Ilmuwan Brasil Temukan Pasien Terinfeksi Dua Jenis Covid-19 Berbeda

KalbarOnline.com – Tim ilmuwan di Brasil bagian selatan menyatakan telah menemukan pasien yang terinfeksi dua jenis Covid-19 berbeda secara bersamaan. Infeksi ganda itu menggambarkan kekhawatiran soal merebaknya jumlah varian Covid-19 di negara tersebut.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Kelompok ilmuwan tersebut mengunggah temuan mereka di situs medis medRxiv pada Rabu (27/1) waktu Brasil. Mereka menyebut riset terkait infeksi dua jenis Covid-19 itu akan menjadi yang pertama di dunia.

Hasil penelitian tersebut belum diterbitkan di jurnal ilmiah dan belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Dua pasien yang dimaksud sama-sama berusia 30 tahunan. Keduanya pada akhir November 2020 terinfeksi varian Covid-19 P.2 yang teridentifikasi di Rio de Janeiro. Itu juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.28. Kedua pasien secara bersamaan terbukti positif varian Covid-19 lainnya.

Baca Juga :  Dapat 290 Suara Elektoral, Joe Biden gantikan Trump Jadi Presiden AS

Mereka dilaporkan mengalami gejala ringan. Salah satu pasien menderita batuk kering dan satu lagi mengalami batuk, sakit tenggorokan, serta sakit kepala. Mereka dikatakan tidak perlu dirawat inap.

Kasus tersebut menggarisbawahi banyaknya varian yang telah beredar di Brasil, sekaligus meningkatkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan bahwa kehadiran dua galur (Covid-19) di tubuh yang sama dapat mempercepat mutasi varian baru Covid-19.

“Multiinfeksi ini mampu menghasilkan kombinasi dan varian baru yang bahkan lebih cepat menular daripada yang terjadi saat ini,” kata ketua riset Fernando Spilki, ahli virologi di Universitas Feevale di negara bagian Rio Grande do Sul.

“Ini akan menjadi jalur evolusi lain untuk virus,” tambahnya.

Baca Juga :  Dilanda Pandemi, Dunia Tak Diam, Vaksin Covid-19 yang Manjur Ditemukan

Varian baru menyebabkan risiko penularan yang lebih besar dan kemungkinan resistensi terhadap vaksin-vaksin yang saat ini sedang dikembangkan. Mutasi yang ditemukan pada varian Covid-19 di Inggris dan yang baru-baru ini terdeteksi di negara bagian Amazonas Brasil sepertinya membuat virus lebih menular.

Menurut Spilki, kasus tersebut memperlihatkan viral load (jumlah virus dalam darah orang yang terinfeksi) signifikan yang beredar di Brasil sebab multiinfeksi hanya dapat terjadi ketika virus yang berbeda ditularkan dalam jumlah besar.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment