Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 15 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Hanya 32 pengprov yang memberikan hak suara pada bursa pemilihan ketua umum PP PBSI periode 2020–2024. Saat ini sudah ada tiga balon yang muncul di permukaan.
Di antaranya, Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna, Ketua Pengprov PBSI Banten Ari Wibowo, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Dua nama pertama sudah mengklaim dukungan. Kubu Agung mengklaim 26 suara, sedangkan Ari mengaku didukung 14 pengprov. PBSI DKI sebelumnya tegas mengusung Agung. Namun, Sekum PBSI DKI Amos R. Patandung belum mau memerinci detail terbaru terkait dukungan yang sudah diperoleh.
’’Untuk pastinya, kami belum monitor berapa jumlahnya. Tapi, yang pasti sudah memenuhi syarat dan sepertinya mayoritas,’’ klaimnya kepada Jawa Pos kemarin.
Sebaliknya, Ketua Pengprov Jatim Oei Wijanarko Adi Mulya yang mendukung Moeldoko belum mau membeberkan jumlah persis dukungan yang sudah didapat.
’’Sabar ya. Yang penting dipahami adalah mencari figur yang didukung dengan sponsor yang sudah pasti terbukti, bukan sponsor yang berjanji,’’ katanya.
Jumlah voters yang hanya 32 suara membuat kans caketum terpilih aklamasi memang sangat besar. Syaratnya, seorang calon mendapat minimal dukungan 23 suara. Sebab, setiap balon wajib didukung minimal 10 suara untuk bisa melaju ke pemilihan.
Ketum yang terpilih secara aklamasi bukanlah hal baru di PBSI. Di tiga periode terakhir, seluruhnya aklamasi. Pada periode 2016–2020, Wiranto terpilih aklamasi setelah pesaing utama Gita Wirjawan mengundurkan diri sebelum munas dilangsungkan.
Gita yang menjabat Ketum PBSI periode 2012– 2016 juga terpilih aklamasi setelah mendapat dukungan 31 suara. Lalu, Djoko Santoso terpilih aklamasi setelah menjadi calon tunggal untuk periode 2008–2012.
KalbarOnline.com – Hanya 32 pengprov yang memberikan hak suara pada bursa pemilihan ketua umum PP PBSI periode 2020–2024. Saat ini sudah ada tiga balon yang muncul di permukaan.
Di antaranya, Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna, Ketua Pengprov PBSI Banten Ari Wibowo, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Dua nama pertama sudah mengklaim dukungan. Kubu Agung mengklaim 26 suara, sedangkan Ari mengaku didukung 14 pengprov. PBSI DKI sebelumnya tegas mengusung Agung. Namun, Sekum PBSI DKI Amos R. Patandung belum mau memerinci detail terbaru terkait dukungan yang sudah diperoleh.
’’Untuk pastinya, kami belum monitor berapa jumlahnya. Tapi, yang pasti sudah memenuhi syarat dan sepertinya mayoritas,’’ klaimnya kepada Jawa Pos kemarin.
Sebaliknya, Ketua Pengprov Jatim Oei Wijanarko Adi Mulya yang mendukung Moeldoko belum mau membeberkan jumlah persis dukungan yang sudah didapat.
’’Sabar ya. Yang penting dipahami adalah mencari figur yang didukung dengan sponsor yang sudah pasti terbukti, bukan sponsor yang berjanji,’’ katanya.
Jumlah voters yang hanya 32 suara membuat kans caketum terpilih aklamasi memang sangat besar. Syaratnya, seorang calon mendapat minimal dukungan 23 suara. Sebab, setiap balon wajib didukung minimal 10 suara untuk bisa melaju ke pemilihan.
Ketum yang terpilih secara aklamasi bukanlah hal baru di PBSI. Di tiga periode terakhir, seluruhnya aklamasi. Pada periode 2016–2020, Wiranto terpilih aklamasi setelah pesaing utama Gita Wirjawan mengundurkan diri sebelum munas dilangsungkan.
Gita yang menjabat Ketum PBSI periode 2012– 2016 juga terpilih aklamasi setelah mendapat dukungan 31 suara. Lalu, Djoko Santoso terpilih aklamasi setelah menjadi calon tunggal untuk periode 2008–2012.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini