KalbarOnline.com – Beberapa waktu lalu Ashanty dan Anang Hermansyah mengenalkan dua anak angkat mereka yang bernama Putra dan Aulia yang diberangkatkan ke pesantren. Namun rupanya kini ada kabar Ashanty yang mendadak menghentikan biaya sekolah Putra setelah libur semester ganjil.
Hal tersebut disampaikan oleh Abdul Hamim Jauzie selaku pengacara dari LBH Keadilan. “Putra ini dijadikan anak angkat dalam tanda petik oleh Ashanty,” ungkap Abdul saat preskon di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan, pada Sabtu (6/2/2021) seperti dikutip dari Wowkeren.
“Dia sering diajak jalan- jalan dan seterusnya meskipun gurunya sempat mengeluhkan ke saya ‘kenapa nggak jalan-jalan di hari libur’ terlalu banyak izin dan akhirnya gurunya mengeluhkan ke saya.”
“Kemudian terakhir Putra dipesantrenkan di Bogor dan kemarin libur pesantren semester semua santri pulang termasuk Putra dijemput oleh pihak manajemen Ashanty,” sambung Abdul.
“Informasi yang kami dapat pesantren masuk lagi tanggal 11 Januari dan kemudian kita datang ke sana untuk mengantar Putra tapi pesantren menolak,” sambung Abdul. “Dengan alasan sekolah masih daring dan kemudian Putra sudah tidak menjadi tanggung jawab pihal Ashanty.”
Soal Ashanty yang tidak lagi bertanggung jawab soal biaya pendidikan Putra, Abdul sebenarnya tak mempermasalahkan hal itu. Hanya saja ia bingung karena uang pangkal yang sudah dibayarkan ternyata malah dialihkan untuk siswa lain. Ia juga kecewa pihak Ashanty tidak memberikan secara detail soal hal itu.
“Putra ini tidak bisa melanjutkan tanpa biaya karena pihak pesantren memyampaikan bahwa terkait biaya akan dibicarakan dengan pihak Ashanty,” jelas Abdul.
“Kemudian saya menghubungi pihak Ashanty secara langsung betul katanya sudah tidak lagi menjadi tanggung jawab Ashanty dan uang yang sudah dibayarkan akan uang pangkal akan dialihkan kepada santri lain tidak menyebutkan siapa orangnya,” tutur Abdul.
“Kalau Putra mau kembali ke pesantren biaya sendiri. Tentu saya yang menggalang dana untuk Putra tidak keberatan dengan hal itu,” ujar Abdul. “Tapi yang saya kecewakan pihak Ashanty tidak memberi penjelasan apa pun bahwa ini kebijakan kami itu yang disampaikan tim Ashanty.”
Putra kemudian menceritakan komunikasi terakhirnya dengan Ashanty. Saat itu Ashanty menyebut bantuannya pada Putra tidak akan dijadikan konten.
“Waktu pas di Bali (komunikasi terakhir),” beber Putra. “Ya masalah ini bener bantu aku untuk dijadiin konten. Bunda bilang nggak dijadiin konten, dia ikhlas bantuin.”
Namun nyatanya Ashanty menghentikan biaya pendidikan Putra. Ia juga sedih karena Ashanty tidak merespon soal hal itu.
“Sedih sih karena banyak temen yang bilang aku cuman dibuat konten aja,” ujar Putra. “Belum direspon (komunikasi).”
Lebih lanjut, Abdul menuding Ashanty menjadikan Putra hanya sebagai konten. Terlebih Ashanty sempat menjanjikan akan memberikan Putra sebuah ponsel. “Jadi kami menduga konten-konten mengandung kebohongan. Kami merasa dibohongi dengan konten Putra diberikan HP tapi tidak diberikan,” jelasnya.
Abdul juga membutuhkan penjelasan Ashanty terkait alasan ibu dua anak itu menyetop biaya pendidikan untuk anak angkatnya. Abdul memberikan waktu tujuh hari pada Ashanty untuk menyampaikan klarifikasinya.
Jika tidak dia akan meminta dukungan dari pihak KPAI. Dari situ, Abdul berharap bisa dimediasi dengan pihak Ashanty terkait persoalan tersebut.
“Saya minta Ashanty berikan klarifikasi, kemudian diurus dong surat pindahnya, kami mau menyekolahkan jadi enggak bisa, ini nasib pendidikan anak, loh,” pungkasnya. [ind]
Comment