KalbarOnline.com – Pemilihan calon ketua umum (caketum) PBSI periode 2020–2024 mengalami dinamika. Moeldoko yang sebelumnya digadang-gadang sebagai salah satu bakal calon kuat tiba-tiba mundur.
Tanggung jawab yang besar sebagai kepala staf presiden menjadi alasan utamanya untuk tidak maju sebagai PBSI 1.
Ketua PBSI Jawa Timur Oei Wijanarko Adi Mulya menuturkan, sejak awal diusung, mantan panglima TNI itu memang tidak pernah mengiyakan permintaan pihaknya. Bahkan, beberapa legenda bulu tangkis seperti Rudy Hartono, Liem Swie King, sampai Liliyana Natsir juga memintanya sebagai suksesor Wiranto.
- Baca Juga: Pemilihan Ketua Umum PP PBSI Bisa Berakhir Aklamasi
Kini pihaknya harus menghormati keputusan Moeldoko yang enggan menjabat Ketum. Karena itu, Jawa Timur, Pengprov PBSI Jogjakarta, dan Jawa Tengah membelokkan dukungan kepada Ketua Pengprov Banten Ari Wibowo.
’’Mendukung Pak Ari memang menjadi plan B tim kita. Makanya, hari ini (kemarin) mengambil formulir (pendaftaran),’’ ujar Wijanarko kepada Jawa Pos.
Ya, kemarin tim Ari mengambil formulir pendaftaran. ’’Tim kami yang mengambil. Kami belum sertakan berapa dukungan dari para pengprov,’’ kata Ari secara terpisah.
Sepekan terakhir ini, pihaknya bakal bekerja keras untuk terus mengumpulkan suara sebelum pengembalian formulir yang deadline-nya 26 Oktober.
Tambahan dukungan membuat Ari lebih optimistis. Secara lisan, pihaknya sudah mendapat minimal 10 suara dari pengprov yang sah sebagai salah satu syarat pencalonan.
Sebagaimana diketahui, pada musyawarah nasional (munas) ini, ada 32 pengprov yang memiliki suara. Dua pengprov, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara, tidak bisa memberikan suara karena belum ada SK pengukuhan untuk pengurus.
Selain mendapat tambahan dukungan dari pengprov, Ari memiliki satu keuntungan lagi. Munas yang dijadwalkan pada 5-6 November berlangsung di JHL Hotel, Serpong, Tangerang, yang notabene kandang bagi timnya.
Ari tak menampik soal keuntungan munas diselenggarakan di Tangerang. Kendati demikian, dia tidak mau berlebihan. ’’Secara administrasi, kita jalani semuanya. Panitia juga pasti profesional demi mewujudkan PBSI yang terbaik buat bangsa,’’ ucapnya.
Mundurnya Moeldoko membuat dia mungkin bakal head-to-head dengan Ketua BPK Agung Firman Sampurna. ’’Sejauh ini yang kelihatan tinggal saya dan Pak Agung,’’ katanya.
Ari tidak meragukan sosok Agung sebagai kompetitor. Segala pengalaman dan jabatannya saat ini menunjukkan semuanya. ’’Beliau memiliki banyak prestasi. Salah satu putra terbaik bangsa dan relatif muda,’’ ujarnya.
Namun, dia merasa punya satu keunggulan untuk mengurus PBSI. Sebab, sebagai ketua BPK, Agung disebut bakal sulit untuk berfokus mengurus PBSI.
’’Tugas beliau saat ini sangat berat dan menjadi kebutuhan negara yang sangat urgen. Bayangkan, dia mengurusi keuangan negara yang tidak sedikit di 34 provinsi,’’ ucapnya.
Comment