Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 04 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Doni Monardo mengharapkan, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, untuk mencegah penyebaran virus korona atau Covid-19. Menurutnya, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan meski tidak ada sanksi.
“Hal yang yang membuat masyarakat menjadi tidak patuh, yang pertama tertinggi karena tidak ada sanksi. Jadi mungkin ini menjadi referensi kita bahwa masyarakat masih berharap adanya sanksi bagi mereka yang melanggar protokol kesehatan,” kata Doni dalam keterangannya, Jumat (2/10).
Doni menyebut, melalui survei Badan Pusat Statistik (BPS) pasa 14 – 21 September, masih terdapat 17 persen warga Indonesia yang tidak percaya terkait wabah Covid-19. Menurutnya,
17 persen dari 270 juta penduduk, setara dengan sekitar 44,9 juta orang yang tidak percaya pandemi Covid-19.
“Ini menjadi tantangan kita semua bagaimana kita harus menjelaskan kepada masyarakat, ini bukan rekayasa, ini bukan konspirasi,” tegas Doni.
Baca juga: Doni Monardo: Di Rumah Pun Bisa Tertular Covid-19
Menurut Doni, pelibatan tokoh masyarakat baik itu tokoh agama dan tokoh adat sangat berpengaruh agar masyarakat percaya dan mematuhi protokol kesehatan. Sehingga timbul kesadaran untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Protokol kesehatan tersebut yakni terkait 3M, diantaranya menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker.
“Jadi di sini adalah suri tauladan, aparat atau pemimpin memberi contoh,” tegas Doni.
Kepala BNPB ini juga berujar, peran media sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat akan protokol kesehatan Covid-19. Menurutnya 63 persen media massa sangat besar.
“Kepatuhan dan disiplin protokol kesehatan juga dapat diberikan contoh oleh keluarga dan komunitas sebagai garda terdepan,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Ketua satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Doni Monardo mengharapkan, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, untuk mencegah penyebaran virus korona atau Covid-19. Menurutnya, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan meski tidak ada sanksi.
“Hal yang yang membuat masyarakat menjadi tidak patuh, yang pertama tertinggi karena tidak ada sanksi. Jadi mungkin ini menjadi referensi kita bahwa masyarakat masih berharap adanya sanksi bagi mereka yang melanggar protokol kesehatan,” kata Doni dalam keterangannya, Jumat (2/10).
Doni menyebut, melalui survei Badan Pusat Statistik (BPS) pasa 14 – 21 September, masih terdapat 17 persen warga Indonesia yang tidak percaya terkait wabah Covid-19. Menurutnya,
17 persen dari 270 juta penduduk, setara dengan sekitar 44,9 juta orang yang tidak percaya pandemi Covid-19.
“Ini menjadi tantangan kita semua bagaimana kita harus menjelaskan kepada masyarakat, ini bukan rekayasa, ini bukan konspirasi,” tegas Doni.
Baca juga: Doni Monardo: Di Rumah Pun Bisa Tertular Covid-19
Menurut Doni, pelibatan tokoh masyarakat baik itu tokoh agama dan tokoh adat sangat berpengaruh agar masyarakat percaya dan mematuhi protokol kesehatan. Sehingga timbul kesadaran untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Protokol kesehatan tersebut yakni terkait 3M, diantaranya menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker.
“Jadi di sini adalah suri tauladan, aparat atau pemimpin memberi contoh,” tegas Doni.
Kepala BNPB ini juga berujar, peran media sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat akan protokol kesehatan Covid-19. Menurutnya 63 persen media massa sangat besar.
“Kepatuhan dan disiplin protokol kesehatan juga dapat diberikan contoh oleh keluarga dan komunitas sebagai garda terdepan,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini