KalbarOnline.com – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Syafii Maarif merasa prihatin atas meninggalnya 115 tenaga medis akibat Covid-19. Keprihatinannya itu berdasar data Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Lantas Buya Syafii Maarif menyampaikan pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas wafatnya 115 tenaga medis tersebut.
“Yang mulia Presiden Republik Indonesia, sebagai salah seorang yang tertua di negeri ini, batin saya menjerit dan goncang membaca berita kematian para dokter yang sudah berada pada angka 115 pagi ini, plus tenaga medis yang juga wafat dalam jumlah besar pula,” begitu isi pesan Buya Syafii kepada Presiden Jokowi sebagaimana yang diperoleh KalbarOnline.com, Minggu (13/9).
Baca juga: Dipanggil ke Istana, Buya Syafii Bahas Kriteria Menteri Bareng Jokowi
Ulama yang tinggal di Jogjakarta itu meminta Jokowi untuk memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk berupaya maksimal menolong nyawa para tenaga medis. Sebab, dokter dan tenaga medis merupakan garda terdepan upaya penanganan Covid-19.
“Pak Presiden, mohon diperintahkan kepada Menteri Kesehatan dan jajarannya untuk berupaya semaksimal mungkin menolong nyawa para dokter ini. Jika begini terus, bangsa ini bisa oleng karena kematian para dokter, saban hari dalam tugas kemanusiaannya di garis paling depan,” harap Buya Syafii.
Baca juga: DKI Kedatangan 1.174 Tenaga Medis Baru, Ini Rincian dan Gajinya
Sebagaimana diketahui, Tim Mitigasi PB IDI mencatat sebanyak 115 dokter di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19. Dalam catatan tersebut, jumlah dokter umum yang gugur sebanyak 57 orang, dokter spesialis 51 orang, dan guru besar tujuh orang.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi menyatakan, penularan Covid-19 pada dokter terjadi saat menjalankan tugas pelayanan kesehatan yang menangani pasien Covid-19 secara langsung. Dimungkinkan juga, penularan terjadi melalui pelayanan nonmedis.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment