KalbarOnline.com – Pemerintah Indonesia memastikan program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada awal November 2020. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir baru saja melakukan pertemuan bilateral ke China untuk melakukan finalisasi pembelian vaksin virus Corona (COVID-19) pada Sabtu, (10/10/2020) lalu.
Dari pertemuan itu, sebanyak 6,6 juta vaksin Corona akan mulai didistribusikan ke Indonesia mulai bulan depan. Vaksin itu didistribusi oleh 3 perusahaan yakni Sinovac, G42/Sinopharm, dan CanSino Biologics.
Vaksin ini akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (Nakes) dan aparat keamanan yakni TNI/Polri yang berada di garis terdepan dalam penanganan COVID-19, dan beberapa prioritas lainnya.
“Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang di garda terdepan yaitu medis dan paramedis, pelayanan publik, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik,” kata Terawan dikutip dari keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (12/10/2020).
Untuk menjaga akuntabilitas pengadaan vaksin, maka vaksin yang dibayarkan pemerintah maupun yang mandiri tetap harus melalui Bio Farma, sebagai BUMN yang ditunjuk untuk pengadaan vaksin.
Sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas, dalam waktu dekat Bio Farma diminta memaparkan kepada publik mengenai biaya pembelian vaksin dari semua mitra kerjasamanya.
Menkes kemudian menegaskan bahwa para garda terdepan dan yang tidak mampu secara ekonomi akan dibayarkan vaksinnya oleh Pemerintah
“Mereka yang di garda terdepan dan peserta Penerima Bantuan Iuran alias PBI dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung biaya vaksinnya oleh Pemerintah,” ujarnya. [rif]
Comment