Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 12 September 2020 |
KalbarOnline.com – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali akan diberlakukan mulai 14 September mendatang. Kebijakan ini diambil oleh Pemprov DKI Jakarta guna menekan angka infeksi Covid-19 yang terus meroket.
Dengan kembali diberlakukannya PSBB, para pekerja kantoran, pabrik, dan sektor lain yang sudah beraktitivas seperti sebelum pandemi, kembali dipaksa untuk berdiam diri di rumah. Semua pekerjaan dikerjakan dari rumah. Kendaraan yang digunakan untuk mobilitas sehari-hari kini juga terpaksa akan kembali berdiam di rumah.
Untuk diketahui, kendaraan yang terparkir lama alias tidak digunakan mobilitas, butuh perlakuan khusus. Ada kepercayaan bahwa mobil atau motor yang lama tak digunakan, maka bensin di dalamnya menjadi basi atau mengalmi penurunan performa.
Menjawab hal tersebut, Pertamina Sales Area Manager Retail Banten Probo Prasiddhahayu menjelaskan, ada beberapa faktor yang memang bisa membuat performa BBM jadi anjlok saat. “PSBB lanjutan? Apakah kendaraan yang lama diam akan berpengaruh pada kualitas bahan bakar? Memang ada pengaruhnya,” katanya, Jumat (11/9).
“Tapi ada banyak faktor yang membuat ini mungkin terjadi, seperti penempatan kendaraan, faktor tangki atau penyimpanan bahan bakar di kendaraan tersebut,” ujar Probo.
Lebih lanjut dia menyebut, istilah bensin basi akibat kendaraan lama tak dipakai atau dinyalakan tak sepenuhnya benar. Memang performanya diakui akan turun, namun hal tersebut seperti sudah dijelaskan di atas dapat terjadi karena beberapa faktor.
“Namun kalau (kendaraan) disimpan secara benar, (mandek lama) tidak terlalu berpengaruh terhadap kualitas bahan bakar kendaraan yang didiamkan terlalu lama. Tidak basi, namun kualitasnya memang bisa berkurang,” imbuh Probo.
Agar hal tersebut tidak terjadi, Probo menyarankan, masyarakat yang kemungkinan akan terdampak PSBB perlu memperhatikan isi tangki. Usahakan jangan sampai kosong.
“Ini penting, sebab kalau tangki full, tidak akan ada ruang bagi bahan bakar untuk terjadi pengembunan yang menyebabkan penurunan kualitas bahan bakar,” tegas Probo.
Kemudian, yang paling mungkin dilakukan agar BBM tetap optimal adalah melakukan pemanasan kendaraan secara rutin walau tidak dipakai. “Kemudian sebisa mungkin panaskan kendaraan walau tidak dipakai. Ini supaya mesin kendaraan dan BBM tetap optimal fungsinya,” kata Probo.
KalbarOnline.com – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali akan diberlakukan mulai 14 September mendatang. Kebijakan ini diambil oleh Pemprov DKI Jakarta guna menekan angka infeksi Covid-19 yang terus meroket.
Dengan kembali diberlakukannya PSBB, para pekerja kantoran, pabrik, dan sektor lain yang sudah beraktitivas seperti sebelum pandemi, kembali dipaksa untuk berdiam diri di rumah. Semua pekerjaan dikerjakan dari rumah. Kendaraan yang digunakan untuk mobilitas sehari-hari kini juga terpaksa akan kembali berdiam di rumah.
Untuk diketahui, kendaraan yang terparkir lama alias tidak digunakan mobilitas, butuh perlakuan khusus. Ada kepercayaan bahwa mobil atau motor yang lama tak digunakan, maka bensin di dalamnya menjadi basi atau mengalmi penurunan performa.
Menjawab hal tersebut, Pertamina Sales Area Manager Retail Banten Probo Prasiddhahayu menjelaskan, ada beberapa faktor yang memang bisa membuat performa BBM jadi anjlok saat. “PSBB lanjutan? Apakah kendaraan yang lama diam akan berpengaruh pada kualitas bahan bakar? Memang ada pengaruhnya,” katanya, Jumat (11/9).
“Tapi ada banyak faktor yang membuat ini mungkin terjadi, seperti penempatan kendaraan, faktor tangki atau penyimpanan bahan bakar di kendaraan tersebut,” ujar Probo.
Lebih lanjut dia menyebut, istilah bensin basi akibat kendaraan lama tak dipakai atau dinyalakan tak sepenuhnya benar. Memang performanya diakui akan turun, namun hal tersebut seperti sudah dijelaskan di atas dapat terjadi karena beberapa faktor.
“Namun kalau (kendaraan) disimpan secara benar, (mandek lama) tidak terlalu berpengaruh terhadap kualitas bahan bakar kendaraan yang didiamkan terlalu lama. Tidak basi, namun kualitasnya memang bisa berkurang,” imbuh Probo.
Agar hal tersebut tidak terjadi, Probo menyarankan, masyarakat yang kemungkinan akan terdampak PSBB perlu memperhatikan isi tangki. Usahakan jangan sampai kosong.
“Ini penting, sebab kalau tangki full, tidak akan ada ruang bagi bahan bakar untuk terjadi pengembunan yang menyebabkan penurunan kualitas bahan bakar,” tegas Probo.
Kemudian, yang paling mungkin dilakukan agar BBM tetap optimal adalah melakukan pemanasan kendaraan secara rutin walau tidak dipakai. “Kemudian sebisa mungkin panaskan kendaraan walau tidak dipakai. Ini supaya mesin kendaraan dan BBM tetap optimal fungsinya,” kata Probo.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini