan berbahan bakar minyak, lantaran tak adanya komponen tertentu seperti oli, filter oli, busi, dan katup engine. Biaya pengisian bahan bakar melalui charging listrik juga sangat rendah, dibanding kendaraan berbahan bakar minyak,” urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, negara-negara Uni Eropa pada 17 April 2019 telah sepakat mengurangi emisi kendaraan bermotor sampai 35 persen hingga tahun 2030. Sehingga mulai 2030 dan seterusnya, rata-rata emisi kendaraan hanya 59 gram CO2 per Km, atau setara 2,2 liter bahan bakar diesel per 100 Km.
“Salah satunya dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Karena mobil berbahan bakar minyak, rasanya sangat sulit bisa memenuhi standar minimal emisi tersebut. Ini sebuah langkah maju dari Uni Eropa untuk mewujudkan bumi yang lebih hijau. Indonesia juga harus bersiap diri turut serta mengurangi emisi kendaraan dengan beralih ke kendaraan listrik,” pungkas Bamsoet.
Senada dengan Bamsoet Presiden Direktur Prestige Image Motorcars Rudy Salim optimis pengguna KBL di Indonesia akan terus meningkat, khususnya di Ibukota Jakarta. Terlebih, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, telah menerbitkan pemberian insentif pajak bagi pembeli kendaraan listrik yang diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2020.
“Kebijakan Gubernur DKI yang membebaskan pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atau BBNKB sangat membantu untuk merangsang masyarakat beralih kendaraan listrik. Pembebasan BBN ini bisa membuat harga jual mobil listrik baru, turun 8 sampai 10 persen,” kata Rudy.
Tak hanya itu, lanjut Rudy, pembebasan aturan ganjil genap juga menjadi daya tarik bagi warga ibukota membeli kendaraan listrik. Kelebihan lain, kendaraan listrik sangat ramah lingkungan karena tidak memiliki emisi gas buang.
“Perawatan kendaraan listrik juga sangat mudah. Hampir tidak ada komponen yang harus diganti. Paling penting hanya berhubungan dengan karet, yakni empat buah ban, wiper dan rem. Sisanya nyaris tidak perlu ada pergantian komponen. Karenanya, saya yakin pengguna kendaraan listrik akan terus bertambah,” tutup Rudy.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini