Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 13 September 2020 |
KalbarOnline.com – Cendekiawan Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Maarif mengaku sedih, batinya menjerit dan terguncang hatinya dengan banyaknya dokter atau tenaga kesehatan berguguran akibat Covid-19 ini.
Melalui pesan khusus yang dikirimkan ke Presiden Jokowi, Buya Maarif meminta agar ada langkah maksimal melindungi para dokter yang menjadi garda terdepan penanganan virus ini.
“Yang Mulia, Presiden Republik Indonesia. Sebagai salah seorang yang tertua di negeri ini, batin saya menjerit dan goncang membaca berita kematian para dokter yang sudah berada pada angka 115 pagi ini plus tenaga medis yang juga wafat dalam jumlah besar pula,” ungkap Buya Maarif mengawali pesannya, Minggu (13/9/2020).
Pesan Buya Maarif itu salah satunya diunggah akun Twitter @SerambiBuya. Dalam pesan tersebut, Buya Maarif meminta Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Kesehatan untuk menolong para dokter yang banyak berguguran di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, apabila hal tersebut terus-menerus terjadi, maka bangsa ini bisa oleng. “Pak Presiden, mohon diperintahkan kepada Menteri Kesehatan dan jajarannya untuk berupaya semaksimal mungkin menolong nyawa para dokter ini,” imbuh Buya.
“Jika begini terus, bangsa ini bisa oleng karena kematian para dokter saban hari dalam tugas kemanusiaannya di garis paling depan. Terima kasih Pak Presiden,” tuntasnya.
Surat yang disampaikan Buya Maarif tersebut disukai lebih dari 4,6 ribu orang dan diretweet setidaknya sebanyak 2,1 ribu.
Beberapa netizen juga memberikan komentar mereka. “Masalah kematian karena pandemi bukanlah keinginan semua pihak, namun bagaimana semua bisa saling kerjasama utk memutus mata rantai Covid_19, ya di mulai dari masayarakat, masyarakat jgn ada lg yg ngeyel tdk mentaati prokes yg dittpkan pemerintah agar tdk lagi ada cluster2 baru,” tulis akun @SangKelana_70.
“Semua tanggung jawab kita bersama untuk saling mengingatkan ke masyarakat kita, akan wabah Covid 19 ini NYATA, karena masih banyak masyarakat kita yg meragukan akan Covid ini, sy berharap aparatur Negara dari pusat hingga daerah (rt/rw) terus mensosialisasikan bahaya covid,” timpal akun @KH_Amirudin.[ind]
KalbarOnline.com – Cendekiawan Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Maarif mengaku sedih, batinya menjerit dan terguncang hatinya dengan banyaknya dokter atau tenaga kesehatan berguguran akibat Covid-19 ini.
Melalui pesan khusus yang dikirimkan ke Presiden Jokowi, Buya Maarif meminta agar ada langkah maksimal melindungi para dokter yang menjadi garda terdepan penanganan virus ini.
“Yang Mulia, Presiden Republik Indonesia. Sebagai salah seorang yang tertua di negeri ini, batin saya menjerit dan goncang membaca berita kematian para dokter yang sudah berada pada angka 115 pagi ini plus tenaga medis yang juga wafat dalam jumlah besar pula,” ungkap Buya Maarif mengawali pesannya, Minggu (13/9/2020).
Pesan Buya Maarif itu salah satunya diunggah akun Twitter @SerambiBuya. Dalam pesan tersebut, Buya Maarif meminta Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Kesehatan untuk menolong para dokter yang banyak berguguran di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, apabila hal tersebut terus-menerus terjadi, maka bangsa ini bisa oleng. “Pak Presiden, mohon diperintahkan kepada Menteri Kesehatan dan jajarannya untuk berupaya semaksimal mungkin menolong nyawa para dokter ini,” imbuh Buya.
“Jika begini terus, bangsa ini bisa oleng karena kematian para dokter saban hari dalam tugas kemanusiaannya di garis paling depan. Terima kasih Pak Presiden,” tuntasnya.
Surat yang disampaikan Buya Maarif tersebut disukai lebih dari 4,6 ribu orang dan diretweet setidaknya sebanyak 2,1 ribu.
Beberapa netizen juga memberikan komentar mereka. “Masalah kematian karena pandemi bukanlah keinginan semua pihak, namun bagaimana semua bisa saling kerjasama utk memutus mata rantai Covid_19, ya di mulai dari masayarakat, masyarakat jgn ada lg yg ngeyel tdk mentaati prokes yg dittpkan pemerintah agar tdk lagi ada cluster2 baru,” tulis akun @SangKelana_70.
“Semua tanggung jawab kita bersama untuk saling mengingatkan ke masyarakat kita, akan wabah Covid 19 ini NYATA, karena masih banyak masyarakat kita yg meragukan akan Covid ini, sy berharap aparatur Negara dari pusat hingga daerah (rt/rw) terus mensosialisasikan bahaya covid,” timpal akun @KH_Amirudin.[ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini