Sering Pakai Topi Bisa Menyebabkan Kebotakan?

Geng Sehat, apa pernah Kamu mendengar nasihat agar jangan terlalu sering memakai topi karena bisa menyebabkan kebotakan? Apakah nasihat itu benar? Apa iya, sering pakai topi bisa menghilangkan folikel rambut di kepala yang akhirnya menyebabkan rambut rontok dan kebotakan? Jawabannya, mungkin saja. Walaupun, tidak banyak penelitian tentang hal tersebut.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Saya sering mendapat pertanyaan seperti itu dari pasien. Tidak dipungkiri bahwa beberapa orang akan memakai topi untuk menyembunyikan rambut rontok, yang membuat orang lain menyimpulkan bahwa topi memicu kebotakan,” kata Hayley Goldbach, dokter kulit di UCLA Health.

Baca juga: Ingin Transplantasi Rambut? Para Pria, Pelajari Prosedurnya!

Bagaimana Kebotakan Dimulai?

Rambut rontok bisa disebabkan beberapa faktor, di antaranya usia, genetik, perubahan hormonal, obat-obatan, dan juga kondisi medis seseorang. Dalam satu penelitian, para ilmuwan mencari tahu bagaimana faktor lingkungan memengaruhi rambut rontok pada 92 pasang kembar identik. Hasilnya, anak kembar yang memakai topi mengalami lebih banyak kerontokan rambut terutama di area di atas dahi dibandingkan anak kembar yang tidak memakai topi.

“Memakai topi dengan kencang dapat menurunkan aliran darah ke folikel rambut. Penurunan aliran darah bisa membuat folikel rambut stres dan menyebabkan kerontokan. Biasanya, rambut rontok seperti itu bersifat sementara. Namun, seiring waktu, bisa menjadi permanen,” kata John Anthony, dokter kulit di Cleveland Clinic.

Sementara itu, dr. Michael Wolfeld, ahli bedah plastik yang mengkhususkan diri pada restorasi rambut mengatakan bahwa kebotakan pada pria dan wanita dimulai oleh kepekaan genetik yang diturunkan terhadap hormon dihidrotestosteron (DHT) yang muncul di kulit kepala dan bagian tubuh lainnya.

“Faktor genetika adalah penyebab utama kerontokan rambut. Jadi, apabila Kamu memiliki keturunan botak, folikel rambut akan merana dan menyusut sebagai respons terhadap DHT. Untuk mengatasinya, Kamu bisa melakukan terapi rambut atau mengonsumsi finasteride yang bekerja dengan memblokir produksi DHT,” ucap Michael.

Baca Juga :  Gedung Baru Puskesmas Alianyang, Edi Rusdi Kamtono: Sangat Refresentatif dan Rapi

Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2017 oleh ilmuwan dari University of Edinburg menemukan lebih dari 200 faktor genetik terkait dengan kebotakan pria. Para peneliti menemukan bahwa, banyak dari gen tersebut berasal dari kromoson X, yang diwarisi pria dari ibu mereka. “Apabila Kamu mewarisi gen rambut rontok dari salah satu atau kedua orang tua, ada kemungkinan lebih tinggi mengalami kebotakan atau penipisan rambut,” jelas Shilpi Khetarpal, dokter kulit di Cleveland Clinic.

Selain itu, penyebab lain kebotakan ialah menarik rambut ke belakang dengan kencang (mengepang atau menguncir rambut dengan kencang) dapat menciptakan ketegangan yang menarik folikel rambut. “Dalam beberapa tahun, ketegangan itu dapat menyebabkan rambut rontok yang parah hingga akhirnya mengalami kebotakan,” jelas Michael, yang juga asisten profesor klinis di Mount Sinai Medical Center, New York City.

Baca juga: Rambut Rontok? Coba Cara Ini untuk Mengatasinya!

Keringat yang Terperangkap di Bawah Topi Memengaruhi Rambut

Dan, apabila Kamu memakai topi dengan kencang hingga meninggalkan bekas di kulit, untuk jangka waktu panjang, dikatakan Michael dapat menyebabkan kerontokan parah.

“Memakai topi dengan kencang setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada rambut, yang pada gilirannya bisa meningkatkan kerontokan rambut. Selain itu, memakai topi dengan kencang dapat menyebabkan iritasi atau peradangan pada folikel rambut. Inilah yang menjadi faktor penyebab kerontokan dan juga kebotakan,” jelasnya.

Bahan yang dipakai untuk membuat topi juga bisa menyebabkan kebotakan. “Jika topi yang dipakai menyebabkan reaksi alergi di kulit kepala, bisa menyebabkan rambut rontok dan juga kebotakan karena peradangan.

Baca Juga :  Waspada Penyakit Gigi dan Mulut pada Dewasa dan Lansia

Dan, apabila Kamu sudah mengalami kebotakan karena faktor lain seperti genetik, pelepasan yang disebabkan peradangan ini dapat mempercepat proses kerontokan rambut dan kebotakan serius,” ucap dr. Adam Friedman, profesor dermatologi di Universitas George Washington.

Memakai topi saat berkeringat juga bisa menjadi penyebab kebotakan. Itu karena, garam yang dikeluarkan dari keringat dapat mengiritasi kulit. “Jika Kamu selalu memakai topi bernoda keringat, iritasi tersebut dapat menyebabkan peradangan yang bisa mempercepat proses kehilangan rambut,” sambung Adam. Ya, keringat yang terperangkap di bawah topi dapat memengaruhi rambut.

“Memakai topi saat cuaca sedang panas akan membuat Kamu berkeringat. Ketika Kamu berkeringat lebih banyak, rambut akan menghasilkan lebih banyak ketombe serta pertumbuhan berlebih dari jamur dan bakteri,” jelas Shilpi.

Sementara itu, Mayo Clinic mengungkapkan bahwa, pria dan wanita kehilangan sekitar 100 helai rambut dalam sehari. Namun, kerontokan tersebut sangatlah wajar, alami, dan sehat. Tidak menyebabkan penipisan atau kerontokan rambut di kulit kepala karena rambut baru tumbuh pada waktu yang bersamaan. Hanya saja, saat proses kerontokan dan pertumbuhan rambut tidak seimbang, Kamu mulai kehilangan rambut.

Baca juga: 7 Penyebab Rambut Jadi Sering Rontok

Referensi:

Time. Can Wearing a Hat Contribute to Baldness?

Healthline. Does Wearing a Hat Cause Hair Loss?

Cleveland Clinic. Can Wearing a Hat Make You Go Bald?

Global News. Reality check: Does wearing a hat cause hair loss?

Comment