Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 20 Oktober 2020 |
Lintas Etnis dan Agama di Kalbar Sepakat Jaga Keberagaman dan Tolak Aksi Anarkis
KalbarOnline, Pontianak – Seluruh etnis dan agama di Kalimantan Barat kompak menyepakati dan berkomitmen kuat dalam menjaga keberagaman suku maupun agama dengan mengedepankan rasa kebersamaan dalam keberagaman.
Hal itu dituangkan dalam pembacaan ikrar oleh tokoh etnis dan agama pada kegiatan ‘Silahturahmi Budaya Perkokoh Persatuan Membangun Negeri’ yang mengusung tema ‘Meneguhkan kembali Nilai nilai Sumpah Pemuda’, yang dilangsungkan di Rumah Adat Melayu Pontianak, Selasa (20/10/2020). Dalam ikrar itu juga disebutkan bahwa elemen masyarakat Kalbar menolak tegas aksi anarkis, intoleransi dan vandalisme dalam menyampaikan pendapat dibuka umum.
Mewakili seluruh etnis dan tokoh agama, Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat, Chairil Effendy berharap seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kesatuan dan persaudaraan antar sesama, dengan saling manahan diri.

“Tentunya terkait penolakan yang berujung pada gejolak massa seharusnya tidak terjadi jika semua pihak sama-sama menahan diri. Lakukan cara yang baik duduk bersama dan memecahkan masalah dengan cara bersama. Pemerintah membuka ruang dan harus mendengarkan, sebaliknya masyarakat dapat meresponnya dengan cara yang baik juga,” ujarnya.
Sementara Kapolda Kalbar, Irjen Pol Remigius Sigit Hardyanto mengatakan, dalam menyampaikan pendapat diperbolehkan, namun tetap menjaga ketertiban dan keamanan.
"Apalagi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Gubernur Sutarmidji sudah membentuk tim kajian terkait UU Cipta Kerja. Jika ada aspirasi yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan sesuai mekanisme dan secara bermartabat," ujarnya.
Jenderal Bintang Dua ini menuturkan, terkait ancaman oknum yang disinyalir sengaja membuat kericuhan, untuk mereduksi tentu ada sejumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan.
Hal senada turut diungkapkan Pangdam XII/TPR Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, di mana pihaknya mengapresiasi seluruh etnis dan agama di Kalbar yang telah bersama-sama menyepakati untuk menjaga keberagaman dalam bingkai NKRI.
“Apalagi, dalam membangun suatu bangsa harus kompak, karena bagaimanapun bangsa ini dalam perjalanan menuju keberhasilan," tandasnya.
Sementara Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan, pihaknya juga mengapresiasi peran semua etnis yang ada dalam menjaga keberagaman. Dikatakan Gubernur, dalam menyampaikan aspirasi harus dilakukan dengan santun dan tidak membenarkan adanya aksi anarkis.
"Apapun aspirasinya, mau pahit ke enak ke silahkan sampaikan. Saya selaku Gubernur, siap memfasilitasi dan menyampaikan ke pemerintah pusat," tegasnya.
Lebih lanjut, Midji sapaan akrabnya mengutarakan, pihaknya sudah membentuk tim pakar untuk mengkaji UU Cipta Kerja. Pasal mana saja yang dinilai sangat merugikan masyarakat, tidak sesuai dan sebagainya akan ditampung melalui tim tersebut.
"Kalau ada pasal yang memang merugikan masyarakat, atau yang gimana-gimana, sampaikan saja. Sepanjang disampaikan dengan argumen yang benar, kita akan sampaikan, sebagai bahan masukan pemerintah," pungkasnya. (*)
Lintas Etnis dan Agama di Kalbar Sepakat Jaga Keberagaman dan Tolak Aksi Anarkis
KalbarOnline, Pontianak – Seluruh etnis dan agama di Kalimantan Barat kompak menyepakati dan berkomitmen kuat dalam menjaga keberagaman suku maupun agama dengan mengedepankan rasa kebersamaan dalam keberagaman.
Hal itu dituangkan dalam pembacaan ikrar oleh tokoh etnis dan agama pada kegiatan ‘Silahturahmi Budaya Perkokoh Persatuan Membangun Negeri’ yang mengusung tema ‘Meneguhkan kembali Nilai nilai Sumpah Pemuda’, yang dilangsungkan di Rumah Adat Melayu Pontianak, Selasa (20/10/2020). Dalam ikrar itu juga disebutkan bahwa elemen masyarakat Kalbar menolak tegas aksi anarkis, intoleransi dan vandalisme dalam menyampaikan pendapat dibuka umum.
Mewakili seluruh etnis dan tokoh agama, Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat, Chairil Effendy berharap seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kesatuan dan persaudaraan antar sesama, dengan saling manahan diri.

“Tentunya terkait penolakan yang berujung pada gejolak massa seharusnya tidak terjadi jika semua pihak sama-sama menahan diri. Lakukan cara yang baik duduk bersama dan memecahkan masalah dengan cara bersama. Pemerintah membuka ruang dan harus mendengarkan, sebaliknya masyarakat dapat meresponnya dengan cara yang baik juga,” ujarnya.
Sementara Kapolda Kalbar, Irjen Pol Remigius Sigit Hardyanto mengatakan, dalam menyampaikan pendapat diperbolehkan, namun tetap menjaga ketertiban dan keamanan.
"Apalagi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Gubernur Sutarmidji sudah membentuk tim kajian terkait UU Cipta Kerja. Jika ada aspirasi yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan sesuai mekanisme dan secara bermartabat," ujarnya.
Jenderal Bintang Dua ini menuturkan, terkait ancaman oknum yang disinyalir sengaja membuat kericuhan, untuk mereduksi tentu ada sejumlah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan.
Hal senada turut diungkapkan Pangdam XII/TPR Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, di mana pihaknya mengapresiasi seluruh etnis dan agama di Kalbar yang telah bersama-sama menyepakati untuk menjaga keberagaman dalam bingkai NKRI.
“Apalagi, dalam membangun suatu bangsa harus kompak, karena bagaimanapun bangsa ini dalam perjalanan menuju keberhasilan," tandasnya.
Sementara Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan, pihaknya juga mengapresiasi peran semua etnis yang ada dalam menjaga keberagaman. Dikatakan Gubernur, dalam menyampaikan aspirasi harus dilakukan dengan santun dan tidak membenarkan adanya aksi anarkis.
"Apapun aspirasinya, mau pahit ke enak ke silahkan sampaikan. Saya selaku Gubernur, siap memfasilitasi dan menyampaikan ke pemerintah pusat," tegasnya.
Lebih lanjut, Midji sapaan akrabnya mengutarakan, pihaknya sudah membentuk tim pakar untuk mengkaji UU Cipta Kerja. Pasal mana saja yang dinilai sangat merugikan masyarakat, tidak sesuai dan sebagainya akan ditampung melalui tim tersebut.
"Kalau ada pasal yang memang merugikan masyarakat, atau yang gimana-gimana, sampaikan saja. Sepanjang disampaikan dengan argumen yang benar, kita akan sampaikan, sebagai bahan masukan pemerintah," pungkasnya. (*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini