KalbarOnline.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menanggapi pernyataan rekannya Nurul Ghufron yang menyindir para pegawai KPK yang mengundurkan diri. Banyaknya pegawain resign itu dipicu konflik yang muncul di tengah situasi lembaga antirasuah pasca berlakunya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK.
“Jadi mungkin sebaiknya, hargailah yang pergi tanpa harus menyebut yang bertahan sebagai pejuang,” kata Nawawi dikonfirmasi, Minggu (27/9).
Pimpinan KPK berlatar belakang hakim ini mengaku, tidak mengetahui siapa yang benar-benar pejuang atau tidak. baik itu mereka yang memang tetap bertahan di lembaga antirasuah atau pergi
“Kesamaran keremangan ruangan, tak akan nampak jelas bayangan yang beranjak pergi atau tetap bertahan, terlebih membedakan yang mana pejuang dan yang mana pecundang,” cetus Nawawi.
- Baca Juga: Puluhan Personel Hengkang, KPK Bakal Evaluasi Sistem Kepegawaian
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyampaikan terimakasih kepada para mantan pegawai KPK yang memutuskan mengundurkan diri. Termasuk kepada Kabiro Humas KPK Febri Diansyah. Dia menghormati apapun keputusan yang dibuat oleh masing-masing orang.
Kendati demikian, Ghufron menilai, KPK bukan tempat bersantai bagi para pejuang anti korupsi. “Kami sangat hormat dan berbangga kepada mereka yang bertahan didalam KPK bersama kami kini dengan segala kekurangan KPK saat ini,” ucapnya, Sabtu (26/9).
Lantas Ghufron menyindir sejumlah pegawai KPK, termasuk Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah yang mengundurkan diri dari KPK.
“Pejuang itu tak akan meninggalkan gelanggang sebelum kemenangan diraih walau kancah perjuangan anti korupsi kini berubah seperti apapun,” pungkasnya.
Comment