Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 05 September 2020 |
KalbarOnline.com – Tiongkok sebenarnya sudah mulai membuka diri untuk siap kapan saja berdialog dengan Amerika Serikat. Hanya saja, Presiden Donald Trump tampaknya belum bersedia. Trump bahkan pada bulan lalu menegaskan dirinya belum berbicara dengan Tiongkok dalam kurun waktu yang lama. Dia juga tak tertarik untuk melakukannya.
Ketika pemerintahan Trump mulai berkuasa di AS pada 2017, ada sekitar 100 forum pertukaran yang diorganisir secara resmi. Dari mulai bidang farmasi hingga kebijakan teknologi antara Tiongkok dan AS. Menurut seorang analis Tiongkok selama hampir tiga dekade, Arthur Kroeber, agenda tersebut sebelumnya dihadiri kedua negara.
“Tapi kini, hampir semua dialog sekarang telah mati. Hal itu meningkatkan risiko kesalahpahaman yang membengkak atau meningkat menjadi krisis, dan menghambat kerja sama seperti menghadapi pandemi Covid-19,” kata mantan diplomat Tiongkok yang menjadi penerjemah untuk Deng Xiaoping, Gao Zhikai seperti dilansir dari The Print.
“Runtuhnya struktur tersebut bukanlah pemicu hubungan yang buruk, tetapi hasil dari hubungan yang memburuk,” kata penulis The Beautiful Country and the Middle Kingdom, sebuah sejarah hubungan Tiongkok-Amerika selama lebih dari dua abad, John Pomfret.
Hubungan AS-Tiongkok dinilai berada pada kondisi terburuknya dalam beberapa dekade. Trump menyalahkan pemerintah Xi Jinping karena tidak bisa mengendalikan wabah Covid-19 sebelum menjadi pandemi.
Terbukti sejumlah diskusi bilateral dibatalkan. Seperti pertengkaran yang meluas antara kedua belah pihak di Laut China Selatan yang disengketakan. Para analis berpendapat satu-satunya cara untuk mempererat hubungan adalah melalui dialog. Namun, belum ada tanda-tanda keduanya akan melakukan meski Tiongkok sejatinya sudah membuka diri.
KalbarOnline.com – Tiongkok sebenarnya sudah mulai membuka diri untuk siap kapan saja berdialog dengan Amerika Serikat. Hanya saja, Presiden Donald Trump tampaknya belum bersedia. Trump bahkan pada bulan lalu menegaskan dirinya belum berbicara dengan Tiongkok dalam kurun waktu yang lama. Dia juga tak tertarik untuk melakukannya.
Ketika pemerintahan Trump mulai berkuasa di AS pada 2017, ada sekitar 100 forum pertukaran yang diorganisir secara resmi. Dari mulai bidang farmasi hingga kebijakan teknologi antara Tiongkok dan AS. Menurut seorang analis Tiongkok selama hampir tiga dekade, Arthur Kroeber, agenda tersebut sebelumnya dihadiri kedua negara.
“Tapi kini, hampir semua dialog sekarang telah mati. Hal itu meningkatkan risiko kesalahpahaman yang membengkak atau meningkat menjadi krisis, dan menghambat kerja sama seperti menghadapi pandemi Covid-19,” kata mantan diplomat Tiongkok yang menjadi penerjemah untuk Deng Xiaoping, Gao Zhikai seperti dilansir dari The Print.
“Runtuhnya struktur tersebut bukanlah pemicu hubungan yang buruk, tetapi hasil dari hubungan yang memburuk,” kata penulis The Beautiful Country and the Middle Kingdom, sebuah sejarah hubungan Tiongkok-Amerika selama lebih dari dua abad, John Pomfret.
Hubungan AS-Tiongkok dinilai berada pada kondisi terburuknya dalam beberapa dekade. Trump menyalahkan pemerintah Xi Jinping karena tidak bisa mengendalikan wabah Covid-19 sebelum menjadi pandemi.
Terbukti sejumlah diskusi bilateral dibatalkan. Seperti pertengkaran yang meluas antara kedua belah pihak di Laut China Selatan yang disengketakan. Para analis berpendapat satu-satunya cara untuk mempererat hubungan adalah melalui dialog. Namun, belum ada tanda-tanda keduanya akan melakukan meski Tiongkok sejatinya sudah membuka diri.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini