Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 08 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Aksi demonstrasi yang dilakukan di depan Istana Negara Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (8/10) berlangsung ricuh. Karena diwarnai pelemparan botol aqua dan penembakan gas air mata dari aparat kepolisian.
Berdasarkan pantauan Pojoksatu.id (Jawa Pos Group), massa peserta unjuk rasa mulai anarkis setelah kurang lebih 40 menit menyampaikan orasinya terkait penolakan UU Omnibus Law yang disahkan DPR pada Senin (5/10).
Massa aksi melempar bekas botol minuman plastik dan batu kecil ke polisi yang berjaga karena tidak bisa tembus ke depan Istana Negara Kepresidenan.
Polisi-polisi yang sebelumnya berada di samping pagar Istana Presiden langsung menembakkan gas air mata ke arah massa. Massa pun langsung berhamburan kocar kacir menghindari tembakan gai air mata tersebut.
Sementara itu, orator yang berada di atas mobil komando terus meneriakkan orasi lawan-lawan pemerintah penghianat. “Lawan-lawan pemerintah penghianat,” ucapnya.
Kemudian, setelah kondisi mulai kembali kondiisif para massa memutar lagu aksi berjudul “Buruh Tani” sebagai bentuk kekecewaannya terhadap DPR dan Pemerintah karena mengesahkan UU Ciptaker di atas penderitaan rakyat.
Hingga berita ini diturunkan, massa tergabung dari anak STM kembali berdatangan dari arah Kota Tua untuk bergabung dengan massa yang berada di samping Istana Negara. Diketahui, massa aksi terdiri dari Mahasiswa, lelajar dan buruh untuk menolak Pengesahan UU Ciptaker.
KalbarOnline.com – Aksi demonstrasi yang dilakukan di depan Istana Negara Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (8/10) berlangsung ricuh. Karena diwarnai pelemparan botol aqua dan penembakan gas air mata dari aparat kepolisian.
Berdasarkan pantauan Pojoksatu.id (Jawa Pos Group), massa peserta unjuk rasa mulai anarkis setelah kurang lebih 40 menit menyampaikan orasinya terkait penolakan UU Omnibus Law yang disahkan DPR pada Senin (5/10).
Massa aksi melempar bekas botol minuman plastik dan batu kecil ke polisi yang berjaga karena tidak bisa tembus ke depan Istana Negara Kepresidenan.
Polisi-polisi yang sebelumnya berada di samping pagar Istana Presiden langsung menembakkan gas air mata ke arah massa. Massa pun langsung berhamburan kocar kacir menghindari tembakan gai air mata tersebut.
Sementara itu, orator yang berada di atas mobil komando terus meneriakkan orasi lawan-lawan pemerintah penghianat. “Lawan-lawan pemerintah penghianat,” ucapnya.
Kemudian, setelah kondisi mulai kembali kondiisif para massa memutar lagu aksi berjudul “Buruh Tani” sebagai bentuk kekecewaannya terhadap DPR dan Pemerintah karena mengesahkan UU Ciptaker di atas penderitaan rakyat.
Hingga berita ini diturunkan, massa tergabung dari anak STM kembali berdatangan dari arah Kota Tua untuk bergabung dengan massa yang berada di samping Istana Negara. Diketahui, massa aksi terdiri dari Mahasiswa, lelajar dan buruh untuk menolak Pengesahan UU Ciptaker.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini