Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 01 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Bukti penularan virus Korona di udara lewat aerosol bukan isapan jempol. Terbukti, mikro droplet bisa melayang di udara dalam ruangan bahkan berasal dari orang yang hanya mengobrol santai.
Studi mengungkapkan percakapan dasar dapat menyemprotkan tetesan virus Korona ke seluruh ruangan.
Para peneliti dari Universitas Princeton, Amerika Serikat, menemukan bahwa percakapan normal dapat menciptakan aliran udara berbentuk seperti “jet”. Yaitu pola berbentuk kerucut yang membawa tetesan hingga beberapa meter.
“Orang harus menyadari bahwa mereka memiliki pengaruh di sekitar mereka. Aerosol bukan hanya ada pada kepala Anda, tetapi juga pada skala meter,” kata salah satu peneliti, Howard Stone seperti dilansir dari Mirror, Kamis (1/10).
Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan kamera berkecepatan tinggi untuk merekam pergerakan tetesan dari seseorang yang mengucapkan beberapa frasa berbeda di samping selembar kertas. Frasa tersebut terdiri dari kalimat singkat.
Video tersebut mengungkapkan bahwa suara plosif seperti ‘P’ menciptakan embusan udara di depan speaker, menghasilkan aliran udara seperti “jet” berbentuk kerucut dari mulut speaker. Yang mengkhawatirkan, aliran udara ini dapat dengan mudah dan cepat membawa partikel kecil menjauh dari speaker.
Sementara itu, bahkan kalimat pendek ditemukan dapat memindahkan partikel melebihi jarak satu meter yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jika berbicara selama 30 detik dengan suara keras, maka akan memproyeksikan aerosol lebih dari enam kaki ke arah lawan bicara.
Para peneliti berharap temuan ini akan menyoroti pentingnya ventilasi dan masker wajah untuk mengurangi penyebaran virus Korona. Apalagi jika seseorang harus berbicara lama dengan lawan bicaranya.
“Masker benar-benar efektif memotong aliran ini. Ini mengidentifikasi mengapa masker memainkan peran besar,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Bukti penularan virus Korona di udara lewat aerosol bukan isapan jempol. Terbukti, mikro droplet bisa melayang di udara dalam ruangan bahkan berasal dari orang yang hanya mengobrol santai.
Studi mengungkapkan percakapan dasar dapat menyemprotkan tetesan virus Korona ke seluruh ruangan.
Para peneliti dari Universitas Princeton, Amerika Serikat, menemukan bahwa percakapan normal dapat menciptakan aliran udara berbentuk seperti “jet”. Yaitu pola berbentuk kerucut yang membawa tetesan hingga beberapa meter.
“Orang harus menyadari bahwa mereka memiliki pengaruh di sekitar mereka. Aerosol bukan hanya ada pada kepala Anda, tetapi juga pada skala meter,” kata salah satu peneliti, Howard Stone seperti dilansir dari Mirror, Kamis (1/10).
Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan kamera berkecepatan tinggi untuk merekam pergerakan tetesan dari seseorang yang mengucapkan beberapa frasa berbeda di samping selembar kertas. Frasa tersebut terdiri dari kalimat singkat.
Video tersebut mengungkapkan bahwa suara plosif seperti ‘P’ menciptakan embusan udara di depan speaker, menghasilkan aliran udara seperti “jet” berbentuk kerucut dari mulut speaker. Yang mengkhawatirkan, aliran udara ini dapat dengan mudah dan cepat membawa partikel kecil menjauh dari speaker.
Sementara itu, bahkan kalimat pendek ditemukan dapat memindahkan partikel melebihi jarak satu meter yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jika berbicara selama 30 detik dengan suara keras, maka akan memproyeksikan aerosol lebih dari enam kaki ke arah lawan bicara.
Para peneliti berharap temuan ini akan menyoroti pentingnya ventilasi dan masker wajah untuk mengurangi penyebaran virus Korona. Apalagi jika seseorang harus berbicara lama dengan lawan bicaranya.
“Masker benar-benar efektif memotong aliran ini. Ini mengidentifikasi mengapa masker memainkan peran besar,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini