Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 28 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Pada awal September, rencananya kuota gratis akan diberikan kepada para siswa dan guru. Untuk murid akan mendapat bantuan kuota 35GB dan guru 40GB.
Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Jumeri menjelaskan, nantinya semua siswa yang belajar online akan diberikan subsidi kuota gratis tersebut. Namun, untuk yang tidak terjangkau akses internet, tidak akan mendapatkannya.
“Itu semua siswa diberi. Bagaimana bagi daerah yang tidak punya akses internet? itu sebagian besar daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) 80 persen itu daerah hijau. Sehingga dia bisa tatap muka secara normal, kemudian kan tidak punya nomer dan akses internet, ya tidak kita beri,” jelasnya dalam Bincang Sore secara daring, Jumat (28/8).
Adapun, provider yang digandeng oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah Telkomsel, Indosat Ooredoo hingga XL. “Nanti (operator) akan diberi jatah sesuai nomor yang dimiliki pederta didik,” ujar dia.
Apabila mengalami kendala, masyarakat dapat segera melapor kepada Kemendikbud. Setelah itu, pihaknya akan menegur provider tersebut.
“Pengawasannya adalah nanti kita lihat laporan kalau lemot atau lambat, kita akan komplain kepada operator bahwa penyediaan internet tidak seperti yg dijanjikan, masyarakat juga bisa mengawasi ini,” imbuhnya.
Menurut dia, kuota yang diberikan itu cukup untuk dipakai satu bulan. Jika tidak cukup, maka itu tanggung jawab daripada orang tersebut.
“Saya rasa 35GB cukup kalau tidak dipakai untuk yang neko-neko kalau dipakai neko-neko itu tanggung jawab orang itu. Kemampuan negara hanya 35GB, itu kita udah nawar itu. Harga per GB itu Rp 5 ribu sampai Rp 7 ribu, ditawar Rp 1.000,” kata Jumeri.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Pada awal September, rencananya kuota gratis akan diberikan kepada para siswa dan guru. Untuk murid akan mendapat bantuan kuota 35GB dan guru 40GB.
Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Jumeri menjelaskan, nantinya semua siswa yang belajar online akan diberikan subsidi kuota gratis tersebut. Namun, untuk yang tidak terjangkau akses internet, tidak akan mendapatkannya.
“Itu semua siswa diberi. Bagaimana bagi daerah yang tidak punya akses internet? itu sebagian besar daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) 80 persen itu daerah hijau. Sehingga dia bisa tatap muka secara normal, kemudian kan tidak punya nomer dan akses internet, ya tidak kita beri,” jelasnya dalam Bincang Sore secara daring, Jumat (28/8).
Adapun, provider yang digandeng oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah Telkomsel, Indosat Ooredoo hingga XL. “Nanti (operator) akan diberi jatah sesuai nomor yang dimiliki pederta didik,” ujar dia.
Apabila mengalami kendala, masyarakat dapat segera melapor kepada Kemendikbud. Setelah itu, pihaknya akan menegur provider tersebut.
“Pengawasannya adalah nanti kita lihat laporan kalau lemot atau lambat, kita akan komplain kepada operator bahwa penyediaan internet tidak seperti yg dijanjikan, masyarakat juga bisa mengawasi ini,” imbuhnya.
Menurut dia, kuota yang diberikan itu cukup untuk dipakai satu bulan. Jika tidak cukup, maka itu tanggung jawab daripada orang tersebut.
“Saya rasa 35GB cukup kalau tidak dipakai untuk yang neko-neko kalau dipakai neko-neko itu tanggung jawab orang itu. Kemampuan negara hanya 35GB, itu kita udah nawar itu. Harga per GB itu Rp 5 ribu sampai Rp 7 ribu, ditawar Rp 1.000,” kata Jumeri.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini