KalbarOnline.com – Penuli lingkungan khususnya ekosistim laut membuat Suzuki menciptakan berinisiatif menciptakan alat pengumpul plastik mikro. Sampah sudah lama menjadi masalah serius yang mengancam kerusakan ekosistem laut. Salah satu jenis sampah yang perlu diwaspadai saat ini adalah plastik mikro yang bisa sangat membahayakan.
Berangkat dari Suzuki Clean Ocean Project yang merupakan gerakan peduli lingkungan laut yang sudah berjalan 10 tahun melalui Suzuki Marine, satu unit bisnis Suzuki. Alat pengumpul plastik mikro ini merupakan pertama di dunia yang dapat dipasang di mesin tempel.
Menurut Kensuke Ikeda, Departement Head of Suzuki Marine PT Suzuki Indomobil Sales, Suzuki sangat peduli terhadap kelestarian ekosistem dan biota laut. Dengan fakta bahwa Indonesia adalah salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia.
“Kami membuat inovasi dengan mengembangkan sebuah alat yang dapat mengumpulkan plastik mikro di lautan. Alat ini terpasang ke mesin tempel dan tidak mempengaruhi kinerja mesin sama sekali. Di saat yang bersamaan, alat ini mampu menyedot plastik-plastik kecil yang ada di jalur kapal,” ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (2/10).
Cara kerja alat pengumpul sampah plastik mikro pertama di dunia ini mengikuti mesin tempel. Saat mesin dihidupkan dan kapal melaju, mesin tempel akan memompa air laut untuk mendinginkan mesin. Air laut tersebut akan melewati saringan yang ada di dalam alat pengumpul plastik mikro, sehingga mampu menyaring sampah dan membersihkan air yang akan mengalir kembali ke laut.
Diproduksi di Jepang, alat ini dikembangkan untuk dapat mengumpulkan limbah plastik mikro di sekitar permukaan laut hanya dengan menyalakan mesin kapal. Melalui berbagai penelitian yang dilakukan, Suzuki mengembangkan alat ini dengan melakukan uji coba di 4 lokasi di Jepang yaitu Danau Hamana, Mikawa Mito, Kumamoto, dan Toyama, serta 3 negara lain yaitu Cina, Filipina, dan juga Indonesia.
Meski kapasitas jumlah plastik mikro yang dapat dikumpulkan oleh alat tersebut masih terus dikembangkan, namun Suzuki lebih berfokus untuk memberikan kontribusi bagi perbaikan lingkungan dengan menggunakan mesin dan alat yang diproduksi saat ini.
Sebagai informasi Suzuki Clean Ocean Project juga mencakup beberapa komitmen salah satunya adalah Clean-Up the World Campaign. Yaitu kampanye untuk membersihkan laut, sungai, danau, dan perairan lainnya.
Dimulai pada 2010 di Hamamatsu, Jepang, saat ini sudah lebih dari 8.000 orang dari 26 negara yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Di Indonesia sendiri, gerakan Clean Up The World sudah dilaksanakan sebanyak 7 kali sejak 2014. Pada 2019, pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan di 2 tempat, yaitu pulau Bali dan pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Selain itu, Suzuki Marine juga berkomitmen mengurangi plastik untuk kemasan material dan suku cadang mesin dengan mengadopsi bahan kemasan alternatif atau kertas. Pengurangan penggunaan plastik ini diestimasi mampu mengurangi sekitar 2,3 ton plastik setiap tahunnya jika semua kemasan suku cadang asli Suzuki Marine diganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.
“Alat pengumpul sampah plastik mikro ini adalah bagian dari Suzuki Clean Ocean Project untuk membantu menyelesaikan masalah sosial yang tercantum dalam SDGs (Sustainable Development Goals). Gerakan ini juga merupakan wujud dari komitmen Suzuki di aspek lingkungan dalam menerapkan slogan perusahaan yaitu ‘The Ultimate Outboard Motor’. Kami berharap pengembangan alat pengumpul plastik mikro ini dapat membawa dampak positif terhadap lingkungan dan juga masyarakat Indonesia,” tutup Ikeda.
Comment