Tak Ingin Hubungan Kian Parah, Tiongkok Ungkap Niat Berdamai dengan AS

KalbarOnline.com – Tiongkok dan Amerika Serikat didesak untuk segera berdamai. Kedua negara itu diminta untuk kembali ke jalur yang benar dalam hubungan internasional. Desakan itu muncul dari Duta Besar Tiongkok untuk AS yang berkedudukan di Washington, Cui Tiankai. Dia menilai bahwa hubungan kedua negara semakin parah.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Hubungan Tiongkok dengan AS sedang dalam kesulitan parah dan kedua negara tidak boleh membuang waktu untuk menempatkan mereka di jalur yang benar,” tegas Tiankai dilansir dari US News.

  • Baca juga: Tensi Meninggi, 2 Perusahaan Internet Tiongkok Pilih Hengkang dari AS

Tiankai mengatakan hal itu dalam upacara virtual untuk memperingati Hari Nasional Tiongkok. Pihak Tiongkok terbuka lebar bersedia memupuk hubungan dengan AS menjadi lebih baik. Niat tersebut disebut Tiongkok sebagai niat yang tulus.

Baca Juga :  Laporan ILO: Covid-19 Hapus 81 Juta Lapangan Kerja di Asia-Pasifik

“Hubungan Tiongkok-AS mengalami kesulitan parah yang jarang terlihat dalam 41 tahun terakhir dalam hubungan diplomatik,” beber Tiankai.

Dia juga menyampaikan ada orang-orang yang mencoba untuk memicu persaingan ekonomi kedua negara dan menghasut konfrontasi ideologis dan Perang Dingin yang baru. Kondisi tersebut makin merusak jalinan hubungan kedua negara.

“Ini secara serius merusak kepentingan fundamental rakyat Tiongkok dan Amerika. Kami percaya bahwa hubungan Tiongkok-AS yang sehat dan stabil adalah untuk kepentingan kedua negara,” katanya.

“Kami bersedia untuk mengembangkan hubungan kami dengan AS dengan niat baik dan ketulusan, dan kedua negara seharusnya tidak membuang waktu untuk membawa hubungan bilateral ke jalur yang benar, tanpa konflik, tanpa konfrontasi, saling menghormati, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” imbuh Tiankai.

Baca Juga :  Korea Utara Pamer Alutsista Terbaru, Sinyal Tak Ramah untuk AS

Tiankai tergerak untuk melakukan sesuatu yang baik terkait hubungan Tiongkok-AS. Terlebih, saat ini hubungan Tiongkok-AS terus tenggelam ke titik terendah dalam beberapa dekade menjelang pilpres AS pada 3 November mendatang. Dua ekonomi terbesar dunia itu terlibat persaingan karena masalah perdagangan, persaingan teknologi dan keamanan, hingga hak asasi manusia dan virus Korona.

Comment