Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 27 September 2020 |
KalbarOnline.com – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melakukan survei terkait dengan kebutuhan kuota siswa dan guru. Hal itu dilakukan pada rentang waktu 24-26 September 2020. Ada 2.074 responden dari kalangan siswa, guru dan orang tua yang terlibat dalam survei itu.
Survei tersebut, diisi oleh responden dari kalangan guru sekitar 13,8 persen. Kemudian untuk responden siswa ada 43,6 persen dan orangtua ada 42,6 persen.
Hasilnya menunjukkan, bahwa berdasarkan pengalaman pembelajaran, untuk kuota siswa, hanya 21,7 persen responden yang mengaku cukup dengan kuota umum 5 GB.
Selebihnya, beranggapan kuota tersebut kurang karena biasanya kuota yang digunakan lebih dari 5 GB untuk mengakses segala jenis aplikasi.
“Sementara untuk kuota guru persentasenya lebih kecil lagi, hanya 15 persen guru yang menyatakan cukup dengan Kuota Umum 5 GB,” ungkap Wasekjen FSGI Fahriza Marta Tanjung dalam Rilis Survei Bantuan Kuota Internet dan Dukung Penyederhaan Kurikulum 2013 secara virtual, Minggu (27/9).
Sementara itu, responden siswa sebanyak 21,7 persen menyatakan, kebiasaan belajar siswa ini cukup dengan kuota 5 GB, itu sudah sesuai dengan kegiatan belajar mereka. Tapi sisanya sekitar 79,3 persen itu ternyata tidak cukup dengan total 5 GB kuota belajar 35 GB.
Begitu juga dengan kalanga guru, dalam kebiasaan guru-guru mengajar hanya 15 persen guru menyatakan kuota umum 5 GB dan kuota belajar 37 GB cukup bagi mereka.
“Sementara sisanya sekitar 85 persen yang 5 GB itu tidak cukup, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan masing-masing itu berbeda-beda, tidak bisa disamaratakan karena memang metode pembelajaran juga berbeda-beda disesuaikan kondisinya masing-masing,” ujarnya.
KalbarOnline.com – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melakukan survei terkait dengan kebutuhan kuota siswa dan guru. Hal itu dilakukan pada rentang waktu 24-26 September 2020. Ada 2.074 responden dari kalangan siswa, guru dan orang tua yang terlibat dalam survei itu.
Survei tersebut, diisi oleh responden dari kalangan guru sekitar 13,8 persen. Kemudian untuk responden siswa ada 43,6 persen dan orangtua ada 42,6 persen.
Hasilnya menunjukkan, bahwa berdasarkan pengalaman pembelajaran, untuk kuota siswa, hanya 21,7 persen responden yang mengaku cukup dengan kuota umum 5 GB.
Selebihnya, beranggapan kuota tersebut kurang karena biasanya kuota yang digunakan lebih dari 5 GB untuk mengakses segala jenis aplikasi.
“Sementara untuk kuota guru persentasenya lebih kecil lagi, hanya 15 persen guru yang menyatakan cukup dengan Kuota Umum 5 GB,” ungkap Wasekjen FSGI Fahriza Marta Tanjung dalam Rilis Survei Bantuan Kuota Internet dan Dukung Penyederhaan Kurikulum 2013 secara virtual, Minggu (27/9).
Sementara itu, responden siswa sebanyak 21,7 persen menyatakan, kebiasaan belajar siswa ini cukup dengan kuota 5 GB, itu sudah sesuai dengan kegiatan belajar mereka. Tapi sisanya sekitar 79,3 persen itu ternyata tidak cukup dengan total 5 GB kuota belajar 35 GB.
Begitu juga dengan kalanga guru, dalam kebiasaan guru-guru mengajar hanya 15 persen guru menyatakan kuota umum 5 GB dan kuota belajar 37 GB cukup bagi mereka.
“Sementara sisanya sekitar 85 persen yang 5 GB itu tidak cukup, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan masing-masing itu berbeda-beda, tidak bisa disamaratakan karena memang metode pembelajaran juga berbeda-beda disesuaikan kondisinya masing-masing,” ujarnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini