Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 12 September 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaini mengatakan, hingga Sabtu (12/9) hari ini sudah 114 dokter meninggal dunia akibat Covid-19. Per hari ini, ada tiga dokter yang dinyatakan gugur.
“Kemarin (meninggal, Red) dua orang, sekarang tiga orang. Jadi ada 114 jumlahnya,” ujar Adib dalam diskusi secara virtual, Sabtu (12/9).
Adib merinci, dokter yang meninggal dunia terbanyak berasal dari Jawa Timur, disusul Medan.
“Paling banyak Jawa Timur 29, Medan 21, kemudian Jakarta dan daerah-daerah yang lain. Ini menjadi perhatian bagi kita, dan ada 55 orang (yang meninggal) adalah dokter umum sisanya adalah spesialis,” katanya.
Adib megatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 untuk memproteksi para dokter yang menangani Covid-19. ”Karena penyelamatan itu sangat penting. Karena kita belum tahu sampai kapan Covid-19 ini,” ungkapnya.
Adib menuturkan, berdasarkan survei dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) sebanyak 80 persen dokter mengalami kelelahan akibat menangani pasien Covid-19. Adib khawatir, jika faktor kelelahan ini terus terjadi, maka dokter akan undur diri menjadi pejuang dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.
”Karena kelelahan ini berpengaruh ke mental dan risiko sakit semakin tinggi dan kematian semakin tinggi. Akhirnya membuat kehilangan semangat dan menarik diri. Kami tidak ingin menarik diri dari peperangan ini,” pungkasnya.
KalbarOnline.com – Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaini mengatakan, hingga Sabtu (12/9) hari ini sudah 114 dokter meninggal dunia akibat Covid-19. Per hari ini, ada tiga dokter yang dinyatakan gugur.
“Kemarin (meninggal, Red) dua orang, sekarang tiga orang. Jadi ada 114 jumlahnya,” ujar Adib dalam diskusi secara virtual, Sabtu (12/9).
Adib merinci, dokter yang meninggal dunia terbanyak berasal dari Jawa Timur, disusul Medan.
“Paling banyak Jawa Timur 29, Medan 21, kemudian Jakarta dan daerah-daerah yang lain. Ini menjadi perhatian bagi kita, dan ada 55 orang (yang meninggal) adalah dokter umum sisanya adalah spesialis,” katanya.
Adib megatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 untuk memproteksi para dokter yang menangani Covid-19. ”Karena penyelamatan itu sangat penting. Karena kita belum tahu sampai kapan Covid-19 ini,” ungkapnya.
Adib menuturkan, berdasarkan survei dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) sebanyak 80 persen dokter mengalami kelelahan akibat menangani pasien Covid-19. Adib khawatir, jika faktor kelelahan ini terus terjadi, maka dokter akan undur diri menjadi pejuang dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.
”Karena kelelahan ini berpengaruh ke mental dan risiko sakit semakin tinggi dan kematian semakin tinggi. Akhirnya membuat kehilangan semangat dan menarik diri. Kami tidak ingin menarik diri dari peperangan ini,” pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini