Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 07 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Kementerian Kesehatan (MOH) mendeteksi kasus pertama pasien infeksi ulang Covid-19 di Singapura. Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pasien itu adalah pria berkewarganegaraan Bangladesh berusia 28 tahun.
Pasien tersebut memegang izin kerja dan tinggal di sebuah asrama di 43 Tech Park Crescent. Dia telah dipastikan terinfeksi Covid-19 pada 12 April tahun lalu dan kemudian pulih, secara konsisten dites negatif untuk infeksi tersebut mulai Juni dan seterusnya.
Tetapi pada 25 Januari, hasil tesnya kembali positif terinfeksi Covid-19. Sejumlah tes ulang yang dilakukan kemudian juga menunjukkan bahwa ia positif.
Pasien diidentifikasi dari tes pemantauan rostered yang dilakukan sebagai bagian dari pengawasan Depkes terhadap pekerja yang pulih untuk memantau kekebalan pasca infeksi. Sang pasien melaporkan bahwa dia merasa tidak enak badan pada 22 dan 23 Januari.
Dilansir dari Straits Times, Minggu (7/2), Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa walaupun jarang terjadi infeksi ulang, para ahli penyakit menular dan mikrobiologi dari Pusat Nasional untuk Penyakit Menular, Rumah Sakit Umum Singapura dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional, menilai bahwa bukti klinis dan laboratorium menunjukkan tetap ada kemungkinan terjadinya kasus infeksi ulang.
Selain hasil tes reaksi berantai polimerase positif (PCR), ada peningkatan titer antibodi yang sesuai dibandingkan dengan periode sebelum kemungkinan reinfeksi.
“Menunjukkan bahwa pasien terkena infeksi baru yang meningkatkan tingkat antibodi,” papar para ahli.
Terdeteksi juga bahwa virus yang bersarang dalam sampel pasien kini, secara genetik berbeda dari yang terkait dengan wabah asrama tahun lalu. Sehingga menunjukkan kemungkinan pasien terkena infeksi yang berbeda dan baru.
“Kami akan terus memantau secara ketat kasus Covid-19 yang pulih untuk menentukan kekebalan pasca-infeksi,” kata Kemenkes Singapura, Sabtu (6/2).
KalbarOnline.com – Kementerian Kesehatan (MOH) mendeteksi kasus pertama pasien infeksi ulang Covid-19 di Singapura. Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pasien itu adalah pria berkewarganegaraan Bangladesh berusia 28 tahun.
Pasien tersebut memegang izin kerja dan tinggal di sebuah asrama di 43 Tech Park Crescent. Dia telah dipastikan terinfeksi Covid-19 pada 12 April tahun lalu dan kemudian pulih, secara konsisten dites negatif untuk infeksi tersebut mulai Juni dan seterusnya.
Tetapi pada 25 Januari, hasil tesnya kembali positif terinfeksi Covid-19. Sejumlah tes ulang yang dilakukan kemudian juga menunjukkan bahwa ia positif.
Pasien diidentifikasi dari tes pemantauan rostered yang dilakukan sebagai bagian dari pengawasan Depkes terhadap pekerja yang pulih untuk memantau kekebalan pasca infeksi. Sang pasien melaporkan bahwa dia merasa tidak enak badan pada 22 dan 23 Januari.
Dilansir dari Straits Times, Minggu (7/2), Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa walaupun jarang terjadi infeksi ulang, para ahli penyakit menular dan mikrobiologi dari Pusat Nasional untuk Penyakit Menular, Rumah Sakit Umum Singapura dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional, menilai bahwa bukti klinis dan laboratorium menunjukkan tetap ada kemungkinan terjadinya kasus infeksi ulang.
Selain hasil tes reaksi berantai polimerase positif (PCR), ada peningkatan titer antibodi yang sesuai dibandingkan dengan periode sebelum kemungkinan reinfeksi.
“Menunjukkan bahwa pasien terkena infeksi baru yang meningkatkan tingkat antibodi,” papar para ahli.
Terdeteksi juga bahwa virus yang bersarang dalam sampel pasien kini, secara genetik berbeda dari yang terkait dengan wabah asrama tahun lalu. Sehingga menunjukkan kemungkinan pasien terkena infeksi yang berbeda dan baru.
“Kami akan terus memantau secara ketat kasus Covid-19 yang pulih untuk menentukan kekebalan pasca-infeksi,” kata Kemenkes Singapura, Sabtu (6/2).
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini