KalbarOnline.com – Partai Komunis Tiongkok (PKT) kehilangan salah satu kadernya. Ketua PKT di Universitas Chengdu yang dilaporkan hilang sejak Kamis (15/10) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa pada Jumat (16/10) pagi waktu Tiongkok.
Sebelumnya warga menemukan jasad pria di aliran Sungai Jing’an wilayah Wenjiang pada Jumat (16/10) pukul 06.00 waktu setempat. Pihak kepolisian setempat mengonfirmasi bahwa jasad pria tersebut adalah Mao Hongtao yang menjabat sebagai ketua Partai Komunis di kampus Chengdu.
- Baca juga: Tiongkok Peringatkan Negara ASEAN Waspadai Serangan Geopolitik AS
Dugaan sementara Mao tewas karena tenggelam. Namun, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk menemukan apakah ada penyebab lain atau tidak yang membuat Mao tenggelam di Sungai Jing’an.
Kematian Mao menarik perhatian publik. Hal itu karena sejumlah unggahan warganet di media sosial mengarahkan dugaan Mao sedang menghadapi tekanan pekerjaan. Ada indikasi Mao melakukan bunuh diri meski polisi belum mengatakan mengarah ke sana.
Mao lahir pada 1970 dan merupakan mantan Wali Kota Meishan, sekitar 80 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Sichuan di Chengdu. Sebagai pejabat tinggi akademik jurusan akuntansi, Mao kerap mendapat kunjungan khusus dari Dewan Pemerintahan Tiongkok.
Mengutip beberapa unggahan status di WeChat, sejumlah media lokal menduga Mao berada dalam tekanan pekerjaan. Kemudian ada yang mengunggah pengakuannya hendak mengakhiri hidupnya. Hal itu memicu spekulasi mengenai alasan Mao menghilang.
Beberapa warganet bahkan menanyakan kemungkinan konflik dengan manajemen mengingat kampus Chengdu sering merombak posisi ketua partai.
Sebelum hilang dan ditemukan tewas, Mao sempat mengunggah di media sosial terkait tekanan di pekerjaan. Sementara itu, pihak universitas membentuk kelompok kerja khusus untuk membantu aparat mengungkap penyebab pasti kematian Mao.
“Kami segera membentuk kelompok kerja khusus dan bekerja sama dengan aparat untuk melakukan investigasi,” ungkap pihak universitas di Sina Weibo.
Comment