Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 10 September 2020 |
KalbarOnline.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total, mengingat tren covid-19 makin meningkat. Keputusan Anies tersebut mendapat dukungan luas sejumlah kalangan.
Beberapa di antaranya dari politisi Demokrat Cipta Panca Laksana dan Said Didu. Dua sosok tersebut memberikan pandangan mereka melalui akun Twitter masing-masing pada Kamis (10/9/2020).
“Semoga keputusan pak Anies gak direcokin pemerintah pusat lagi. Secara pak Jokowi katanya udah siuman,” cuit Panca seperti dilihat indopolitika.com,
Selain itu, Panca juga menyoroti penanganan Covid yang melibatkan buzzer. “Ngatasin pandemi yang dikerahkan buzzer. Gimana nga ambyarrr. Harusnya buzzeRp ditangkapin aja. Iya nga sih?,” sambungnya.
Sementara itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu mengatakan, untuk menangani Covid-19 seperti sekarang ini perlu pemimpin tegas. Dan hal itu sudah dibuktikan Anies. “Setuju. Perlu pimpinan tegas,” cuit Said melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (10/9/2020).
Selain mendukung, Said Didu juga meminta pemerintah pusat untuk tidak lagi mengganggu upaya Pemda DKI dalam menyelamatkan warga. “Mohon agar pemerintah pusat tidak lagi seperti sebelumnya melakukan “tekanan” ke Pemda DKI demi politik. Ingat ini masalah nyawa manusia,” sambungnya.
Dengan berbagai fakta kebijakan Anies tersebut, Said Didu menyebut tentu saja tidak disukai buzzeRp. Para pendengung ini pun berusaha memutarbalikkan fakta. “Sepertinya buzzeRp muncul menyerang pak @aniesbaswedan dengan memutarbalikkan fakta bahwa Pak Anies salah ambil kebijakan dalam penanganan COVIC-19 selama ini,” kata Didu.
“Padahal yang menjegal kebijakan beliau selama ini adalah pemerintah pusat. Berhentilah gunakan APBN untuk bohongi rakyat,” tuntasnya. [ind]
KalbarOnline.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total, mengingat tren covid-19 makin meningkat. Keputusan Anies tersebut mendapat dukungan luas sejumlah kalangan.
Beberapa di antaranya dari politisi Demokrat Cipta Panca Laksana dan Said Didu. Dua sosok tersebut memberikan pandangan mereka melalui akun Twitter masing-masing pada Kamis (10/9/2020).
“Semoga keputusan pak Anies gak direcokin pemerintah pusat lagi. Secara pak Jokowi katanya udah siuman,” cuit Panca seperti dilihat indopolitika.com,
Selain itu, Panca juga menyoroti penanganan Covid yang melibatkan buzzer. “Ngatasin pandemi yang dikerahkan buzzer. Gimana nga ambyarrr. Harusnya buzzeRp ditangkapin aja. Iya nga sih?,” sambungnya.
Sementara itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu mengatakan, untuk menangani Covid-19 seperti sekarang ini perlu pemimpin tegas. Dan hal itu sudah dibuktikan Anies. “Setuju. Perlu pimpinan tegas,” cuit Said melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (10/9/2020).
Selain mendukung, Said Didu juga meminta pemerintah pusat untuk tidak lagi mengganggu upaya Pemda DKI dalam menyelamatkan warga. “Mohon agar pemerintah pusat tidak lagi seperti sebelumnya melakukan “tekanan” ke Pemda DKI demi politik. Ingat ini masalah nyawa manusia,” sambungnya.
Dengan berbagai fakta kebijakan Anies tersebut, Said Didu menyebut tentu saja tidak disukai buzzeRp. Para pendengung ini pun berusaha memutarbalikkan fakta. “Sepertinya buzzeRp muncul menyerang pak @aniesbaswedan dengan memutarbalikkan fakta bahwa Pak Anies salah ambil kebijakan dalam penanganan COVIC-19 selama ini,” kata Didu.
“Padahal yang menjegal kebijakan beliau selama ini adalah pemerintah pusat. Berhentilah gunakan APBN untuk bohongi rakyat,” tuntasnya. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini