Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 05 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Pejabat Tiongkok yakin hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat yamg sempat tegang selama satu tahun pada 2020, kini telah mencapai persimpangan jalan yang baru. Dan, diyakini dapat kembali ke jalur yang benar atau berdamai.
Keyakinan itu diungkap diplomat senior Tiongkok Wang Yi dalam komentar resmi yang diterbitkan pada Sabtu (2/1).
Hubungan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia semakin tegang di tengah serangkaian perang dagang, HAM, dan asal usul Covid-19. Dalam langkah terbarunya, Amerika Serikat memasukkan daftar hitam lusinan perusahaan Tiongkok yang dikatakan memiliki hubungan dengan militer.
Wang yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Tiongkok, mengatakan dalam wawancara bersama dengan kantor berita Xinhua dan outlet media pemerintah lainnya bahwa kebijakan AS baru-baru ini terhadap Tiongkok telah merugikan kepentingan kedua negara dan membawa bahaya besar bagi dunia. Namun, kini dia menyebut ada harapan baru.
“Tapi sekarang ada kesempatan bagi kedua belah pihak untuk membuka jendela harapan baru dan memulai babak baru dalam dialog,” katanya seperti dilansir dari Global News, Selasa (5/1).
Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara Washington dan Beijing setelah empat tahun ketegangan yang meningkat di bawah pemerintahan Donald Trump. Bulan lalu, Wang mengatakan dia berharap pemilihan Biden akan memungkinkan kebijakan AS-Tiongkok untuk kembali ke objektivitas dan rasionalitas.
Wang tidak menyebut nama Trump atau Biden, tetapi dia mendesak Amerika Serikat untuk menghormati sistem sosial dan jalur pembangunan yang dipilih oleh Tiongkok. Dia menambahkan bahwa jika Washington bisa belajar dari pengalaman, konflik antara kedua belah pihak dapat diselesaikan.
“Kami tahu beberapa orang di Amerika Serikat khawatir dengan perkembangan pesat Tiongkok, tetapi kepemimpinan yang paling berkelanjutan adalah terus maju sendiri, daripada menghalangi perkembangan negara lain,” katanya.
Politisi di Amerika Serikat menuduh Tiongkok menutupi wabah Covid-19 pada tahap awal. Tetapi Wang mengatakan Tiongkok telah melakukan yang terbaik untuk memerangi penyebaran virus, membunyikan alarm untuk seluruh dunia.
“Kami berpacu dengan waktu, dan menjadi yang paling awal melaporkan epidemi ke dunia,” katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Pejabat Tiongkok yakin hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat yamg sempat tegang selama satu tahun pada 2020, kini telah mencapai persimpangan jalan yang baru. Dan, diyakini dapat kembali ke jalur yang benar atau berdamai.
Keyakinan itu diungkap diplomat senior Tiongkok Wang Yi dalam komentar resmi yang diterbitkan pada Sabtu (2/1).
Hubungan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia semakin tegang di tengah serangkaian perang dagang, HAM, dan asal usul Covid-19. Dalam langkah terbarunya, Amerika Serikat memasukkan daftar hitam lusinan perusahaan Tiongkok yang dikatakan memiliki hubungan dengan militer.
Wang yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Tiongkok, mengatakan dalam wawancara bersama dengan kantor berita Xinhua dan outlet media pemerintah lainnya bahwa kebijakan AS baru-baru ini terhadap Tiongkok telah merugikan kepentingan kedua negara dan membawa bahaya besar bagi dunia. Namun, kini dia menyebut ada harapan baru.
“Tapi sekarang ada kesempatan bagi kedua belah pihak untuk membuka jendela harapan baru dan memulai babak baru dalam dialog,” katanya seperti dilansir dari Global News, Selasa (5/1).
Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara Washington dan Beijing setelah empat tahun ketegangan yang meningkat di bawah pemerintahan Donald Trump. Bulan lalu, Wang mengatakan dia berharap pemilihan Biden akan memungkinkan kebijakan AS-Tiongkok untuk kembali ke objektivitas dan rasionalitas.
Wang tidak menyebut nama Trump atau Biden, tetapi dia mendesak Amerika Serikat untuk menghormati sistem sosial dan jalur pembangunan yang dipilih oleh Tiongkok. Dia menambahkan bahwa jika Washington bisa belajar dari pengalaman, konflik antara kedua belah pihak dapat diselesaikan.
“Kami tahu beberapa orang di Amerika Serikat khawatir dengan perkembangan pesat Tiongkok, tetapi kepemimpinan yang paling berkelanjutan adalah terus maju sendiri, daripada menghalangi perkembangan negara lain,” katanya.
Politisi di Amerika Serikat menuduh Tiongkok menutupi wabah Covid-19 pada tahap awal. Tetapi Wang mengatakan Tiongkok telah melakukan yang terbaik untuk memerangi penyebaran virus, membunyikan alarm untuk seluruh dunia.
“Kami berpacu dengan waktu, dan menjadi yang paling awal melaporkan epidemi ke dunia,” katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini