Bukan Hilang Diculik, Balita di Tanjung Hulu Ditemukan Tewas di Got

KalbarOnline, Pontianak – Balita bernama asli Alfen Tio Asmeraldo alias Anjong (1,3 tahun) yang dikabarkan hilang pada Minggu (4/11/2018) lalu, akhirnya ditemukan pada Selasa (6/11/2018).

Anak ketiga dari pasangan Ationo (35) dan Meliana (28) ini ditemukan tewas di dalam got tepat didepan rumah neneknya berjarak kurang lebih lima meter dari rumahnya dalam keadaan terlungkup yang ditemukan oleh sepupunya Wendi (16), sekira pukul 7.20 WIB.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Hal ini juga dibenarkan oleh Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Suhar bahwa balita bernama Anjong yang sebelumnya dikabarkan hilang diculik ditemukan tewas di dalam got depan rumah neneknya.

Baca Juga :  Putri Bangga Persembahkan Emas untuk Pontianak, Kenal Tarung Derajat dari Sang Ayah

“Wendi saat itu mencari korban di got dan melihat ada kaki anak-anak. Lantas Wendi ini memberitahukan yang dilihatnya itu kepada nenek, lalu paman korban yakni Indra mengangkat jasad Anjong dan dibawa ke tempat pencucian untuk dibersihkan,” ujarnya.

Kondisi kedalaman got tempat ditemukan korban kurang lebih berukuran 20 centimeter dan lebar 25 centimeter, kondisi air dalam keadaan bening sehingga kaki korban terlihat oleh paman korban bernama Indra.

“Setelah jadas korban dibersihkan selanjutnya di bawa ke RS Soedarso untuk dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian Anjong,” tandasnya.

Pihak Polsek Pontianak Timur juga telah melakukan olah TKP sekaligus memeriksa saksi-saksi diantaranya Wendi sebagai sepupu korban dan Indra sebagai paman korban.

Baca Juga :  Rumah Zakat Kalbar Liburan Bersama Para Anak Yatim dan Dhuafa, Ini Pesan Gubernur Sutarmidji

Sebelumnya diketahui bahwa Meliana selaku ibu korban melaporkan peristiwa kehilangan anak ke pihak Polsek Pontianak Timur. Dalam laporan itu, Meliana menduga bahwa anaknya Anjong hilang diculik.

Informasi ini sempat menggegerkan warga Pontianak bahkan ada salah seorang warganet yang diamankan Polresta Pontianak atas kasus ini lantaran memberikan komentar yang dianggap merupakan keterangan bohong.

Hal ini juga menjadi perhatian Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura itu meminta agar setiap informasi terlebih dahulu ditelaah. (Fat)

Comment