Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 22 September 2020 |
KalbarOnline.com – Amerika Serikat resmi memblokir aplikasi media sosial asal Tiongkok yakni WeChat dan TikTok. Aksi itu sebagai langkah ekstrem AS untuk meningkatkan ketegangan perang dagang dan teknologi. Tiongkok lantas bereaksi. Tiongkok dituding sengaja mengeluarkan perusahaan AS dari daftar entitas (bisnis/perusahaan) Tiongkok.
Hanya saja, Tiongkok membantah tuduhan tersebut. Tiongkok menarget perusahaan AS karena berusaha menghukum perusahaan asing yang merusak keamanan nasionalnya dengan menambahkan mereka dalam daftar. Tiongkok membuat daftar entitas yang tidak dapat diandalkan dan diumumkan oleh Kementerian Perdagangan dalam konferensi pers.
Tiongkok menegaskan akan terus menyambut investor asing, membuka ekonominya dengan memperdalam reformasi pasar, dan tidak berniat menargetkan negara atau entitas tertentu. Daftar tersebut akan terdiri dari sejumlah kecil entitas asing yang telah membahayakan kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan Tiongkok.
“Hukuman hanya akan dijatuhkan jika pelanggar gagal memperbaiki pelanggaran mereka selama masa tenggang,” tambah Kementerian Tiongkok seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (22/9).
Tiongkok mengatakan akan mengungkapkan daftar tersebut tanpa menentukan jadwal rilis. Kebijakan baru untuk menghukum mereka yang ada dalam daftar mulai berlaku sejak Sabtu (19/9).
Hukuman termasuk pembatasan perdagangan, investasi dan visa akan dikenakan pada setiap perusahaan, negara, kelompok atau orang yang muncul di daftar entitas yang tidak dapat diandalkan. Daftar tersebut akan berisi nama entitas yang menimbulkan ancaman atau potensi ancaman terhadap kedaulatan, keamanan nasional, pembangunan, dan kepentingan bisnis Tiongkok.
Pelanggar dapat diberi masa tenggang untuk memperbaiki pelanggarannya, dan dapat mengajukan permohonan untuk dihapus dari daftar. Tiongkok pertama kali mengumumkan bahwa mereka sedang menyusun daftar pada pertengahan 2019 di puncak perang dagang ketika aplikasi TikTok dan WeChat dilarang AS. Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengutuk tindakan melawan WeChat dan TikTok, dengan mengatakan bahwa akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan hukum perusahaan Tiongkok tanpa memberikan rincian.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Amerika Serikat resmi memblokir aplikasi media sosial asal Tiongkok yakni WeChat dan TikTok. Aksi itu sebagai langkah ekstrem AS untuk meningkatkan ketegangan perang dagang dan teknologi. Tiongkok lantas bereaksi. Tiongkok dituding sengaja mengeluarkan perusahaan AS dari daftar entitas (bisnis/perusahaan) Tiongkok.
Hanya saja, Tiongkok membantah tuduhan tersebut. Tiongkok menarget perusahaan AS karena berusaha menghukum perusahaan asing yang merusak keamanan nasionalnya dengan menambahkan mereka dalam daftar. Tiongkok membuat daftar entitas yang tidak dapat diandalkan dan diumumkan oleh Kementerian Perdagangan dalam konferensi pers.
Tiongkok menegaskan akan terus menyambut investor asing, membuka ekonominya dengan memperdalam reformasi pasar, dan tidak berniat menargetkan negara atau entitas tertentu. Daftar tersebut akan terdiri dari sejumlah kecil entitas asing yang telah membahayakan kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan Tiongkok.
“Hukuman hanya akan dijatuhkan jika pelanggar gagal memperbaiki pelanggaran mereka selama masa tenggang,” tambah Kementerian Tiongkok seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (22/9).
Tiongkok mengatakan akan mengungkapkan daftar tersebut tanpa menentukan jadwal rilis. Kebijakan baru untuk menghukum mereka yang ada dalam daftar mulai berlaku sejak Sabtu (19/9).
Hukuman termasuk pembatasan perdagangan, investasi dan visa akan dikenakan pada setiap perusahaan, negara, kelompok atau orang yang muncul di daftar entitas yang tidak dapat diandalkan. Daftar tersebut akan berisi nama entitas yang menimbulkan ancaman atau potensi ancaman terhadap kedaulatan, keamanan nasional, pembangunan, dan kepentingan bisnis Tiongkok.
Pelanggar dapat diberi masa tenggang untuk memperbaiki pelanggarannya, dan dapat mengajukan permohonan untuk dihapus dari daftar. Tiongkok pertama kali mengumumkan bahwa mereka sedang menyusun daftar pada pertengahan 2019 di puncak perang dagang ketika aplikasi TikTok dan WeChat dilarang AS. Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengutuk tindakan melawan WeChat dan TikTok, dengan mengatakan bahwa akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan hukum perusahaan Tiongkok tanpa memberikan rincian.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini