Lola Taylor Siap Puaskan Ilmuwan yang Temukan Vaksin Corona

KalbarOnline.com, LONDON- Lola Taylor, salah satu bintang film porno asal Inggris menawarkan dirinya secara gratis bagi para ilmuan yang bisa menemukan obat untuk penyembuhan virus corona.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Dia mengatakan, akan berhubungan intim dengan Ilmuan pertama yang menemukan obat virus tersebut. Wanita yang memiliki nama Iyubov Bushueva ini, mengumumkan hal itu di akun instagram miliknya.

Dikutip Daily Star, dia saat ini terisolasi di Moskow, Rusia karena diduga ikut terpapar virus corona. Dia mengatakan akan ditangkap jika dia meninggalkan rumahnya. Maka itu, ingin mencari perawatan segara mungkin.

Wanita 27 tahun ini membuat followernya ikut merespons pernyataannya di akun instagram. Seorang netizen mengatakan, “Ini adalah cara untuk membuat para ilmuwan muda termotivasi untuk menciptakan vaksinasi.”

Dia lain sisi, dia menyarankan kepada followernya agar selalu menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan. “Pastikan Anda selalu mencuci tangan agar higienis, ya.” Kata dia. Sejak itu postingan tersebut telah dilihat 36.000 kali

Baca Juga :  Rawan Kecurangan dan Membahayakan, ICW Saran Pilkada Ditunda

Sementara itu, dalam berita lain, situs web porno berusaha membangkitkan semangat masyarakat yang diisolasi akibat Covid-19 dengan cara memberikan akses layanan gratis. Hal itu sebagai imbalan bagi mereka yang mengkarantina diri selama 14 hari, situs porno menawarkan keanggotaan dua minggu gratis.

Ada juga Pornhub telah memberi orang Italia akses gratis ke semua kontennya selama negara itu dilockdown. Penawaran ini tersedia hingga 3 April

Dilansir dari situs yang sama, seorang dokter mengklaim timnya telah menemukan obat untuk virus corona. Dia adalah profesor David Paterson. David berharap bisa memiliki pasien yang terdaftar untuk menguji obat tersebut pada akhir Maret.

Baca Juga :  Firli, Alex dan Ghufron Bersaksi dalam Sidang Etik Plt Direktur Dumas

Dia mengatakan kepada News.com.au: “Ini adalah ‘pengobatan yang berpotensi efektif’ yang harus dipertimbangkan untuk persidangan medis berskala besar segera.”

“Yang ingin kita lakukan saat ini adalah percobaan klinis besar di seluruh Australia, melihat 50 rumah sakit, dan apa yang akan kita bandingkan adalah satu obat, versus obat lain, versus kombinasi dari dua obat.” Ujar David.

Dalam laporan itu, David mencampurkan, antara dua obat. Yang pertama adalah obat HIV, dan obat anti malaria. Dia mengklaim gabungan dua obat ini sangat berpotensi besar untuk sembuh. (fin)

Comment