Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 17 November 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo meminta masyarakat untuk selalu patuh menerapkan protokol kesehatan. Menurut Doni, tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan melawan Covid-19 tidak mudah menanganinya.
“Dokter yang telah bertugas berbulan-bulan di Rumah Sakit Wisma Atlet dengan kostum lengkap APD dan masker N95 dan juga kacamata medis, ini supaya mengingatkan kita betapa sulitnya tugas yang dilakukan oleh para dokter selama minimal sembilan jam atau delapan jam tanpa henti, harus menggunakan hasma,” kata Doni dalam siaran BNPB, Senin (16/11).
Doni mengungkapkan, betapa sulitnya tenaga kesehatan menangani pandemi Covid-19. Terlebih, berdasarkan catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah 160 dokter menjadi korban keganasan Covid-19.
“Sudah 160 orang dokter yang gugur belum lagi tenaga kesehatan lainnya seperti perawat bidan petugas lab dan juga petugas petugas medis lainnya,” ujar Doni.
Doni juga mengingatkan, agar masyarakat selalu patuh menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer. Dia pun menegaskan, agar masyarakat betul-betul dapat menghindari kerumunan.
“Sekali lagi mengajak seluruh komponen masyarakat untuk betul-betul patuh kepada protokol kesehatan khususnya yang berhubungan dengan terjadinya kerumunan,” ucap Doni.
Menurut Doni, setiap aktifitas kerumunan bisa menimbulkan penularan. Ia menyebut, mereka yang mengadakan acara kegiatan dengan menghadirkan banyak massa tidak hanya mendapat sanksi di dunia tapi juga akan diminta pertanggungjawaban kelak di akherat.
“Di kemudian hari akan mendapatkan permintaan pertanggungjawaban dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan itu rentan terjadi penularan mungkin,” pungkasnya.
KalbarOnline.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo meminta masyarakat untuk selalu patuh menerapkan protokol kesehatan. Menurut Doni, tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan melawan Covid-19 tidak mudah menanganinya.
“Dokter yang telah bertugas berbulan-bulan di Rumah Sakit Wisma Atlet dengan kostum lengkap APD dan masker N95 dan juga kacamata medis, ini supaya mengingatkan kita betapa sulitnya tugas yang dilakukan oleh para dokter selama minimal sembilan jam atau delapan jam tanpa henti, harus menggunakan hasma,” kata Doni dalam siaran BNPB, Senin (16/11).
Doni mengungkapkan, betapa sulitnya tenaga kesehatan menangani pandemi Covid-19. Terlebih, berdasarkan catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sudah 160 dokter menjadi korban keganasan Covid-19.
“Sudah 160 orang dokter yang gugur belum lagi tenaga kesehatan lainnya seperti perawat bidan petugas lab dan juga petugas petugas medis lainnya,” ujar Doni.
Doni juga mengingatkan, agar masyarakat selalu patuh menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer. Dia pun menegaskan, agar masyarakat betul-betul dapat menghindari kerumunan.
“Sekali lagi mengajak seluruh komponen masyarakat untuk betul-betul patuh kepada protokol kesehatan khususnya yang berhubungan dengan terjadinya kerumunan,” ucap Doni.
Menurut Doni, setiap aktifitas kerumunan bisa menimbulkan penularan. Ia menyebut, mereka yang mengadakan acara kegiatan dengan menghadirkan banyak massa tidak hanya mendapat sanksi di dunia tapi juga akan diminta pertanggungjawaban kelak di akherat.
“Di kemudian hari akan mendapatkan permintaan pertanggungjawaban dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan itu rentan terjadi penularan mungkin,” pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini