Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 24 Oktober 2020 |
Makanan dan minuman ringan, entah itu camilan asin dan manis seperti keripik, permen, atau soda, merupakan bagian dari hidup kita yang tidak dapat disangkal. Tidak hanya rasanya yang enak, tapi strategi pemasaran yang dilakukan produsen makanan ringan tersebut, membuat kita selalu ingin mengonsumsinya.
Iklan yang menarik, potongan harga, hadiah, atau kemasan yang unik, membuat kita ingin mencobanya. Maka, tidak usah heran kalau si Kecil doyan dan mungkin, ketagihan makanan ringan tersebut. Tanpa ragu, mereka akan berjalan ke lorong makanan dan mengambil snack favoritnya saat ikut Mums belanja ke supermarket.
Sebagai orang tua, Mums harus membatasi atau bahkan, melarang anak untuk mengonsumsi makanan ringan karena tidak menyehatkan. Namun, Mums harus berhati-hati saat melakukan hal tersebut.
Penelitan menunjukkan bahwa, membatasi dan melarang anak untuk mengonsumsi makanan ringan bisa menjadi bumerang dan menimbulkan masalah yang jauh lebih besar antara Mums dan si Kecil. Sebelum itu terjadi, ada beberapa hal yang harus Mums lakukan saat si kecil mulai ketagihan makanan ringan.
Penting bagi orang tua untuk membantu anak-anak mengenali makanan yang dikonsumsinya. Yang utama ialah, mengajarkan tentang makanan sehat dan junk food sejak kecil. Bagaimana pun, kebiasaan dan pengetahuan yang diserap anak-anak sejak mereka masih kecil akan bertahan seumur hidup. Jadi, setiap kali Mums memperkenalkan makanan atau minuman baru ke pola makan anak, beritahu mereka mengapa makanan itu baik untuk dikonsumsi.
“Ketika anak Mums mengamati seseorang yang makan junk food seperti keripik, jelaskan padanya mengapa makanan itu tidak sehat. Misalkan, Mums dapat menjelaskan bahwa wortel itu baik untuk kesehatan mata, sementara susu mengandung kalsium bagi pertumbuhan tulang. Sedangkan mi instan mengandung kalori tinggi, namun sedikit nilai gizi untuk membantunya tumbuh lebih kuat,” kata Neha Sanwalka, PhD, dokter spesialis nutrisi neonatal, pediatrik, dan endokrin, serta kesehatan tulang.
Menurut Neha, ada pengaruh psikologis dan lingkungan yang kuat pada kebiasaan makan seseorang. “Permodelan positif terbukti lebih efektif dalam mencegah konsumsi junk food dibandingkan permodelan negatif. Alih-alih fokus pada efek samping junk food, orang tua harus lebih detail pada makanan sehat. Maka, tidak usah heran kalau misalkan Mums membatasi atau melarang anak mengonsumsi makanan ringan, membuat mereka lebih menginginkannya,” jelas Neha.
Ada kalanya, anak merasa jika Mums melarang makanan ringan yang diinginkannya. Padahal, apa yang Mums lakukan hanyalah membatasi camilan agar mereka tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan tak sehat. Namun, hal ini bisa membuat mereka kesal dan berperilaku buruk seperti menangis atau bahkan memukul. Jika itu terjadi, Mums harus mengajak anak berdiskusi dan menjelaskan padanya mengapa ia tidak boleh terlalu banyak makan junk food.
"Ajak anak berdiskusi dan jelaskan padanya alasan Mums membatasi makanan ringan. Lakukan dengan cara yang tidak mengancam atau marah. Hal ini dapat membantu Mums mendapatkan kepercayaan anak sehingga mereka tidak akan mencari jalan lain untuk makan camilan favoritnya. Hindari percakapan yang memberikan hukuman pada anak karena akan menimbulkan masalah lebih besar,” ucap Dina Rose, PhD, sosiolog.
Tips Sederhana Agar si Kecil Tidak Ketagihan Makanan Ringan
Salah satu kekhawatiran orang tua yang paling umum ialah, mengetahui bahwa anak mereka mengonsumsi makanan berkalori tinggi, snack, dan makanan ringan lain secara berlebihan. Jika Mums adalah orang tua dengan masalah tersebut, inilah tips sederhana agar si kecil tidak lagi mengonsumsi makanan ringan secara berlebihan.
Referensi:
Strong4Life. 5 Ways to Help Your Kids Deal With Junk Food
Huffpost. 17 Ways To Keep Your Child Away From Junk Food
RealMomNutrition. What To Do When Your Child Feels Deprived Of Junk Food
Makanan dan minuman ringan, entah itu camilan asin dan manis seperti keripik, permen, atau soda, merupakan bagian dari hidup kita yang tidak dapat disangkal. Tidak hanya rasanya yang enak, tapi strategi pemasaran yang dilakukan produsen makanan ringan tersebut, membuat kita selalu ingin mengonsumsinya.
Iklan yang menarik, potongan harga, hadiah, atau kemasan yang unik, membuat kita ingin mencobanya. Maka, tidak usah heran kalau si Kecil doyan dan mungkin, ketagihan makanan ringan tersebut. Tanpa ragu, mereka akan berjalan ke lorong makanan dan mengambil snack favoritnya saat ikut Mums belanja ke supermarket.
Sebagai orang tua, Mums harus membatasi atau bahkan, melarang anak untuk mengonsumsi makanan ringan karena tidak menyehatkan. Namun, Mums harus berhati-hati saat melakukan hal tersebut.
Penelitan menunjukkan bahwa, membatasi dan melarang anak untuk mengonsumsi makanan ringan bisa menjadi bumerang dan menimbulkan masalah yang jauh lebih besar antara Mums dan si Kecil. Sebelum itu terjadi, ada beberapa hal yang harus Mums lakukan saat si kecil mulai ketagihan makanan ringan.
Penting bagi orang tua untuk membantu anak-anak mengenali makanan yang dikonsumsinya. Yang utama ialah, mengajarkan tentang makanan sehat dan junk food sejak kecil. Bagaimana pun, kebiasaan dan pengetahuan yang diserap anak-anak sejak mereka masih kecil akan bertahan seumur hidup. Jadi, setiap kali Mums memperkenalkan makanan atau minuman baru ke pola makan anak, beritahu mereka mengapa makanan itu baik untuk dikonsumsi.
“Ketika anak Mums mengamati seseorang yang makan junk food seperti keripik, jelaskan padanya mengapa makanan itu tidak sehat. Misalkan, Mums dapat menjelaskan bahwa wortel itu baik untuk kesehatan mata, sementara susu mengandung kalsium bagi pertumbuhan tulang. Sedangkan mi instan mengandung kalori tinggi, namun sedikit nilai gizi untuk membantunya tumbuh lebih kuat,” kata Neha Sanwalka, PhD, dokter spesialis nutrisi neonatal, pediatrik, dan endokrin, serta kesehatan tulang.
Menurut Neha, ada pengaruh psikologis dan lingkungan yang kuat pada kebiasaan makan seseorang. “Permodelan positif terbukti lebih efektif dalam mencegah konsumsi junk food dibandingkan permodelan negatif. Alih-alih fokus pada efek samping junk food, orang tua harus lebih detail pada makanan sehat. Maka, tidak usah heran kalau misalkan Mums membatasi atau melarang anak mengonsumsi makanan ringan, membuat mereka lebih menginginkannya,” jelas Neha.
Ada kalanya, anak merasa jika Mums melarang makanan ringan yang diinginkannya. Padahal, apa yang Mums lakukan hanyalah membatasi camilan agar mereka tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan tak sehat. Namun, hal ini bisa membuat mereka kesal dan berperilaku buruk seperti menangis atau bahkan memukul. Jika itu terjadi, Mums harus mengajak anak berdiskusi dan menjelaskan padanya mengapa ia tidak boleh terlalu banyak makan junk food.
"Ajak anak berdiskusi dan jelaskan padanya alasan Mums membatasi makanan ringan. Lakukan dengan cara yang tidak mengancam atau marah. Hal ini dapat membantu Mums mendapatkan kepercayaan anak sehingga mereka tidak akan mencari jalan lain untuk makan camilan favoritnya. Hindari percakapan yang memberikan hukuman pada anak karena akan menimbulkan masalah lebih besar,” ucap Dina Rose, PhD, sosiolog.
Tips Sederhana Agar si Kecil Tidak Ketagihan Makanan Ringan
Salah satu kekhawatiran orang tua yang paling umum ialah, mengetahui bahwa anak mereka mengonsumsi makanan berkalori tinggi, snack, dan makanan ringan lain secara berlebihan. Jika Mums adalah orang tua dengan masalah tersebut, inilah tips sederhana agar si kecil tidak lagi mengonsumsi makanan ringan secara berlebihan.
Referensi:
Strong4Life. 5 Ways to Help Your Kids Deal With Junk Food
Huffpost. 17 Ways To Keep Your Child Away From Junk Food
RealMomNutrition. What To Do When Your Child Feels Deprived Of Junk Food
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini