Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 17 September 2020 |
KalbarOnline.com – Untuk menguji spesimen pasien Covid-19 dilakukan tes uji dengan metode PCR. Ternyata tingkat keakuratannya juga bisa keliru. Singapura menemukan pasien dengan kasus positif palsu. Pasien tersebut awalnya dinyatakan positif, tetapi ternyata belakangan diralat dan disebut negatif.
Dilansir dari The Straits Times, Rabu (16/9), Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan telah menghapus satu kasus dari total jumlah kasus setelah penyelidikan lebih lanjut. Pasien diidentifikasi sebagai Kasus 57.107.
Dia telah dites negatif dua kali setelah hasil tes positif awal. Kemenkes Singapura mengatakan hasil investigasi oleh para ahli laboratorium dan panel ahli menilai bahwa hasil tes pertamanya adalah positif palsu.
“Kementerian menambahkan bahwa semua tindakan kesehatan masyarakat yang diperlukan telah diambil lebih awal dan baik pasien maupun kontaknya tidak terpapar risiko infeksi karena klasifikasi awal,” kata Kemenkes.
Dua kasus impor juga diumumkan pada Rabu (16/9). Keduanya tiba dari India. Salah satunya adalah seorang perempuan Singapura berusia 50 tahun yang kembali pada Sabtu lalu dan dinyatakan positif.
Sementara yang lainnya adalah anak laki-laki berusia dua tahun yang merupakan pemegang izin kunjungan jangka panjang dan dinyatakan positif pada Selasa (15/9). Bocah warga negara India, tiba pada 3 September. Kedua pasien impor tersebut telah mendapatkan pemberitahuan tinggal di rumah selama 14 hari setibanya di Singapura, dan diuji saat memberikan pemberitahuan mereka di fasilitas khusus.
Dengan 71 kasus sembuh pada Rabu (16/9), 56.940 pasien telah pulih sepenuhnya dari penyakit tersebut.
Sebanyak 42 pasien tetap di rumah sakit, tidak ada yang dalam perawatan intensif, sementara 490 sedang memulihkan diri di fasilitas masyarakat. Angka kematian akibat Covid-19 di Singapura bertahan di 27 jiwa.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Untuk menguji spesimen pasien Covid-19 dilakukan tes uji dengan metode PCR. Ternyata tingkat keakuratannya juga bisa keliru. Singapura menemukan pasien dengan kasus positif palsu. Pasien tersebut awalnya dinyatakan positif, tetapi ternyata belakangan diralat dan disebut negatif.
Dilansir dari The Straits Times, Rabu (16/9), Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan telah menghapus satu kasus dari total jumlah kasus setelah penyelidikan lebih lanjut. Pasien diidentifikasi sebagai Kasus 57.107.
Dia telah dites negatif dua kali setelah hasil tes positif awal. Kemenkes Singapura mengatakan hasil investigasi oleh para ahli laboratorium dan panel ahli menilai bahwa hasil tes pertamanya adalah positif palsu.
“Kementerian menambahkan bahwa semua tindakan kesehatan masyarakat yang diperlukan telah diambil lebih awal dan baik pasien maupun kontaknya tidak terpapar risiko infeksi karena klasifikasi awal,” kata Kemenkes.
Dua kasus impor juga diumumkan pada Rabu (16/9). Keduanya tiba dari India. Salah satunya adalah seorang perempuan Singapura berusia 50 tahun yang kembali pada Sabtu lalu dan dinyatakan positif.
Sementara yang lainnya adalah anak laki-laki berusia dua tahun yang merupakan pemegang izin kunjungan jangka panjang dan dinyatakan positif pada Selasa (15/9). Bocah warga negara India, tiba pada 3 September. Kedua pasien impor tersebut telah mendapatkan pemberitahuan tinggal di rumah selama 14 hari setibanya di Singapura, dan diuji saat memberikan pemberitahuan mereka di fasilitas khusus.
Dengan 71 kasus sembuh pada Rabu (16/9), 56.940 pasien telah pulih sepenuhnya dari penyakit tersebut.
Sebanyak 42 pasien tetap di rumah sakit, tidak ada yang dalam perawatan intensif, sementara 490 sedang memulihkan diri di fasilitas masyarakat. Angka kematian akibat Covid-19 di Singapura bertahan di 27 jiwa.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini