Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 15 September 2020 |
KalbarOnline.com – Kementerian Pertahanan Tiongkok mengecam laporan Amerika Serikat tentang ambisi militer negara itu. Tiongkok lantas menuding balik AS dengan mengatakan militer AS yang menjadi ancaman terbesar bagi tatanan internasional dan perdamaian dunia.
Pernyataan itu menyusul rilis 2 September lalu dari laporan tahunan Departemen Pertahanan AS kepada Kongres tentang perkembangan dan tujuan militer Tiongkok. Isinya Tiongkok disebut memiliki implikasi serius bagi kepentingan nasional AS dan keamanan tatanan berbasis aturan internasional.
Baca juga: Hubungan Memanas, 92 Persen Perusahaan AS Ogah Hengkang dari Tiongkok
Juru bicara Kementerian Tiongkok, Kolonel Wu Qian menyebut laporan itu sebagai distorsi yang ceroboh pada Tiongkok dan hubungan antara Tentara Pembebasan Rakyat serta 1,4 miliar penduduk. Menurutnya justru AS yang menjadi ancaman.
“Bukti bertahun-tahun menunjukkan bahwa AS yang menjadi pusat kerusuhan regional, pelanggar tatanan internasional, dan perusak perdamaian dunia,” katanya seperti dilansir dari Bussiness Standard, Senin (14/9).
“Tindakan AS di Irak, Syria, Libya dan negara-negara lain selama dua dekade terakhir telah mengakibatkan kematian lebih dari 800 ribu orang dan jutaan orang mengungsi,” tambah Qian.
Qian menyesalkan AS dan meminta AS semestinya introspeksi. “AS malah mengeluarkan laporan yang membuat komentar palsu tentang pertahanan dan konstruksi militer Tiongkok,” katanya.
Dia meminta AS untuk melihat pertahanan nasional dan konstruksi militer Tiongkok secara objektif dan rasional. Dan, berhenti membuat pernyataan tudingan.
“Berhenti membuat pernyataan palsu dan laporan terkait, dan mengambil sikap untuk menjaga perkembangan yang sehat dari hubungan militer bilateral,” katanya.
Laporan Departemen Pertahanan AS memeriksa kemampuan teknis PLA Tiongkok, doktrin dan tujuan akhir dari pembangunan militer Tiongkok. Sebagian besar laporan itu dikhususkan untuk menganalisis strategi Tiongkok terhadap Taiwan, sekutu AS yang dianggap Tiongkok sebagai bagian dari wilayahnya.
Laporan tahunan itu muncul ketika hubungan antara Beijing dan Washington telah mencapai titik terpanas. Keduanya tegang dalam hubungan perdagangan, teknologi, Taiwan, hak asasi manusia, dan Laut China Selatan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Kementerian Pertahanan Tiongkok mengecam laporan Amerika Serikat tentang ambisi militer negara itu. Tiongkok lantas menuding balik AS dengan mengatakan militer AS yang menjadi ancaman terbesar bagi tatanan internasional dan perdamaian dunia.
Pernyataan itu menyusul rilis 2 September lalu dari laporan tahunan Departemen Pertahanan AS kepada Kongres tentang perkembangan dan tujuan militer Tiongkok. Isinya Tiongkok disebut memiliki implikasi serius bagi kepentingan nasional AS dan keamanan tatanan berbasis aturan internasional.
Baca juga: Hubungan Memanas, 92 Persen Perusahaan AS Ogah Hengkang dari Tiongkok
Juru bicara Kementerian Tiongkok, Kolonel Wu Qian menyebut laporan itu sebagai distorsi yang ceroboh pada Tiongkok dan hubungan antara Tentara Pembebasan Rakyat serta 1,4 miliar penduduk. Menurutnya justru AS yang menjadi ancaman.
“Bukti bertahun-tahun menunjukkan bahwa AS yang menjadi pusat kerusuhan regional, pelanggar tatanan internasional, dan perusak perdamaian dunia,” katanya seperti dilansir dari Bussiness Standard, Senin (14/9).
“Tindakan AS di Irak, Syria, Libya dan negara-negara lain selama dua dekade terakhir telah mengakibatkan kematian lebih dari 800 ribu orang dan jutaan orang mengungsi,” tambah Qian.
Qian menyesalkan AS dan meminta AS semestinya introspeksi. “AS malah mengeluarkan laporan yang membuat komentar palsu tentang pertahanan dan konstruksi militer Tiongkok,” katanya.
Dia meminta AS untuk melihat pertahanan nasional dan konstruksi militer Tiongkok secara objektif dan rasional. Dan, berhenti membuat pernyataan tudingan.
“Berhenti membuat pernyataan palsu dan laporan terkait, dan mengambil sikap untuk menjaga perkembangan yang sehat dari hubungan militer bilateral,” katanya.
Laporan Departemen Pertahanan AS memeriksa kemampuan teknis PLA Tiongkok, doktrin dan tujuan akhir dari pembangunan militer Tiongkok. Sebagian besar laporan itu dikhususkan untuk menganalisis strategi Tiongkok terhadap Taiwan, sekutu AS yang dianggap Tiongkok sebagai bagian dari wilayahnya.
Laporan tahunan itu muncul ketika hubungan antara Beijing dan Washington telah mencapai titik terpanas. Keduanya tegang dalam hubungan perdagangan, teknologi, Taiwan, hak asasi manusia, dan Laut China Selatan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini