Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 12 September 2020 |
KalbarOnline.com – Amerika Serikat dan Tiongkok diminta mencari cara untuk mengatasi konflik yang saat ini terjadi. Perbedaan dan ketegangan selama ini diharapkan bisa diatasi. Pasalnya, hubungan jangka panjang antara kedua negara terbesar di dunia itu sebenarnya saling menguntungkan dan penting bagi dunia lainnya.
Berdasar itu, Tiongkok dan AS diminta segera berdamai. Tujuannya agar keduanya berpikir panjang dan tidak mengedepankam ego masing-masing.
“Demi anak-anak dan cucu-cucu, kami harus mencari cara untuk menghadapi Tiongkok,” kata mantan Duta Besar AS untuk Tiongkok, Max Baucus seperti dilansir dari XinHua.
“Amerika Serikat juga harus mengembangkan rencana strategis jangka panjang scera hormat kepada Tiongkok,” tambahnya.
Baucus membuat pernyataan pada diskusi tentang hubungan AS-Tiongkok yang diadakan secara virtual oleh Kamar Dagang Umum Tiongkok-AS (CGCC) pada Rabu lalu. Baucus yang menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Tiongkok dari 2014 hingga 2017, menggarisbawahi pentingnya lebih banyak upaya untuk membangun hubungan jangka panjang dengan Tiongkok. Dia menyebut kedua negara saling membutuhkan. “Kami membutuhkan satu sama lain,” katanya.
Dia menilai keretakan antara kedua negara harus diatasi. Dia menilai AS harus mengakui pencapaian besar Tiongkok selama empat dekade terakhir. Baucus mencatat bahwa AS harus mengambil sikap yang lebih rasional terhadap pembangunan Tiongkok.
“Tiongkok tidak dapat dihalangi untuk bangkit,” tegasnya. “Kami harus mengakui itu sebagai orang Amerika dan mulai bekerja dengan Tiongkok,” imbuhnya.
Baucus menyarankan agar AS dan Tiongkok berusaha mencari cara untuk bekerja sama di berbagai bidang, termasuk standar yang berkaitan dengan teknologi. “Itu upaya positif yang dapat kami lakukan ketimbang saling kritik,” ungkapnya.
Para ahli mendesak upaya untuk mengurangi ketegangan antara AS dan Tiongkok. Seorang analis di perusahaan konsultan PwC Craig Stronberg mengatakan proteksionisme AS telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir sehingga memengaruhi perusahaan Tiongkok dan perusahaan asing lainnya. Namun, menurutnya komunitas bisnis dari kedua negara sebenarnya memahami sifat hubungan yang saling menguntungkan.
KalbarOnline.com – Amerika Serikat dan Tiongkok diminta mencari cara untuk mengatasi konflik yang saat ini terjadi. Perbedaan dan ketegangan selama ini diharapkan bisa diatasi. Pasalnya, hubungan jangka panjang antara kedua negara terbesar di dunia itu sebenarnya saling menguntungkan dan penting bagi dunia lainnya.
Berdasar itu, Tiongkok dan AS diminta segera berdamai. Tujuannya agar keduanya berpikir panjang dan tidak mengedepankam ego masing-masing.
“Demi anak-anak dan cucu-cucu, kami harus mencari cara untuk menghadapi Tiongkok,” kata mantan Duta Besar AS untuk Tiongkok, Max Baucus seperti dilansir dari XinHua.
“Amerika Serikat juga harus mengembangkan rencana strategis jangka panjang scera hormat kepada Tiongkok,” tambahnya.
Baucus membuat pernyataan pada diskusi tentang hubungan AS-Tiongkok yang diadakan secara virtual oleh Kamar Dagang Umum Tiongkok-AS (CGCC) pada Rabu lalu. Baucus yang menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Tiongkok dari 2014 hingga 2017, menggarisbawahi pentingnya lebih banyak upaya untuk membangun hubungan jangka panjang dengan Tiongkok. Dia menyebut kedua negara saling membutuhkan. “Kami membutuhkan satu sama lain,” katanya.
Dia menilai keretakan antara kedua negara harus diatasi. Dia menilai AS harus mengakui pencapaian besar Tiongkok selama empat dekade terakhir. Baucus mencatat bahwa AS harus mengambil sikap yang lebih rasional terhadap pembangunan Tiongkok.
“Tiongkok tidak dapat dihalangi untuk bangkit,” tegasnya. “Kami harus mengakui itu sebagai orang Amerika dan mulai bekerja dengan Tiongkok,” imbuhnya.
Baucus menyarankan agar AS dan Tiongkok berusaha mencari cara untuk bekerja sama di berbagai bidang, termasuk standar yang berkaitan dengan teknologi. “Itu upaya positif yang dapat kami lakukan ketimbang saling kritik,” ungkapnya.
Para ahli mendesak upaya untuk mengurangi ketegangan antara AS dan Tiongkok. Seorang analis di perusahaan konsultan PwC Craig Stronberg mengatakan proteksionisme AS telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir sehingga memengaruhi perusahaan Tiongkok dan perusahaan asing lainnya. Namun, menurutnya komunitas bisnis dari kedua negara sebenarnya memahami sifat hubungan yang saling menguntungkan.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini